Beberapa tahun lalu, layanan Ring Back Tone (RBT) sempat populer dan pernah jadi salah satu fitur yang digandrungi para pengguna ponsel. Bisnis layanan RBT saat itu menjadi salah satu ladang bisnis yang cukup menjanjikan. Sebab, terdapat kerja sama antara musisi, perusahaan dapur rekaman, dan para operator kartu pengguna.
Namun kini, bisnis layanan RBT telah kehilangan pesonanya, kok bisa? Ini karena bermunculan inovasi yang lebih efisien untuk menjadi nada sambung ponsel. Layanan RBT jadi ditinggalkan alias sepi peminatnya.
Pengguna ponsel kini semakin banyak beralih ke layanan digital. Platform-platform baru seperti Spotify, Youtube, dan Whatsapp kian digemari sehingga para pengguna RBT pun meninggalkan layanan tersebut.
Selain itu, biaya pulsa yang dikenakan oleh operator layanan RBT juga jadi salah satu pertimbangan utama kaburnya para pengguna. Terlebih, sudah banyak layanan digital yang memberikan akses musik dengan biaya jauh lebih bersaing.
Parahnya lagi, kontribusi pendapatan layanan RBT selama ini relatif sangat kecil terhadap total pendapatan perusahaan operator telekomunikasi.
Akibatnya, operator pun perlahan mulai menghentikan layanan RBT. Salah satunya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang akan menghentikan layanan RBT secara bertahap mulai 1 Maret 2022 dan akan berhenti sepenuhnya pada 31 Maret 2022.
“XL Axiata menghentikan layanan RBT karena saat ini penggunaan layanan RBT semakin banyak berkurang, semakin banyak pelanggan yang beralih ke layanan-layanan digital lainnya,” ujar Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih, dikutip dari media nasional, 15/02/2020.
Ia pun memastikan terkait penghentian layanan ini, XL Axiata telah menyelesaikan semua kewajiban kepada berbagai pihak baik yang bersifat komersil maupun non komersil, termasuk kepada pelanggan dan para mitra penyedia layanan RBT.
“Kami pun telah melaporkan penghentian layanan RBT ini kepada pihak regulator,” tambah Tri.