Jakarta, Itech – Kecerdasan buatan (AI) mulai merambah industri luar angkasa. Dibenamkan ke sebuah robot, kini pekerjaan seorang astronot bisa diambilalih oleh bukan manusia.
SpaceX berencana mengirimkan robot dengan kecerdasan buatan (AI) untuk bergabung di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Robot bernama CIMON yang merupakan singkatan dari Crew Interactive Mobile Companion itu diangkut oleh Roket Falcon 9 dengan waktu peluncuran, Jumat (29/6/2018) pagi waktu setempat.
Tampilan robot ini sedikit mirip dengan bola voli dengan layar komputer di satu sisi. Layar menampilkan wajah kartun yang digunakan dalam berinteraksi dengan para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
CIMON dilengkapi 14 ventilator internal yang bergerak dengan menghisap udara luar angkasa dan menghembuskannya ke arah manapun yang dibutuhkan. Itu berarti CIMON dapat “mengambang” di seluruh stasiun, mendekat pada astronot yang memanggil namanya dan mengangguk saat ditanya.
Airbus mengembangkan CIMON untuk Badan Antariksa Nasional Jerman. Tujuannya, guna melihat apakah robot cerdas dapat bekerja sama dengan astronot untuk menyederhanakan kehidupan kerja di ruang angkasa.
Melansir lama The Verge, sebelumnya robot ini telah dilatih beberapakali di Bumi dengan asronot Jerman yang berada di ISS, Alexander Gerst. Jadi mikrofon dan kamera robot secara khusus telah diatur untuk mengenal suara dan wajah Gerst.
Sesampainya di ISS, Gerst akan bekerja sama dengan CIMON dengan melakukan beberapa percobaan sains. Gerst akan mengajukan pertanyaan pada CIMON tentang eksperimen yang sedang dikerjakan.
Robot hanya akan berinteraksi dengan Gerst dan anggota awak lainnya selama total tiga jam di ISS. Meski begitu, apa yang dipelajari dapat membantu pembuatan desain robot AI serupa ke depannya.
Selain mengirimkan robot AI pertama sebagai anggota awak untuk tinggal, roket tersebut juga membawa serta makanan dan air untuk enam astronot yang tinggal di ISS.