Perusahaan pembuat prosesor terkemuka, Intel, diketahui tengah berada dalam kondisi kekurangan pasokan chip. Hal ini disebut karena industri PC kembali meroket dan mendapat banyak permintaan.
Permasalahan ini terungkap dari sebuah catatan yang ditulis oleh CEO sementara Intel, Bob Swan. Ia mengatakan meroketnya penjualan PC disebabkan karena besarnya permintaan untuk perangkat gaming.
“Stok yang ada, tak diragukan lagi memang terbatas. Terutama pada pasar PC entry-level,” ungkap Swan.
Kendati demikian ia meyakini bahwa stok yang dimiliki Intel masih mencukupi untuk memenuhi permintaan hingga setidaknya sampai akhir tahun ini. Di sisi lain, Intel berencana untuk memprioritaskan penjualan pada pasar premium termasuk prosesor Xeon dan Core.
Rencana ini akan dilakukan dalam jangka pendek sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan untuk kebutuhan segmen atas seperti dikutip TechCrunch.
Intel pun akan menginvestasikan 15 miliar dollar AS dalam belanja modal tahun ini, termasuk 1 miliar dollar AS akan digelontorkan untuk manufaktur chipset 14nm di AS, Irlandia dan Israel.
Intel belakangan diterpa beberapa kabar negatif. Setelah Juni lalu CEO Intel mundur karena skandal asmara, beberapa waktu belakangan Intel pun dituding mendapat bantuan dari Apple untuk mencuri rahasia perusahaan Qualcomm.
Tak hanya itu, Intel pun dikabarkan cukup kesulitan untuk membuat prosesor berarsitektur 10nm yang diprediksi baru akan dirilis pada 2019 mendatang.
Sebagai pemasok chip komputer terbesar, Intel tetap memiliki kekhawatiran bahwa pesaingnya yakni (AMD) akan merebut pangsa pasar yang lebih besar karena permasalahan ini.
Jika masalah ini terus terjadi berlarut-larut maka tak menutup kemungkinan AMD akan terus menggerus pasar Intel.
Baca juga: