Wabah virus corona tengah menjadi topik yang terus dibicarakan, termasuk oleh pelaku industri seluler. Tidak kurang-kurang, perusahaan pembesut chipset papan atas, Qualcomm, memperingatkan bahwa virus corona dapat mengganggu industri seluler global.
Seperti diberitakan akibat wabah virus corona di Cina, Qualcomm telah menurunkan proyeksi pendapatannya untuk quartal berikutnya.
“Ada ketidakpastian yang signifikan di sekitar dampak dari virus corona pada permintaan dan rantai pasokan handset,” kata Akash Palkhiwala, Chief Financial Officer Qualcomm sebagaimana dilansir CNN.
Virus corona telah menewaskan lebih dari 560 orang dengan 28 ribu lebih terinfiseksi virus ini yang sebagian besar terjadi di wilayah Cina. Wabah virus ini disinyalir memiliki dampak yang besar terhadap bisnis global, dengan ratusan retail menutup gerainya, sejumlah maskapai penerbangan juga telah membatalkan penerbangannya ke dan dari Cina.
Industri smartphone pun demikian, dengan ketergantungannya yang begitu besar pada Cina, baik untuk manufaktur maupun penjualan, kemungkinan juga akan mendapat pukulan berat. Untuk Qualcomm, menurut laporan terbaru dari perusahaan, setengah pendapatannya tahun lalu berasal dari Cina, dan beberapa pelanggannya termasuk Apple yang juga memiliki pasar utamanya di negara tersebut.
Berkaitan dengan wabah virus corona yang terjadi di Cina, rasa empati juga dinyatakan oleh CEO Qualcomm, Steve Mollenkopt.
“Saat situasi terkait virus corona terus berlangsung, hati kami bersama dengan banyak karyawan Qualcomm di Cina, pelanggan dan pemasok kami, keluarga mereka, serta mereka yang terkena dampak oleh situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ini,” kata Steve Mollenkopt. (Fauzi)