Jakarta, ItWorks-Kredivo, platform kredit digital terkemuka untuk konsumen retail di Indonesia, kembali mendapat kepercayaan dari PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) dengan meningkatkan dukungan limit joint financing hingga menjadi Rp2 triliun.
Kelanjutan kerja sama joint financing antara bank dan fintech ini antara lain karena adanya pertumbuhan pengguna Paylater yang mencapai 38% dalam 1 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan kian besarnya potensi pertumbuhan kredit digital di Indonesia.
Bagi Kredivo, peningkatan limit joint financing ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha, terutama untuk membuka akses kredit bagi puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan. Sedangkan bagi Bank DBS Indonesia, kerja sama strategis ini diharapkan bisa mempercepat penyaluran kredit ke sektor ritel, sekaligus memperkuat pertumbuhan portofolio kredit perusahaan.
“Dalam dua tahun terakhir ini, kami melihat dampak signifikan dalam percepatan penyaluran kredit di sektor retail melalui Kredivo, sehingga Bank DBS Indonesia tertarik meningkatkan limit joint financing ke Kredivo menjadi Rp2 triliun. Selain itu, kami juga melihat adanya kesamaan visi dalam upaya menghadirkan akses keuangan yang inovatif melalui teknologi. Kami melihat masih banyak kesempatan strategis untuk memperkuat kolaborasi bersama Kredivo yang selaras dengan cetak biru Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 Bank Indonesia untuk pengembangan open banking melalui interlink antara digibank by DBS dan fintech melalui Standar Open API,” ujar Rudy Tandjung, Consumer Banking Director, Bank DBS Indonesia dalam jumpa pers (20/07/2022), di Jakarta.
Pihaknya optimistis joint financing ini bisa memperkuat eksistensi bisnis masing-masing, sekaligus memberikan dukungan layanan keuangan inklusif bagi semua lapisan masyarakat. Terlebih dengan tren peningkatan industri keuangan digital, termasuk Paylater yang terus memperlihatkan pertumbuhan positif, terutama dari sisi penggunaan. Laporan Perilaku Konsumen E-commerce Indonesia yang diluncurkan Kredivo dan Katadata Insight Center tahun 2022 di mana Paylater mengalami pertumbuhan dari sisi penggunaan, dengan 38% konsumen yang menggunakan Paylater saat berbelanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 28%.
Selain itu, adanya peningkatan persentase konsumen yang menggunakan Paylater lebih dari satu kali sebulan di tahun lalu dari 23% menjadi 27% di tahun ini. Hal ini menjadi sinyal baik akan potensi Paylater yang diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi digital yang lebih inklusif di Indonesia.
Sementara itu, Umang Rustagi, CEO Kredivo Indonesia mengatakan, pihaknya merasa bangga dapat terus meningkatka jalinan kerja sama dengan Bank DBS Indonesia yang merupakan salah satu bank terbaik di dunia. “Penambahan limit joint financing ini juga menjadi validasi akan potensi industri fintech dalam membuka akses kredit digital secara lebih cepat, mudah, dan terjangkau. Kerja sama yang terjalin dengan Bank DBS Indonesia ini juga memungkinkan kami untuk terus menghadirkan layanan kredit bagi lebih dari 5 juta pengguna kami,” ujarnya.
Melalui kerja sama yang solid dengan pihak perbankan seperti Bank DBS Indonesia, ia optimistis bahwa kedepannya akses layanan keuangan digital di Indonesia akan semakin inklusif dan dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.
Kedua perusahaan ini sudah menjalin kerja sama sejak tahun 2020.
Bank DBS Indonesia telah 2 tahun berturut-turut melakukan peningkatan limit joint financing kepada Kredivo, yang sekaligus membuktikan optimisme bank kelas dunia tersebut terhadap peran strategis fintech dalam mengakselerasi penyaluran kredit ritel. Sebelumnya, pada tahun 2020 Bank DBS Indonesia pertama kali menyalurkan pendanaan sebesar Rp500 miliar, dan telah melakukan peningkatan limit joint financing pada tahun 2021 menjadi Rp1 triliun. (AC)