Telkomsel, XL, dan Tri belum berencana untuk menawarkan layanan eSIM dalam waktu dekat kepada para pelanggan mereka. Hal ini diungkap ketiganya ketika dimintai tanggapan terkait Smartfren yang sudah lebih dulu meluncurkan kartu SIM elektronik tersebut.
Saat ini layanan eSIM baru didukung oleh iPhone 11, 11 Pro, dan 11 Pro Max yang mengusung teknologi dual SIM. Namun di Indonesia, slot pertama bisa menggunakan kartu nano SIM dan slot kedua berupa eSIM. Saat ini, baru Smartfren yang sudah menawarkan layanan eSIM di Indonesia.
Saat ditanya, Indra Mardiatna, Vice President Technology Strategy Telkomsel menyebut perusahaannya berencana untuk menerapkan teknologi ini, namun tidak akan dikeluarkan kepada konsumen Indonesia dalam waktu dekat.
“Telkomsel saat ini telah melakukan review atas teknologi e-SIM ini, sebagai upaya persiapan untuk mengadopsi perkembangan teknologi terbaru ini,” kata Indra di Jakarta, Jumat (13/12).
Hal serupa diungkap XL Axiata. Menurut Group Head Corporate Communication XL Axiara Tri Wahyuningsih, perusahaannya telah melakukan persiapan dan kajian atas penerapan layanan eSIM. Sebagian karyawan XL Axiata pun menurut Ayu sudah mencoba teknologi ini di ponsel mereka.
“Sekarang ini XL Axiata sedang mempersiapkan secara menyeluruh, baik teknologi eSIM maupun model bisnisnya dengan melakukan kajian – kajian lebih jauh,” tuturnya.
Ketika dikonfirmasi apakah berarti teknologi ini tidak akan meluncur ke penguna XL dalam waktu dekat, Ayu mengiyakan.
“Iya,” tulisnya.
Saat ditanya ke Tri soal penerapan eSIM, Wakil Direktur Utama Tri Indonesia Danny Buldansyah hanya menjawab singkat.
“Belum,” tulisnya.
Sementara Indosat Ooredoo tidak memberikan respons terkait hal ini. Selain itu, dalam penerapan eSIM menurut Indra perusahaannya akan mentaati regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah nantinya.
Menurut Indra, keuntungan penggunaan eSIM bisa membuat dimensi perangkat menjadi lebih kecil. Sebab, perangkat tak perlu menyediakan slot khusus untuk kartu SIM. Sehingga layanan ini sangat cocok digunakan untuk perangkat wearable (smart watches, smart glasses) dan perangkat IoT.