Organisasi kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) akan mendigitalisasi organisasinya karena dengan 5 juta anggota bisa menjadi sumber daya kekayaan baru Di era Revolusi Industri 4.0.
“Lima juta anggota bukan hanya menunjukan kekuatan Pemuda Pancasila dari segi kuantitas, melainkan juga menunjukan kekuatan Pemuda Pancasila sebagai Ormas yang kaya terhadap data,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo usai memimpin Rapat Bidang Organisasi dan Kaderisasi Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, di Jakarta, Selasa (6/10).
Di era Revolusi Industri 4.0, big data adalah salah satu sumber daya primer jika dimanfaatkan dengan baik dan bisa mendatangkan berbagai manfaat. Karenanya, Pemuda Pancasila perlu membuat basis data keanggotaan, by name, by address, bahkan juga mencakup usia, jenis kelamin, alamat, dan profesi.
“Dari sini akan terlihat peta persebaran kekuatan anggota Pemuda Pancasila untuk kepentingan bela negara,” ujar Bamsoet.
Bamsoet yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bidang Organisasi dan Kaderisasi menekankan, sebelum bergerak lebih jauh ke pemanfaatan big data 5 juta anggota, Pemuda Pancasila juga perlu merevolusi kekuatan digitalnya dengan terlebih dahulu membuat portal website, portal berita, hingga media sosial yang komunikatif. Di era internet of things (IoT), merubah perilaku manusia dalam mencari berbagai informasi melalui internet.
“Kader Pemuda Pancasila di berbagai wilayah banyak melakukan kegiatan sosial maupun kegiatan positif lainnya. Namun tak semuanya diketahui publik. Karena itu, website, portal berita, hingga media sosial menjadi sangat penting untuk dikembangkan,” jelasnya.
Menurut Bamsoet, melalui ketersediaan informasi yang berkualitas tentang Pemuda Pancasila, akan semakin meningkatkan citra organisasi ini di mata masyarakat.