ItWorks-Melalui partisipasinya dalam Fleet Safety & Sustainable Mobility Summit 2024, yang digelar oleh Knowledge Expansion bersama Australasian Fleet Management Association (AfMA) di Riyadh, Arab Saudi, TransTRACK mulai mengeksplorasi Pasar Timur Tengah. TransTRACK dorong transformasi industri dengan solusi Internet of Things (IoT) and Artificial Intelligence (AI).
TransTRACK, perusahaan tech-enabler yang berfokus pada optimalisasi operasi armada kendaraan (fleet operation optimizer) dan solusi supply chain integrator melalui solusi canggih yang didorong oleh teknologi IoT and AI, mengambil langkah strategis untuk memasuki pasar Timur Tengah. Partisipasinya di ajang “Fleet Safety & Sustainable Mobility Summit 2024”, yang digelar oleh Knowledge Expansion bersama Australasian Fleet Management Association (AfMA), menjadi momentum penting untuk memperkenalkan inovasi teknologi mereka di kawasan yang semakin fokus pada efisiensi dan keberlanjutan.
Anggia Meisesari, Founder dan CEO TransTRACK, menjadi pembicara dalam sesi panel bertema “Smart Fleet Management: IoT & Automation for Optimized Safety and Efficiency”. Dalam kesempatan ini, ia memaparkan bagaimana teknologi berbasis data real-time dari IoT dan AI dapat merevolusi manajemen armada. Mencakup peningkatan keselamatan, pengurangan biaya operasional, serta penurunan emisi karbon—tiga tantangan utama dalam industri logistik modern.
“Pasar Timur Tengah, dengan pertumbuhan pesat di sektor logistik dan mobilitas, menjadi peluang besar bagi penerapan teknologi ini.. Dengan solusi berbasis IoT dan AI, kami dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko keselamatan, dan mendukung upaya keberlanjutan. Keikutsertaan kami dalam summit ini adalah wujud komitmen TransTRACK untuk menjadi pemain global yang berkontribusi pada transformasi industri fleet dan mobilitas.” ujarnya dilansir dalam rilis pers (29/22/2024).
Dikatakan, Pasar Timur Tengah sedang mengalami transformasi signifikan dalam sektor transportasi dan logistik, didorong oleh inisiatif seperti Saudi Vision 2030 dan UAE Energy Strategy 2050, yang berfokus pada pengurangan emisi karbon dan peningkatan efisiensi energi melalui elektrifikasi kendaraan. Kawasan ini juga menjadi pusat investasi besar dalam teknologi seperti Internet of Things (IoT), otomatisasi, dan logistik pintar untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok, seperti dilaporkan oleh konsultan global PwC Middle East dan McKinsey.
Namun, kawasan ini menghadapi tantangan yang unik, termasuk jaringan logistik yang luas dan kompleks, tingginya biaya operasional, serta kebutuhan untuk menjangkau daerah terpencil. Laporan dari International Road Transport Union (IRU) mencatat bahwa fragmentasi rantai pasok sering menghambat efisiensi, sementara World Bank Logistics Performance Index menyoroti bahwa meski ada investasi besar, beberapa infrastruktur belum cukup mendukung operasi logistik regional yang efisien. Inisiatif berkelanjutan dan penerapan teknologi canggih terus menjadi fokus utama untuk mengatasi kendala ini, sekaligus meningkatkan daya saing kawasan sebagai pusat logistik global.
Partisipasi TransTRACK dalam summit ini sekaligus menjadi langkah penting untuk memahami kebutuhan spesifik pasar Timur Tengah. Dengan solusi yang telah terbukti berhasil meningkatkan produktivitas armada hingga 40% serta mengurangi biaya operasional sebesar 30%, TransTRACK memiliki peluang untuk menjadi mitra utama dalam transformasi ini.
Melalui pemanfaatan IoT dan AI, teknologi TransTRACK menawarkan pengumpulan data secara real-time untuk memantau dan menganalisis performa armada. Pendekatan ini memungkinkan pemeliharaan prediktif (predictive maintenance), sehingga kerusakan dapat dicegah sebelum terjadi. Dampaknya adalah penghematan biaya, peningkatan keselamatan, dan efisiensi operasional yang signifikan. Selain itu, solusi ini mendukung regulasi karbon global, seiring dengan implementasi kebijakan ketat terkait pengurangan emisi di banyak negara, termasuk Timur Tengah.
TransTRACK berkomitmen pada visi keberlanjutan dengan menghadirkan solusi yang tidak hanya fokus pada efisiensi tetapi juga pengurangan jejak karbon. Dengan teknologi mereka, konsumsi bahan bakar dapat diminimalkan, dan emisi gas rumah kaca secara signifikan diturunkan. Solusi ini relevan bagi kawasan Timur Tengah, yang mulai menerapkan kebijakan hijau untuk mendukung agenda global melawan perubahan iklim. (AC)