Laporan pengapalan smartphone global tahun 2019 telah dikeluarkan oleh Counterpoint Research. Hasilnya, Samsung masih tetap bertengger di posisi teratas sebagai pemegang pangsa pasar terbesar dengan jumlah pengapalan sebanyak 296,5 juta unit.
Kabar mengejutkannya justru datang dari Huawei. Perusahaan teknologi asal China ini, merangsek ke posisi dua yang sebelumnya diduduki oleh Apple.
Menurut data yang dikeluarkan Counterpoint Research, Apple diestimasi mengapalkan smartphone sebanyak 196,2 juta unit. Sementara Huawei berhasil mengapalkan hampir 240 juta unit atau tepatnya sekitar 238,5 juta unit.
Di tempat keempat, ada Xiaomi yang dari laporan Counterpoint Research tercatat mengapalkan sebanyak 124,5 juta unit dan berhasil mengamankan pangsa pasar 8%. Adapun Oppo dan Vivo, berturut-turut menduduki posisi kelima dan keenam, di mana masing-masing berhasil mengapalkan 119,8 juta unit dan 113,7 juta unit.
Hal menarik yang juga tersaji dari data Counterpoint Research adalah mengenai brand baru bernama Realme. Kendati kehadirannya masih relative baru, Realme sudah merangsek ke sepuluh besar dengan menempati posisi kesembilan dengan total pengapalan mencapai 25,7 juta unit di 2019.
Secara total di 2019, penjualan smarptphone mencapai angka 1,486 miliar unit. Menariknya, total penjualan smartphone di 2019, smartphone 5G disinyalir baru menyumbang sekitar 1% saja. Kendati demikian, di 2020 kontribusi smartphone 5G diharapkan bisa mencapai 18% dari total penjualan.
Berkaitan dengan tingkat adopsi 5G menurut analis dari Research Analyst, Abhilash Kumar, tahun 2019 merupakan penyebaran dan adopsi awal 5G, terutama di Amerika Serikat, Eropa, Cina, dan Korea.
“Dengan pemain chipset, operator dan OEM yang semuanya bersiap secara agresif untuk 2020 dan berupaya menurunkan harga (ponsel) 5G, fondasi untuk pertumbuhan telah diletakkan di 2020. Transisi dari 4G ke 5G di pasar negara berkembang dan transisi berkelanjutan dari 3G ke 4G, ponsel fitur ke smartphone dan upgrade lainnya akan membuat pasar smartphone tumbuh di tahun mendatang,” kata Abhilash Kumar seperti dilansir di laman resmi Counterpoint Research. (Fauzi)