ItWorks
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
ItWorks
No Result
View All Result

Apakah aplikasi keuangan bikin kita hemat atau boros?

Teguh Imam Suyudi
7 February 2019 | 13:00
rubrik: Business Solution, Digital, Indeks
Laporan Terbaru Snap: Covid-19 Mengubah Pertemanan Kita

Laporan Terbaru Snap: Covid-19 Mengubah Pertemanan Kita

Share on FacebookShare on Twitter

Aplikasi keuangan terbukti semakin populer. Tapi apakah itu membuat kita lebih baik dalam mengelola keuangan kita atau malah mendorong kita untuk berbelanja lebih banyak?

Kerry Hudson, 28, menghabiskan masa kecilnya hidup dalam kemiskinan di Skotlandia dengan orang tua tunggal yaitu ibunya. Mereka berdua tinggal di “sebuah kawasan milik pemda yang ditempati secara bergantian, dengan tempat tidur dan sarapan untuk para tunawisma, dan parkiran karavan”.

Kerry telah tinggal berpindah-pindah di tujuh tempat berbeda sebelum dia berusia 15, dan menempuh pendidikan di 14 sekolah berbeda.

“Aku selalu menjadi gadis baru dengan aksen aneh dan pakaian murah yang salah,” kenangnya. “Aku diganggu setiap hari di sekolah menengah.”

Kerry menemukan hiburan dalam buku-buku dan kedamaian di perpustakaan. Ia akhirnya tumbuh menjadi seorang penulis yang telah memenangkan sejumlah penghargaan. Buku terbarunya berjudul Lowborn berkisah tentang orang-orang yang tumbuh tanpa memiliki uang.

Tapi meski pengalaman masa kecilnya memberinya rasa takut terus-menerus kuatir kembali ke dalam kemiskinan, Kerry masih merasa sulit mengatur keuangannya.

Dia berkata bahwa dia sering “kehabisan uang” sebelum hari gajian, “karena saya tidak membuat catatan pengeluaran. Hal itu tidak masalah ketika ada hari gajian. Tapi Anda tidak bisa melakukan itu ketika Anda menjadi pekerja lepas alias freelance.”

Solusinya, Kerry mencari bantuan dalam bentuk menggunakan aplikasi keuangan dari Revolut, perusahaan teknologi keuangan.

Apakah aplikasi keuangan bikin kita hemat atau boros?
Aplikasi keuangan Revolut

“Revolut memberi saya rincian tentang apa saja yang telah saya belanjakan. Jika, misalnya, saya sering terlalu banyak menghabiskan uang di coffe shop tempat saya bekerja maka saya tahu untuk harus lebih berhati-hati pada minggu berikutnya,” katanya.

Ketika membuat anggaran, Kerry berkata, “Saya menaruh sejumlah uang pada kartu kredit setiap minggu dan selalu mengikuti anggaran yang sudah dibuat saat menggunakannya.”

BACA JUGA:  Akademi Ketangguhan Digital dan Keamanan Siber Diluncurkan

Aplikasi Revolut juga memiliki fasilitas tabungan otomatis dan penarikan tunai gratis di luar negeri (hingga £ 200 sebulan).

Aplikasi keuangan secara global telah diunduh mencapai 3,4 miliar pada 2018. Itu berarti 75% lebih dari tiga tahun lalu, kata perusahaan analitik Silicon Valley, App Annie.

Popularitas mereka tumbuh paling cepat cepat di negara-negara yang pasarnya sedang berkembang atau emerging markets, seperti Brasil, India dan Indonesia. Kemudahan untuk mengirim uang ke orang lain tampaknya menjadi alasan utama popularitas aplikasi keuangan di negara-negara ini.

Aplikasi Keuangan WeChat dan Alipay

Tiga aplikasi keuangan paling banyak diunduh di dunia pada tahun 2018 adalah – Te and PhonePe dari India, Alipay dan WeChat dari Cina, yang semuanya fokus pada pengiriman uang sebagai fungsi utamanya.

Apakah aplikasi keuangan bikin kita hemat atau boros?
Aplikasi keuangan PhonePe

“Saya mendapat pemberitahuan instan, pemberitahuan ini memberi tahu siapa pun yang menerima pembayaran yang kita kirim. Dan percakapan mendorong pembayaran,” kata Rachna Ahlawat, salah satu pendiri Ondot, sebuah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk menghidupkan dan mematikan kartu kredit dan debit.

Di AS, 92% dari warga yang berusia 18 hingga 37 tahun menggunakan aplikasi keuangan, kata Dr Annamaria Lusardi di George Washington University School of Business, sebagian besar untuk melacak pengeluaran dan membayar tagihan.

Tetapi apakah aplikasi ini mengubah cara kita belanja dan menabung?

Bukti komprehensif sulit didapat, tetapi Georg Ludviksson yang berbasis di Reykjavik, kepala eksekutif perusahaan fintech Meniga, mengatakan orang yang mulai menggunakan aplikasi keuangan menghabiskan rata-rata 7% lebih sedikit dalam enam hingga 12 bulan berikutnya.

Tetapi dia mengakui bahwa hanya dengan memotong kartu kredit Anda maka dapat memiliki efek yang lebih dramatis pada pengeluaran Anda.

BACA JUGA:  Begini Peta Persaingan e-Commerce di Tanah Air Selama Akhir 2021

Perusahaannya sedang mengembangkan aplikasi perbankan yang dipersonalisasi untuk bank-bank seperti Santander Spanyol, Skandiabanken Swedia, dan ING Direct Belanda.

Secara teratur melihat kemana kita menghabiskan uang kita merupakan kunci keberhasilan penganggaran.

“Jika Anda terus-menerus diingatkan berapa banyak yang telah Anda belanjakan, maka akan jadi lebih menyakitkan untuk membayar barang berikutnya,” menurut Rufina Gafeeva di Cologne, yang meneliti bagaimana teknologi mengubah perilaku pengeluaran kita.

Tetapi jika aplikasi pembayaran hanya membuat pengeluaran uang lebih mudah, dengan sedikit memberi penekanan pada manajemen anggaran, kita bisa berakhir dengan menghabiskan lebih banyak uang daripada yang kita lakukan sebelum kita mulai menggunakan aplikasi keuangan, dia memperingatkan.

Bayangkan kecepatan dan kenyamanan contactless payment

Hampir sepertiga dari anak berusia 18 hingga 37 tahun di AS yang menggunakan mobile payment apps pada suatu waktu mengalami overdraw atau penarikan berlebih dibandingkan dengan hanya seperlima dari mereka yang tidak menggunakan aplikasi keuangan kata Dr Lusardi.

Apakah aplikasi keuangan bikin kita hemat atau boros?
mobile payment

“Apa maksudnya kenyamanan menjadi berbahaya?” tanya Steve Tigar, kepala eksekutif Money Dashboard, aplikasi manajemen keuangan yang populer. “Apakah Apple Pay membawa Anda ke titik kenyamanan di mana sangat mudah untuk membuang uang?

“Saya tidak yakin, tetapi apakah Anda benar-benar menolaknya dan tidak mengambil bagian dalam ekonomi digital, atau Anda merangkulnya dan memiliki jaring pengaman yang memungkinkan Anda memantau uang Anda dengan sangat, sangat baik.”

Money Dashboard membuat pengeluaran masa lalu Anda lebih terlihat dengan membuat Anda dapat melihat semua rekening bank dan kartu kredit Anda di satu tempat, dan mengelompokkan transaksi Anda untuk menunjukkan kepada Anda apa yang paling sering Anda belanjakan.

Apakah aplikasi keuangan bikin kita hemat atau boros?
Money Dashboard

Sama dengan di AS dan Kanada adalah Mint.com. Aplikasi ini membantu Anda membuat anggaran dan melacak pengeluaran Anda.

BACA JUGA:  Lewat Solusi Cloud Full-Stack, Huawei Dorong Adopsi AI di Indonesia

“[Aplikasi keuangan] yang lebih baik berusaha untuk menjadi seperti Facebook,” kata Georg Ludviksson dari Meniga.

“Anda membaca feed Anda, transaksi Anda mungkin ada di sana, tetapi juga beberapa wawasan dan dorongan tentang apa yang bisa Anda beli,” katanya.

Jika kebiasaan Anda untuk minum kopi di Starbucks jadi lepas kendali, misalnya, aplikasi akan memperingatkan Anda.

Ekonom perilaku dari Harvard Business School dan University of Edinburgh menemukan bahwa orang yang menggunakan Money Dashboard “menghemat sekitar 40% dari kebijakan pengeluaran, sekitar £ 10 per login,” kata Tigar.

“[Ada] korelasi antara orang-orang yang secara teratur menggunakan Money Dashboard  dan kemampuan mereka untuk tetap disiplin pada anggaran,” katanya.

Di Eropa, Payment Services Directive 2015 (atau PSD2), seharusnya mendorong inovasi dengan memberikan izin kepada start up melihat data perbankan Anda.

Tapi bank lambat dalam menyediakan antarmuka untuk perusahaan teknologi, klaim Tigar, dan ini telah membuat banyak start up frustrasi.

“Sangat sedikit variasi dalam produk inti [bank], jadi sangat sedikit insentif bagi konsumen untuk beralih, dan kemudian ini tidak menghasilkan inovasi,” katanya.

Dan ketika tingkat utang pribadi terus meningkat di seluruh dunia, tampaknya aplikasi keuangan dapat memberi efek dari dua arah.

