PT Pos Indonesia telah melakukan transformasi bisnis berbasis digitalisasi sejak beberapa tahun lalu mengingat transformasi digital dilakukan sebagai sebuah keniscayaan merespons perkembangan zaman revolusi industri 4.0.
“Hampir semua aktivitas masyarakat mengandalkan teknologi digital sebagai basis utamanya,” kata Direktur Bisnis Kurir & Logistik PT Pos Indonesia Siti Choiriana atau Ana, dalam keterangannya, Jumat, 03/03/2023.
Ia mengatakan transformasi digital dilakukan Pos Indonesia pada layanan kurir dan logistik, melalui aplikasi PosAja! yang berbasis platform fully digital.
Aplikasi PosAja! memberikan kemudahan bagi masyarakat melakukan pengiriman barang tanpa keluar rumah tetapi cukup dari handphone dan proses pick up hingga hingga drop dilakukan oleh ribuan O-Ranger yang telah terhubung secara online.
Ana mengungkapkan bahwa PosAja! telah di download lebih dari 452 ribu pengguna dengan rating 4.4 atau tertinggi dibandingkan digital service ekspedisi lainnya.
PosAja! telah mengkoneksikan jutaan pengguna dengan jaringan pengiriman 42.819 drop points, 12.995 Agen Pos, 4.500 Kantor Pos, dan ribuan O-Ranger di seluruh Indonesia.
Pos Indonesia juga memiliki jaringan internasional ke 228 negara di dunia, karena posisi Pos Indonesia sebagai anggota UPU. Jaringan UPU memiliki benefit tarif lebih murah dalam melakukan pengiriman internasional.
“Kami juga memiliki STORI, sebuah layanan pemenuhan pesanan (fulfillment), mulai dari inbound, storing, quality control, packing, labelling, hingga outbound delivery berbasis digital bagi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah). STORI telah hadir di 152 titik untuk mempermudah bisnis UMKM,” ujarnya.
Pos Indonesia juga telah berkolaborasi dengan e-commerce E-Peken. Pos Indonesia menjadi perusahaan pengiriman E-Peken yang menghubungkan antara toko kelontong dan UMKM dengan konsumen di Kota Surabaya.
Berbagai kemudahan yang dilakukan Pos Indonesia ini adalah komitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Baca: Pospay Syariah Jadi Andalan Usaha Pos Indonesia di Tahun 2023