Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar workshop dengan tema “Strengthening the Collaboration of Digital Literacy for Disabilities” dalam WSIS Forum 2023 secara hybrid. Melalui workshop ini diharapkan akan ada diskusi dengan peserta dalam mengatasi masalah ketimpangan akses dihadapi penyandang disabilitas.
Dalam siaran pers, Jumat, 17/03/2023, Kemenkominfo menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan di Kota Jenewa, Swiss pada Senin, 13 Maret 2023 ini bertujuan memberikan gambaran kepada masyarakat dunia mengenai upaya yang dilakukan Indonesia dalam memperkuat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memberikan kesetaraan akses literasi digital bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap jumlah penduduk tersebut penyandang disabilitas di Indonesia mencapai sekitar 22,5 juta orang pada tahun 2022. Jumlah tersebut telah meningkat dari tahun 2021 yang sebesar 16,5 juta. Penelitian yang sama menunjukkan bahwa hanya 7,6 juta dari 17 juta penyandang disabilitas usia produktif yang bekerja.
Untuk menyikapi hal itu, Direktur Pemberdayaan Informatika, Boni Pudjianto dalam workshop ini menyampaikan, “Saat ini pemerintah telah melakukan strategi pentahelix (dari hulu ke hilir) untuk menanggapi isu ini. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan inklusivitas bagi para penyandang disabilitas adalah dengan melakukan Literasi Digital.”
Selain itu, juga ditekankan bahwa Kemenkominfo telah melakukan beberapa kegiatan Literasi Digital yang difokuskan untuk membantu penyandang disabilitas. “Salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah kelas podcast untuk penyandang disabilitas dan beberapa kegiatan lainnya,” tutur Boni.
Ditambahkan oleh Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia ada inisiatif Rumah Digital bagi Disabilitas yang melatih 100.000 penyandang disabilitas menggunakan gawai, memahami aplikasi, dan memanfaatkannya secara maksimal.
Perwakilan International Telecommunication Union (ITU), Roxana Widmer-Iliescu menyatakan bahwa untuk mencapai aksesibilitas digital, TIK tidak hanya harus tersedia dan terjangkau, tetapi juga harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan orang-orang, termasuk penyandang disabilitas.
Baca: Membludak, Peserta Kegiatan Pelatihan dan Kompetisi TIK bagi Disabilitas 2022