PT Aplikanusa Lintasarta mengenalkan solusi baru berbasis satelit, Lintasarta Sea Star yang menggunakan frekuensi C-Band dengan diameter antenn 2.4 meter. Dengan kata lain, Lintasarta Sea Star merupakan komunikasi satelit yang dilengkapi dengan fitur auto-tracking yang dapat stay-tuned kepada satelit yang sedang digunakan walaupun dalam kondisi bergerak. Melalui Lintasarta Sea Star, pelanggan juga dapat memaksimalkan penggunaan banyak jenis komunikasi seperti data, voice, termasuk video tanpa terputus.
“Layanan Sea Star bekerja dengan baik untuk area kerja sektor migas dan pertambangan yang berada di lautan seperti floating rig dan kapal. Layanan ini tersedia dalam dua paket layanan yaitu Sea Star Advance Private dan Sea Star Advance Teleport,” ungkap Herry Waldi Wilmar, General Manager Commerce Lintasarta saat peluncuran di warehouse and training center Lintasarta, Komplek Taman Tekno, BSD, Tangsel.
Dijelaskan, Lintasarta Sea Star Advance Private adalah koneksi data dengan konfigurasi site-to-land dengan lokasi tujuan langsung di kantor pelanggan. Kecepatan data yang tersedia mulai dari 64 Kilobyte per second (Kbps) hingga 1 Megabyte per second (Mbps). Sedangkan Lintasarta Sea Star Advance Teleport adalah koneksi data dengan konfigurasi site-to-land yang melalui hub stasion Lintasarta Jatiluhur. Koneksi tersebut kemudian di teruskan ke kantor pusat pelanggan menggunakan jaringan fiber optic Lintasarta. Kecepatan data yang tersedia mulai dari 64 Kbps hingga 2 Mbps.“Lintasarta Sea Star ini, selain dapat dipasang pada Floating Rig, juga dapat dipasang pada kapal tanker pengangkut minyak, karena memiliki kestabilan cukup baik” sambungnya.
Sektor industri minyak dan gas (migas) nasional menghadapi tantangan yang besar pada tahun 2014 ini. Kendala seperti usia lapangan-lapangan minyak yang relatif tua, dengan cadangan minyak yang sudah semakin menipis menjadi permasalahan yang harus dihadapi para pelaku usaha di sektor migas.
Ditengah tantangan tersebut, tetap disertai dengan optimisme dengan target realisasi investasi yang mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menargetkan realisasi investasi migas tahun 2014 sebesar US$ 25,64 miliar.
Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 32% dibandingkan dengan realisasi investasi tahun 2013 yang sebesar US$ 19,342 miliar. Realisasi investasi juga turut mengalami kenaikan setiap tahunnya mulai dari capaian realisasi tahun 2010 yang sebesar US$ 11,031 miliar. (red/ju)