Penulis: Nurdian Akhmad
PT Bank Nagari saat ini giat melakukan digitalisasi di seluruh proses. Sistem digital di Bank Nagari saat ini bukan lagi sebagai pendukung (support), tapi menjadi ujung tombak untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan.
Sebagai bukti komitmen terhadap implementasi sistem digital ini, Bank Nagari sudah memiliki roadmap Strategi Pengembangan Bisnis dan Operasional tahun 2022-2026 yang di dalamnya termasuk pengembangan sistem IT (informasi teknologi) perusahaan.
Hal itu terungkap dalam presentasi penjurian TOP DIGITAL Awards 2022 yang menghadirkan peserta dari PT Bank Nagari, Kamis (27/10/2022). Tim dari Bank Nagari yang hadir dalam presentasi penjurian ini yakni Sania Putra (Direktur Keuangan), Hafid Dauli (Pemimpin Divisi Teknologi & Digitalisasi), Musa Adi Guna (Pemimpin Grup Pengembangan Dana & E- Bisnis), serta Riko (Pemimpin Grup Pengembangan Divisi Teknologi & Digitalisasi).
Dalam roadmap ini, ada tiga tahap pengembangan bisnis yang dilakukan Bank BUMD milik Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Barat ini. Yaitu tahap Penguatan Enabler (2022-2023), tahap Penyelarasan Bisnis (2024), dan tahap Akselerasi Pertumbuhan Terkendali (2025-2026).
Untuk pengembangan sistem IT yang dilakukan pada tahap Penguatan Enabler hingga tahap Penyelarasan Bisnis adalah meningkatkan kehandalan m-banking, mengembangkan data warehouse untuk mendukung proses bisnis.
Bank Nagari juga mengembangkan platform ekosistem keuangan Pemprov dan Pemda di Sumatera Barat (Sumbar). Selain itu, Bank nagari mengembangkan ekosistem untuk Industri halal Sumbar dan mengembangkan transaksi keuangan digital atau “cashless” pada jaringan operasional Pemprov dan Pemda.
Bank Nagari juga melakukan pengembangan e-los (digital loan) dengan end-to-end process pengelolaan perkreditan/pembiayaan serta pengembangan platform human capital (HC) information system.
Sedangkan pada tahap Akselerasi Pertumbuhan Terkendali upaya yang dilakukan adalah peningkatan kehandalan m-banking dan ekosistem digital pemerintah daerah. Selanjutnya adalah implementasi prospek nasabah berbasis analisa data (consumer, supply chains, kredit program Pemda), serta implementasi HC Information System.
Untuk mendukung upaya digitalisasi ini, kata Sania, Bank Nagari mengalokasikan belanja IT yang lebih besar dalam anggaran 2022 yakni sebesar Rp 159,9 miliar dibandingkan Rp 148,26 miliar pada 2021. Secara persentase, total anggaran IT terhadap laba perusahaan juga naik pesat, yakni dari 2 persen pada 2021 menjadi 13 persen.
Total aset Bank Nagari tahun 2022 ini ditargetkan naik menjadi Rp 28,7 triliun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 27,98 triliun. Demikian pula total pendapatan meningkat jadi Rp 2,9 triliun ketimbang Rp 1,82 triliun pada 2021. Sedangkan total Capex dan Opex pada anggaran 2022 sebesar Rp 51,7 miliar, lebih besar dibandingkan 2021 sebesar Rp 50,08 miliar. Bank Nagari juga menargetkan total laba tahun 2022 naik menjadi Rp 510,8 miliar ketimbang Rp 408,71 miliar pada 2021.
Saat ini, jumlah karyawan TI Bank Nagari sebanyak 33 orang dengan 30 orang karyawan tetap dan sisanya karyawan TI tidak tetap. Sementara itu, total karyawan Bank Nagari tahun 2022 sebanyak 1.855 orang.
Solusi Bisnis
Sejak 2015, Bank Nagari banyak membuat solusi bisnis terkait IT baik untuk mendukung operasional perusahaan, pengembangan bisnis, dan peningkatan layanan konsumen.
Salah satu solusi bisnis unggulan terkait pengembangan bisnis adalah NCM Corporate & Personal (Internet Banking Corporate & Internet Banking Personal ) yang diimplementasikan sejak 2018 dan dikembangkan oleh tim IT internal Bank Nagari.
