Aplikasi Bank Benih Perkebunan Peremajaan Sawit Rakyat (BabeBun PSR) dikembangkan untuk mendorong transparansi dan ketelusuran dalam pengadaan benih untuk program peremajaan
“Aplikasi BabeBun PSR telah melanggengkan ketersediaan 11 juta batang bibit kelapa sawit bersertifikat dari 37 penangkar, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bibit untuk kegiatan peremajaan sawit rakyat,” kata Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Gunawan, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/07/2023).
Ia pun menjelaskan sejumlah manfaat aplikasi BabeBun PSR, antara lain prosedur pengadaan benih, mulai dari kecambah hingga pembesaran dan penyaluran, dapat dipantau.
Penyedia benih yang dapat tergabung dalam aplikasi ini harus memiliki kompetensi yang ditunjukkan melalui sertifikat, pengalaman dalam penangkaran, dan menjadi mitra dari produsen kecambah.
“Saat ini, sudah ada 6 koperasi peserta PSR yang telah mendapatkan rekomendasi teknis untuk melakukan pemesanan bibit melalui aplikasi ini, dengan kebutuhan total mencapai 60.000 batang bibit,” tuturnya.
Aplikasi BabeBun PSR memungkinkan seleksi bagi penangkar yang dapat menyediakan benih. Petani dapat melakukan pemesanan berdasarkan jarak dan ketersediaan potensial, dan proses penyediaan akan terkontrol.
Gunawan menegaskan bahwa penggunaan benih unggul bermutu bersertifikat dan berlabel adalah salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan.
Manfaat berikutnya, petani sawit mudah mengakses benih kelapa sawit melalui 19 produsen sumber benih kecambah yang menghasilkan 70 varietas benih unggul. Juga tersedia 216 produsen benih pembesaran yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Adanya aplikasi BabeBun PSR, diharapkanmendorong keberhasilan program PSR, dan menjadi penghubung antara koperasi tani dengan penangkar dan produsen benih,” pungkas Gunawan.
Baca juga: Perkuat Kelapa Sawit, KAN Akreditasi 15 Lembaga Sertifikasi ISPO