Jakarta, ItWorks- Era digital membuat semua informasi dapat diterima oleh masyarakat dengan cepat dan mudah, termasuk terkait produk layanan keuangan digital. Namun demikian, hingga saat ini masih banyak masyarakat di Tanah Air yang ragu dan mengkhawatirkan terkait keamanan menggunakan produk keuangan digital, seperti dompet digital atau e-wallet.
“Fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia. Dari data yang kami dapat, di Malaysia sebanyak 72% pengguna pembayaran melalui seluler juga mengalami kekhawatiran terkait keamanannya. Mereka takut akan terjadi penipuan dan pencurian identitas. Tapi faktanya, sejak saat pandemi Covid-19, pengguna layanan keuangan digital makin meningkat, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data Nielsen, sebanyak 56% netizen di Indonesia melakukan pembayaran digital, di antaranya melalui dompet digital. Ini yang membuat DANA untuk terus beriovasi, di antaranya meningkatkan sistem keamanan untuk memberikan pengalaman dan kenyamanan pelanggan yang lebih baik melalui inovasi versi terbaru DANA v.2.0 ini, “ ujar Vince Iswara, CEO & Co-founder DANA dalam diskusi virtual bertajuk “DANA Tech Talk” untuk memperkenalkan versi terbarunya,-DANA v.2.0 pada Jumat (27/08/2021), di Jakarta.
Dikatakan, DANA pertama kali hadir 2018 dan selama tiga tahun ini terus mengalami peningaktan signifikan. Termasuk sejak terjadi pandemi Covid-19 yang juga diikuti dengan adanya lonjakan perilaku digital di tengah masyakat, temasuk dalam penggunaan keuangan digital seperti dompet digital DANA ini. “Pertama kali hadir, DANA masih menggunakan versi v 1.0 dan terus kita lakukan inovasi hingga saat dengan DANA versi .v. 2.0 yang kita perkenalkan hari ini dengan fitur yang lebih menarik. Termasuki teknologi dan sistem kemanan yang lebih baik lagi untuk memberikan pengalaman dan kenyaman para pengguna. Saat ini pengguna aktif kami sudah lebih dari 80 juta,” ujar Vince Iswara.
Sementara itu Norman Sasono, Chief Technology Officer DANA dalam paparannya mengatakan, pengembangan versi baru DANA v 2.0 ini dilakukan berdasarkan filosofi UX (users experience) dari apa yang dibutuhkan pelanggan. Mulai dari tampilan yang lebih menarik, user friendly atau kemudahan penggunaan, termasuk aspek fitur keamanan yang juga lebih ditingkatkan. Dalam versi terbarunya, DANA v.2.0. ini katanya, selain memiliki tampilan yang lebih fresh, juga dirancang untuk semakin mendukung hadirnya pengalaman-pengalaman bertransaksi nontunai digital (UX) yang kian impresif yang sangat fundamental dalam menguatkan kepercayaan masyarakat terhadap efektivitas dan keamanan transaksi digital.“Salah satunya kita ada fitur untuk send money (kirim uang) yang lebih mudah dan dari securitynya juga lebih ditingkatkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu Borrys Hasian, Design Innovation Consultant & Design Sprint Expert mengatakan, user experience saat ini sudah menjadi sebuah metode yang banyak digunakan untuk lebih mendekatkan pelanggan melalui desain suatu produk yang lebih menarik. User Experience Design atau yang biasa disebut UX Design merupakan bagian dari proses meningkatkan kepuasan pengguna atas produk yang digunakan.
“User Experience berfokus pada pemahaman yang mendalam tentang pengguna seperti apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka hargai, kemampuan yang mereka miliki, dan aspek lainnya. Hal ini perlu diperhitungkan untuk menentukan tujuan dan sasaran bisnis kelompok yang dikelola dalam sebuah proyek User Experience. Keuntungan dari pengunaan User Experience adalah peningkatan kualitas interaksi pengguna dengan persepsi atas produk atau layanan yang diberikan,” ungkap Borrys. (AC)