Lebih dari 67 persen perusahaan Indonesia berencana meningkatkan investasi untuk platform komunikasi sepanjang 2023-2024. Dimana industri asuransi, perbankan, ritel/eCommerce dan aplikasi on-demand diramalkan akan meraup keuntungan dari adopsi teknologi Communication Platforms as a Service (CPaaS).
Demikian laporan IDC InfoBrief terbaru bertajuk “Revolutionizing Customer Experience through the Power of Conversational Commerce”, yang disusun oleh platform komunikasi cloud global, Infobip, bekerja sama dengan perusahaan riset dan konsultasi pasar IDC.
Laporan tersebut menyoroti peningkatan penggunaan conversational commerce (perdagangan percakapan) dan komunikasi omnichannel yang didukung AI secara khusus di wilayah Asia Pasifik.
Teknologi Communication Platform as a Service (CPaaS) memungkinkan integrasi fitur komunikasi tanpa batas (suara, teks, video, pesan instan, dan media sosial) secara internal dan eksternal perusahaan.
Tambahan lagi, chatbot cerdas bertenaga cloud yang merupakan bagian dari Software as a Solution (SaaS) turut dilihat sebagai solusi karena menawarkan interaksi yang dapat dipersonalisasi dan mampu meningkatkan pengalaman pelanggan.
Menurut laporan IDC InfoBrief terbaru, Indonesia menempati urutan ketiga di antara negara ASEAN, sesudah Filipina dan Thailand, dalam penggunaan solusi CPaaS untuk bisnis.
“Saat ini, 57 persen bisnis di Indonesia sudah menggunakan solusi CPaaS yang sebagian besar didorong oleh transformasi digital, perluasan bisnis, penciptaan aliran pendapatan baru, serta peningkatan produktivitas karyawan,” kata Country Manager Infobip Indonesia, Rifa Haryadi, dalam siaran pers, 29/08/2023.
Perdagangan percakapan telah menjadi hal penting bagi bisnis agar dapat bersaing dalam era ekonomi digital. Sejalan dengan itu, 67% bisnis di Indonesia berencana meningkatkan investasi mereka terhadap platform komunikasi bisnis sepanjang 2023/2024.
“Selain itu, kami telah melihat perubahan besar dalam cara brand berkomunikasi dengan para pelanggan mereka saat ini. Sebagai contoh, bank-bank terkemuka di Indonesia telah menggunakan platform kolaborasi tersemat, seperti video, file-sharing dan perpesanan yang menyederhanakan komunikasi mereka dengan pelanggan – memangkas waktu tunggu hingga 50 persen,” tutur Rifa.
“Beberapa sektor industri seperti perbankan dan asuransi, ritel/eCommerce, aplikasi on-demand menjadi sektor bisnis utama di Indonesia yang dapat mendapatkan manfaat dari CPaaS secara langsung,” tambahnya.
Bisnis di Indonesia meningkatkan investasinya dalam solusi CPaaS dan SaaS, didorong oleh motivasi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dan menciptakan aliran pendapatan baru.
Baca juga: Gratis Ongkos Kirim Jadi Pertimbangan Utama Konsumen Saat Belanja Online