Guna memantau kualitas layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan melibatkan masyarakat. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Wayan Toni Supriyanto menjelaskan hal itu ditujukan untuk memastikan layanan telekomunikasi dan internet yang memadai dan berkualitas untuk seluruh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
”Kominfo berkomitmen untuk memastikan layanan telekomunikasi di wilayah Indonesia tetap berkualitas. Untuk mencapai tujuan tersebut, peran masyarakat sangat penting dengan cara memonitor kualitas sinyal internet di lokasi tertentu dengan menggunakan Aplikasi Sigmon,” jelasnya saat membuka Sosialisasi Pusat Monitoring Telekomunikasi Pos dan Informatika di Yogyakarta, Kamis (23/11/2023) lalu.
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menjelaskan Aplikasi Sigmon merupakan aplikasi yang bisa digunakan untuk memantau kualitas layanan internet di wilayah Indonesia.
“Aplikasi ini terintegrasi dengan sistem Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran (PMT) yang ada di Kantor Kementerian Kominfo,” tuturnya.
Sebagai sarana terpusat dan terpadu, PMT mendukung upaya Kementerian Kominfo yang dapat melakukan pengawasan kualitas layanan telekomunikasi yang efektif dan efisien.
“Dengan adanya, Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran, Kominfo dapat memonitor kualitas layanan telekomunikasi di berbagai daerah secara near realtime, memetakan cakupan wilayah layanan seluler beserta kualitas layanan di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Dirjen Wayan Toni.
Menurut Dirjen PPI Kementerian Kominfo keberadaan peta cakupan seluler memungkinkan estimasi lokasi blankspot atau tanpa sinyal, sinyal lemah dan sinyal kuat.
“Di mana jika terdapat hasil pengetesan yang kurang dari 1 Mbps dengan signal strenght minimal -100 dbm (kategori sinyal baik), PMT akan mengirimkan tiket kepada operator seluler agar menjadi perhatian operator seluler untuk dapat ditindaklanjuti,” tuturnya.
Dirjen Wayan Toni menyatakan, melalui PMT, Kementerian Kominfo juga melakukan monitoring kualitas layanan (QoS) telekomunikasi seluler di 514 kab/kota di Indonesia, monitoring Quality of Experience (QoE). Selain terhubung dengan Aplikasi Sigmon, PMT juga terhubung dengan monitoring aduan masyarakat.
“Aplikasi Sigmon juga mempunyai fitur untuk mengetahui ketersediaan layanan seluler dan fixed broadband di suatu daerah tertentu, serta dilengkapi dengan informasi agen pos dan kurir terdekat,” ujarnya menambagkan fungsi Aplikasi Sigmon.
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menyatakan pelibatan masyarakat, pemerintah daerah, penyelenggara layanan telekomunikasi menjadi kunci dalam pemerataan akses telekomunikasi dan internet. Oleh karena itu, Dirjen Wayan Toni mengajak semua pihak terus bersinergi dalam mewujudkan kualitas layanan Telekomunikasi, Pos dan Penyiaran yang lebih baik dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
“Saya berharap PMT dapat menjadi solusi dan menjadi bagian dari percepatan transformasi digital di Indonesia,” ungkapnya.
Sosialisasi Pusat Monitoring Telekomunikasi Pos dan Informatika dihadiri Direktur Pengendalian Pos dan Informatika Dany Suwardany, Direktur Pengembangan Pita Lebar Marvel Prsaoran Situmorang, Kepala Dinas Kominfo dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di kawasan Indoensia Tengah.