Sania menjelaskan, NCM Corporate & Personal Ini merupakan aplikasi internet banking berbasiskan web baik untuk corporate maupun personal di mana nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara online. Fitur-fitur dalam aplikasi ini antara lain Informasi Saldo Rekening, Informasi Deposito beserta keterangannya, Transfer Rekening Bank Nagari, Transfer antarbank, Transfer Massal, Payroll (Pengelolaan Pembayaran Gaji), Pembayaran (Multi Biller) dan Pembelian.
Ada beberapa manfaat dari aplikasi NCM Corporate & Personal ini. Internet banking sangat praktis dan memudahkan bagi nasabah yang bisa melakukan transfer, pembayaran atau pembelian melalui internet secara online.
“Dengan kemudahan dan kenyamanan ini tentunya nasabah eksisting tidak memilih layanan bank lain seperti bendahara pemerintah daerah,” kata Sania Putra.
Adanya layanan internet banking Bank Nagari ini juga bisa meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) karena adanya penambahan nasabah baru dan penambahan fee base income. “Selain itu juga dapat mengurangi biaya operasional dan ATK (kertas) kantor, karena mengurangi nasabah bertransaksi di kantor bank,” ujar Sania.
Selanjutnya pada 2019, Bank Nagari meluncurkan aplikasi N-Mobile (Nagari Mobile Banking) yang merupakan aplikasi berbasis Android dan IOS di mana nasabah dapat melakukan transaksi perbankan secara online. Aplikasi ini dikembangkan oleh tim IT internal bank bekerja sama dengan pihak eksternal.
Ada beberapa fitur dalam aplikasi mobile ini, yakni Penarikan Tunai Tanpa Kartu, QRIS, Top Up e-Wallet, Nagari Payment, Nagari Prepaid, QR Transfer, Setoran Awal Siskohat, dan Pelunasan Siskohat.
“Dengan mobile banking ini sangat praktis dan memudahkan bagi nasabah perorangan, yang bisa melakukan transfer, pembayaran atau pembelian secara online,” tutur Sania
Tahun 2022 ini, Bank Nagari meng-upgrade aplikasi N-Mobile menjadi Ollin, sebuah aplikasi dengan konsep Super Apps. “Konsep dari nama ini sebenarnya kita ambil dari All In. Aplikasi ini berbasis Android dan developer-nya dari internal,” ujar Sania.
Menurut Sania, Bank Nagari menambahkan beberapa fitur baru selain yang sudah ada di N-Mobile di antaranya DEPP LINK N-KISS, NDM dan N-TIK. “Alhamdulillah aplikasi Ollin ini mendapat respons yang sangat baik karena adanya kemudahan-kemudahan dibandingkan m-banking yang lama,” kata dia.
Solusi bisnis selanjutnya terkait pengembangan bisnis adalah EDC QRIS Dinamis yang dikembangkan oleh tim IT internal dan eksternal serta diimplementasikan sejak 2016. Ini merupakan salah satu layanan transaksi perbankan untuk nasabah dengan menggunakan mesin EDC dengan beberapa fitur seperti Sale, Void, dan Payment QRIS Dinamis.
“Payment menggunakan QRIS Dinamis di mana transaksi dapat dilakukan menggunakan aplikasi lain seperti OVO, Gopay, Shopee Dana, dan mobile banking bank lain,” ujar Sania.
Transaksi menggunakan EDC juga sangat praktis dan memudahkan nasabah bertransaksi belanja pada merchant secara online. Dengan kemudahan dan kenyamanan ini tentunya nasabah eksisting tidak akan memilih layanan bank lain.
“Selain itu ada peningkatan DPK karena dengan adanya layanan EDC ini bank berpeluang penambahan nasabah baru, serta ada penambahan fee base income jika bertransaksi menggunakan QRIS,” tuturnya.
Solusi bisnis lainnya terkait pengembangan bisnis adalah Laku Pandai (Lapau Nagari) yang diimplementasikan sejak 2020. Sania menjelaskan, layanan Laku Pandai adalah kegiatan menyediakan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor, namun melalui kerja sama dengan agen yang didukung penggunaan sarana teknologi informasi.
