Penggunaan LAN nirkabel industrial di bidang industrial dan manufaktur kian meningkat. Apa itu LAN nirkabel ndustrial?
Di era serba digital, penggunaan internet dalam bisnis tidak dapat dielakkan lagi, demi mendorong produktivitas yang lebih maksimal, termasuk juga di bidang industrial dan manufaktur.
“Dalam penggunaan internet, umumnya bidang industrial dan manufaktur memanfaatkan wireless local area network (WLAN/jaringan LAN nirkabel) dalam beroperasi meski ada beberapa jenis teknologi nirkabel lainnya seperti 5G atau Bluetooth,” dikutip dari keterangan tertulis Paessler, penyedia layanan monitoring untuk infrastruktur dan jaringan IT, 29/03/2023.
Jaringan LAN nirkabel industri serupa dengan jaringan yang digunakan di domain perusahaan dan pribadi. Namun, perbedaan terbesar yang ada di dalam lingkungan industri adalah penggunaan perangkat jaringan yang lebih kokoh dan kuat untuk menangani kondisi dan situasi ekstrem di lingkungan pabrik pada umumnya.
Misalnya, perangkat jaringan harus tahan terhadap suhu yang sangat tinggi atau rendah, tingkat kelembapan tinggi, faktor debu yang terus-menerus, atau adanya getaran berlebihan yang dihasilkan mesin pabrik.
Manfaat LAN Nirkabel Industrial
Menggabungkan konektivitas nirkabel di lingkungan pabrik menghadirkan banyak peluang, tetapi salah satu yang terbesar adalah kemampuan untuk menghubungkan jaringan tersebut dengan ponsel dan gawai para karyawan dan teknisi pabrik.
Penggunaannya mencakup banyak hal, mulai dari akses data produksi melalui ponsel atau tablet para teknisi, hingga mengatur komponen mesin pabrik yang bergerak.
Jaringan nirkabel adalah landasan dari konsep “pabrik pintar”, yang membutuhkan pengumpulan dan transfer data terkait proses manufaktur.
Ukuran Pasar LAN Nirkabel
Ukuran pasar WLAN perusahaan global diproyeksikan tumbuh pada CAGR 11,17% mencapai USD 74,50 miliar (setara lebih dari Rp1,138 triliun) pada tahun 2027.
Selain itu, pertumbuhan pasar WLAN perusahaan di Asia Pasifik telah melampaui USD 2 miliar (setara lebih dari Rp30 triliun) pada tahun 2020 dan diperkirakan akan mencapai CAGR 20% dari tahun 2021 hingga 2027, dimana Indonesia dan Thailand merupakan pemain kunci.
Meningkatnya permintaan untuk transmisi data yang lebih cepat akan meningkatkan pendapatan pasar, dan hal ini mendorong urgensi implementasi mekanisme pemantauan LAN nirkabel industrial yang lebih baik bagi perusahaan.