Penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang dilakukan pemerintah Indonesia berdasarkan Perpres No. 25 Tahun 2018 mulai menunjukkan hasil yang positif. Hasil survei E-Government Development Index (EDGI) yang dirilis United Nations menunjukkan, Indonesia di tahun 2020 ada di peringkat 88 atau naik 19 peringkat dibanding tahun 2018.
Dalam webinar yang diselenggarakan Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) dengan tema Reshaping Indonesia Connected Government, beberapa waktu lalu, VP Channel and Territory, ALE, APAC, Damien Delard, mengatakan investasi aplikasi terkait e-government di seluruh dunia meningkat sebesar 20%.
“Pengembangan smart cities juga mengalami peningkatan terutama terkait efisiensi transportasi atau lalu lintas, energi, termasuk data-sharing misalnya untuk layanan kesehatan, pantauan lalu lintas, dan lain-lain,” tambahnya.
“Investasi di bidang smart cities juga terus meningkat. Laporan IDC menyebutkan bahwa investasi inisiatif smart cities di tahun 2020 mencapai $124 miliar, atau naik 18,9% dibanding tahun sebelumnya,” ungkap Damien.
Mengutip informasi dari Bappenas, Dirk Dumortier, Head of Business Development Smart City and Healthcare, ALE, APAC memaparkan, salah satu tantangan yang masih dihadapi terkait transformasi digital adalah resistensi masyarakat terhadap perubahan.
“Juga kondisi geografis unik yang dimiliki Indonesia, jadi tantangan tersendiri dalam mengembangkan teknologi yang tepat untuk mendorong transformasi teknologi. Kondisi ini juga membutuhkan solusi yang unik yang sesuai dengan kebutuhan di masing-masing daerah,” jelas Dirk.
Menurutnya, ALE sebagai penyedia layanan teknologi memiliki berbagai solusi yang bisa membantu menjawab berbagai tantangan terkait transformasi digital di Indonesia tersebut.
Baca: Alcatel Perbarui Fitur Rainbow Berbasis Cloud
Solusi dari Alcatel Lucent Enterprise
Damien menyatakan tantangan-tantangan tersebut bisa dijembatani dengan solusi dari ALE misalnya melalui citizen relationship management berupa platform Rainbow, yang merupakan platform komunikasi terintegrasi.
ALE juga memiliki pengalaman terkait pengembangan smart cities di berbagai kota di dunia. Menurut Damien, “smart” bukanlah tentang teknologi semata, “Teknologi adalah alat untuk membantu mencapai tujuan-tujuan manusia misalnya untuk memperkuat demokrasi, meningkatkan partisipasi masyarakat, mendorong mobilitas, meningkatkan kepercayaan, menjadi lebih inklusif, dan membantu kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) adalah provider networking enterprise, komunikasi dan layanan bagi lebih dari 830 ribu pelanggan di seluruh dunia. Dengan jangkauan global dan fokus lokal, lebih dari 2200 pegawai dan lebih dari 2900 partner, ALE melayani lebih dari 50 negara.