Bagaimana cara validasi NIK jadi NPWP secara online? Penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk pengurusan administrasi perpajakan sudah mulai diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara validasi NIK jadi NPWP secara online:
- Masuk ke laman www.pajak.go.id lalu klik menu ‘Login’.
- Masukkan 16 digit NIK atau NPWP, kata sandi, dan kode keamanan (captcha) yang tersedia, lalu klik ‘Login’.
- Setelah berhasil login alias masuk ke akunmu, maka pilih menu ‘Profil’.
- Pada menu ‘Profil’, pilih tab data lainnya. Maka akan tampil tab data utama, data lainnya, data KLU, hingga anggota keluarga.
- Kemudian isi data yang diperlukan pada kolom yang tersedia, baik itu nama, NIK dan NPWP, tempat dan tanggal lahir, alamat, hingga nomor telepon.
- Jika data sudah diinput dengan benar, lalu klik tombol ‘Validasi’, kemudian klik ‘Ubah Profil’.
- Sistem kemudian akan memastikan kebenaran data yang kamu input.
- Tekan ‘Ya’ jika yakin data yang diisi sudah sesuai.
- Setelahnya, maka kamu hanya perlu menggunakan NIK untuk mengurus administrasi perpajakan.
Integrasi NIK sebagai NPWP merupakan bagian dari reformasi guna menyederhanakan administrasi perpajakan. Rencananya, seluruh layanan perpajakan hanya akan menggunakan NIK pada 1 Januari 2024.
Selama masa transisi atau hingga akhir 2023, penggunaan NPWP masih bisa dilakukan. Namun, akan lebih baik jika pelaporan SPT Tahunan dilakukan setelah validasi NIK jadi NPWP.
Validasi ini diperlukan untuk memastikan data wajib pajak yang sudah diintegrasi antara NIK dan NPWP adalah data yang tepat. Hal itu mengingat data NIK dan NPWP dimiliki oleh dua institusi yang berbeda.
Lewat validasi yang dilakukan oleh wajib pajak sebagai pemilik data, maka dapat mengeliminasi data yang rancu terkait wajib pajak tersebut.
Karenanya, DJP pun pun mendorong para wajib pajak untuk segera melakukan validasi data NIK sebagai NPWP.