Layanan yang diberikan dalam Laku Pandai ini antara lain pembukaan rekening, setor tunai dan tarik tunai, pembelian dan pembayaran biller, transfer dana, cek saldo, penutupan rekening, dan transaksi Rek BSA.
Solusi lainnya terkait pengembangan bisnis adalah SMS Banking yang dikembangkan tim IT internal bekerja sama dengan eksternal. Sistem digital ini diimplementasikan Bank Nagari sejak 2015.
Solusi bisnis lainnya yang juga diaplikasikan oleh Bank Nagari sejak 2020 adalah QRIS. QRIS Adalah Standar Nasional QR Code yang ditetapkan Bank Indonesia untuk memfasilitasi transaksi pembayaran di Indonesia. Fitur unggulannya adalah Pembayaran dan Transfer.
Untuk solusi bisnis terkait peningkatan layanan konsumen, Bank Nagari sejak 2020 mengimplementasikan CRM (Cash Recycle Mesin), sebuah mesin yang melayani transaksi tarik dan setor tunai, transaksi tunai transfer, dan transaksi perbankan lainnya. Penggunaan mesin ini meningkatkan loyalitas nasabah dalam melakukan transaksi.
Solusi terkait layanan konsumen lainnya adalah SMS Notifikasi & Email Notifikasi yang mulai diimplementasikan Bank Nagari tahun 2017 dan 2018. Ini merupakan layanan informasi atas transaksi keuangan kepada nasabah dalam bentuk notifikasi SMS & Email.
Layanan lainnya adalah Tarik Tunai Tanpa Kartu yang diimplementasikan Bank Nagari sejak 2021. Ini merupakan layanan yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan penarikan uang pada mesin ATM tanpa harus memasukkan kartu debit di ATM.
“Transaksi tarik tunai dapat dilakukan dengan menginput nomor handphone dan kode reservasi yang diperoleh dari Mobile Banking,” ucap Sania.
Nasabah bisa melakukan tarik tunai tanpa menggunakan kartu ATM di semua ATM dan CRM Bank Nagari. Layanan ini membuat nasabah terhindar dari aksi kejahatan pada ATM dan CRM seperti skimming serta terhindar dari kerugian akibat kehilangan kartu ATM.
Selanjutnya, untuk solusi bisnis terkait internal guna mendukung operasional perusahaan, Bank Nagari sejak 2017 mengimplementasikan aplikasi Nagari Back Office. Ini merupakan aplikasi yang dikembangkan tim IT internal untuk registrasi mitra dan user seluruh produk digital serta laporan atas transaksi digital.
“Aplikasi ini membantu petugas bank dalam mengelola data mitra dan transaksi digital yang terjadi,” kata Sania.
Bank Nagari juga mengimplementasikan aplikasi SIMSDM (Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia) sejak 2008. Ini merupakan aplikasi yang dikembangkan tim IT internal untuk mengelola data SDM di Bank Nagari.
Fitur unggulannya adalah mengelola absensi pegawai secara online dan juga sistem payroll yang lebih rapi dan lebih terorganisir. Dampak positif untuk perusahaan dari penggunaan SIMSDM antara lain meningkatkan efisiensi, manajemen data, dan meningkatkan produktivitas SDM.
Untuk kepentingan internal, Bank Nagari sejak 2008 sudah mengimplementasikan aplikasi LISS (Lending Integrated Support System) yang dikembangkan internal. “Ini merupakan aplikasi layanan digital permohonan kredit dengan fitur unggulannya, mengelola data permohonan kredit yang telah terintegrasi dengan Kemendagri , Askrindo, dan Jamkrindo,” kata Sania.
Terbaru atau pada 2022 ini, Bank Nagari mengimplementasikan aplikasi layanan surat menyurat internal berbasis web bernama NEO (Nagari Elektronik Office). Aplikasi yang dikembangkan tim IT internal ini memiliki fitur unggulan antara lain membuat, menyetujui dan mendistribusikan memo & surat internal bank.
“Dampak untuk perusahaan adalah meningkatkan efisiensi, mempermudah manajemen surat dan pengarsipan surat, serta mendukung Go Green,” kata dia.
Sedangkan untuk solusi yang terkait eksternal atau diimplementasikan oleh mitra perusahaan ataupun konsumen, Bank Nagari memiliki sistem bernama Nagari Portal Payment. Sistem ini dikembangkan internal dan diimplementasikan Bank Nagari sejak 2017.
Sania menjelaskan, Nagari Portal Payment. merupakan sistem yang disediakan untuk pihak Mitra Bank yang memiliki tagihan tetapi tidak memiliki sistem di mana data tagihan di impor ke sistem NPP sehingga pembayaran dapat dilakukan di seluruh delivery channel Bank Nagari
Selain meningkatkan fee based income, layanan ini juga meningkatkan DPK dan customer base Bank Nagari.
Bank Nagari juga memiliki aplikasi Nagari Digital Masjid yang diimplementasikan sejak 2021. Ini merupakan aplikasi yang dikembangkan internal dan tersedia di Playstore dan web https://digitalmasjid.banknagari.co.id/.
“Aplikasi ini membantu masyarakat dan nasabah mengetahui masjid yang terdekat dengan posisi mereka dan masjid yang berada di Wilayah Sumatera Barat. Masyarakat dan nasabah juga bisa berinfak melalui QRIS dan transfer dengan rekening yang tinggal di copy paste-kan pada mobile banking,” ujar Sania.
Masyarakat dan nasabah juga bisa berinfak melalui QRIS yang ada di aplikasi.
Solusi bisnis lainnya yang juga diimplementasikan untuk masyarakat adalah aplikasi N-HOSIN. Aplikasi yang dibangun oleh internal Bank Nagari ini untuk mengakomodir keuangan rumah sakit di mana pasien dapat melakukan pembayaran tagihan rumah sakit pada e-channel Bank Nagari.
Tim IT internal Bank Nagari juga mengembangkan aplikasi Nagari Klinik yang mulai diimplementasikan pada 2022. Aplikasi ini tersedia pada Playstore dan web https://ndigi.banknagari.co.id/nkiss.
Aplikasi Nagari Klinik bisa membantu masyarakat dan nasabah mengetahui klinik dan tempat praktik dokter terdekat serta melakukan booking antrean dokter. Sistem ini juga terintegrasi dengan e-channel Bank Nagari, sehingga masyarakat bisa melakukan pembayaran tagihan klinik lewat Bank Nagari.
Masih terkait solusi untuk layanan konsumen dan mitra bisnis, Bank Nagari sejak 2017 mengimplementasikan Virtual Account. Virtual Account merupakan suatu produk Bank Nagari di mana nomor identifikasi pelanggan perusahaan di dalamnya tercantum nomor virtual account sebagai identitas mitra bisnis.
“Virtual Account dapat memberikan solusi bagi nasabah perorangan, perusahaan atau Pemda yang ingin mengidentifikasi arus kas masuk secara rinci dan akurat,” tutur Sania.
Terakhir, Bank Nagari sejak 2020 mengimplementasikan aplikasi N-HOSIN untuk pembayaran retribusi ke pemerintah daerah. Pembayaran retribusi online yang bisa dilakukan adalah e-Retribusi Pasar, e-Retribusi Pariwisata, e-Retribusi Sampah, e-Retribusi Parkir, e-RetribusiKIR, e-Retribusi Pasar Ternak, dan e-Retribusi Tera.
Terkait keamanan TI, menurut Sania, Bank Nagari sudah mengimplementasikan Security Operation Center (SOC) bekerja sama dengan penyedia jasa dari pihak ketiga. SOC ini berfungsi untuk monitoring ancaman terhadap seluruh aset TI Bank Nagari selama 7 x 24 jam
Bank Nagari juga berperan aktif dalam, Tim CSIRT (Computer Siber Insiden Response Tim) jasa keuangan yang dibentuk oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Terkait implementasi Big Data/IoT, Bank Nagari saat ini masih mengimplementasikan data warehouse dan business intelligence yang terdiri atas; Informasi Nasabah Funding, Informasi Nasabah Lending, Informasi Dana Pihak Ketiga, Informasi Financial, Balance Sheet, Profit & Loss.
Saat ini, menurut Sania, IT Maturity level Bank Nagari berdasarkan pengukuran BSSN untuk tata kelola, identifikasi, proteksi, deteksi, dan respons rata-rata berada di level 3.79 atau tingkat kematangan Level 4 yang artinya Sangat Baik.