Menurut Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) telematika sudah tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat. Untuk itu, Mastel memposisikan diri sebagai a living enablers yang dinamis, hub bagi seluruh pemangku kepentingan, serta ikut aktif menjadi fasilitator percepatan program transformasi digital nasional yang tepat guna.
“Mastel memiliki concern agar telematika terus berkontribusi untuk pembangunan di Indonesia dalam segala bidang. Kontribusi mencakup sumber daya manusia, kesehatan dan pertumbuhan industri, kemandirian dan kedaulatan dalam bentuk pendapat, masukan dan rekomendasi atas kebijakan regulasi dan hukum telematika baik kepada regulator, industri maupun legislator,” sambung Sarwoto dalam sambutannya pada Halalbihalal Mastel 2021 yang berlangsung virtual dari Jakarta, Selasa (25/05/2021).
Berdiri sejak tahun 1993, saat ini sudah ada 29 asosiasi sektor telematika, 11 perusahaan, 4 organisasi non-profit dan 342 anggota baik profesional, pakar maupun akademisi, yang tergabung dalam Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), dan menjadikannya organisasi penting di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia.
Baca: Mastel gelar Digital Economy Summit, bagian dari Communic & Broadcast Indonesia
Senada dengan Sarwoto, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo, yang mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Kemenko Perekonomian senantiasa mendukung Mastel.
“Seperti yang disampaikan sebelumnya, Mastel memiliki tag line a living enabler dan tentunya sektor komunikasi di masa pandemi Covid-19 menunjukkan sektor yang konsisten untuk berkembang. Kami harapkan peran dari sektor ini dapat terus ditingkatkan dalam rangka mendukung pertumbuhan perekonomian ke depan,” tuturnya.
“Walaupun perekonomian kita saat ini masih mengalami kontraksi tetapi kita yakin dengan kebersamaan dan program-program yang dilakukan oleh Pemerintah dan kita konsisten dalam menjalankan prokes tentunya pertumbuhan yang ditetapkan pada tahun ini mudah-mudahan bisa tercapai,” lanjut Wahyu.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu Utomo juga turut menyampaikan program-program Pemerintah terkait pemulihan ekonomi nasional yang masih tetap akan konsisten didukung. Pemerintah juga berfokus pada lima bidang yakni kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi, insentif usaha dan pajak, serta beberapa Program Prioritas yang di dalamnya termasuk pengembangan TIK.
Selanjutnya, Pemerintah akan tetap mendorong pengembangan kawasan seperti Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus. Pemerintah berharap Mastel dapat terus mendukung hal tersebut di samping juga tetap mengawal pengembangan big data, blockchain dan lain-lain.
“Untuk itu saya rasa kolaborasi antara Mastel, Pemerintah dan akademisi serta masyarakat dan industri sangat penting untuk memulihkan ekonomi kita ke depan. Mari kita memperkuat dan mempererat kerja sama,” ajak Wahyu.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Viada Hafid; Deputi Sistem Nasional, Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Mayjen. TNI Moh. Hatta Usmar Rukka; Ketua Dewan Profesi dan Asosiasi Mastel; Ketua Tim Pelaksana Wantiknas; Direktur Telekomunikasi, Direktorat Jenderal PPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika; Kepala Bidang Telekomunikasi, Asdep Koordinasi Telekomunikasi dan Informatika Kedeputian VII Kemenko Polhukam; Kepala Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, Sekretariat Utama Badan Siber dan Sandi Negara; serta perwakilan dari Kementerian dan Lembaga terkait.