Mereka dapat membuat kita lebih sadar tentang berapa banyak uang yang kita belanjakan dan membantu kita untuk tetap disiplin pada anggaran. Tapi kenyamanan contactless payment juga bisa mendorong kita untuk lebih boros lagi.

Sumber: BBC.com

Tags: financial technology
Previous Post

IDC: 2018 “tahun terburuk untuk industri smartphone”

Next Post

Inilah 2 Kunci Sukses Bisnis e-Commerce Indonesia di Masa Depan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TOP DIGITAL AWARDS

inovasi-digital-bpr-kanti

TOP Digital Awards 2025: Inovasi Digital BPR Kanti Membuka Akses Keuangan Mikro yang Lebih Mudah, Cepat, dan Bermakna

Teguh Imam Suyudi
14 November 2025 | 09:00

TOP Digital Awards 2025: Kata.ai Perkuat Layanan Digital Berbasis AI Dorong Transformasi Bisnis di Indonesia

TOP Digital Awards 2025: Kata.ai Perkuat Layanan Digital Berbasis AI Dorong Transformasi Bisnis di Indonesia

Albarsah
13 November 2025 | 13:45

TOP Digital Awards 2025: Digitalisasi Tingkatkan Kinerja dan Performa Patra Jasa

TOP Digital Awards 2025: Digitalisasi Tingkatkan Kinerja dan Performa Patra Jasa

Albarsah
13 November 2025 | 11:31

blibli-pelopor-keamanan-ecommerce

TOP Digital Awards 2025: Blibli Pelopor Keamanan Industri E-Commerce

Mi’roji
13 November 2025 | 10:00

TOP Digital Award 2025: Berkat Digitalisasi Layanan Publik Kota Madiun Efisien dan Transparan

TOP Digital Award 2025: Berkat Digitalisasi Layanan Publik Kota Madiun Efisien dan Transparan

Abi Abdul Jabbar Sidik
12 November 2025 | 23:13

Load More

TERPOPULER

  • Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TOP Digital Awards 2025: BAZNAS RI Tunjukkan Keunggulan Transformasi Digital yang Layak Ditiru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Punya Aplikasi Keuangan Daerah dan QPAP, Bukti Bank Papua Membangun Tanah Papua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TOP Digital Awards 2025: Digitalisasi Tingkatkan Kinerja dan Performa Patra Jasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TOP Digital Awards 2025: Blibli Pelopor Keamanan Industri E-Commerce

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
iklan bni
cover it works
cover it works

ICT PROFILE

andris-masengi-outsystens-indonesia

Andris Masengi Pimpin OutSystems Indonesia, Dorong Inovasi Low-Code Berbasis AI

Teguh Imam Suyudi
1 November 2025 | 17:00

OutSystems, pemimpin global dalam platform pengembangan low-code berbasis AI, resmi menunjuk Andris Masengi sebagai Country Leader untuk Indonesia. Langkah ini...

Waspada Titik Wi-fi Publik Piala Dunia 2018 Punya Masalah Keamanan

Kaspersky Tunjuk Simon Tung Pimpin Wilayah ASEAN

Ahmad Churi
22 October 2025 | 10:03

ItWorks- Kaspersky, perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, mengumumkan penunjukan Simon Tung sebagai General Manager baru untuk ASEAN (Perhimpunan...

EXPERT

Cloudera Akuisisi Taikun, Cloudera Hadirkan Pengalaman Cloud untuk AI di Mana Pun

Perlindungan Data Dimulai dengan Visibilitas dan Kontrol

Fauzi
23 October 2025 | 13:14

Oleh: Carolyn Duby, Field CTO and Cyber Security GTM Lead, Cloudera Seiring maraknya AI membuat peningkatan baik volume maupun value...

Zebra Dukung Sektor Manufaktur Indonesia Genjot Produktivitas dan Pangsa Pasar

Berapa Banyak Perusahaan Pengiriman Paket yang Melewatkan Fitur AI dan Keamanan

Fauzi
13 October 2025 | 16:30

Oleh: Eric Ananda, Country Lead Indonesia, Zebra Technologies Pada Maret tahun ini, sebuah layanan pos milik negara mengumumkan penghentian semua...

TIK TALKS

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

redaksi
16 August 2022 | 15:30

Di masa akan datang banyak aplikasi yang akan membutuhkan low latency connectivity. Lalu apa kaitannya dengan Edge DC yang hadir...

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

redaksi
15 August 2022 | 12:30

Bagaimana cara mengolah Big Data sehingga dapat divisualisasikan, serta bagaimana dapat melakukan analitik dan dapat memprediksikan apa yang harus dilakukan...

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

Itworks - Inspire Great & Telco for Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto