Kredivo Indonesia semakin agresif dalam memperluas akses layanan kredit digital bagi masyarakat Indonesia. Didukung oleh penyaluran lini kredit dari beberapa bank dan credit funds yang berhasil diraih pada 2019, Kredivo menargetkan penyaluran kredit bagi jutaan pengguna selama beberapa tahun ke depan.
Alie Tan selaku CEO Kredivo Indonesia mengatakan, “Pencapaian Kredivo selama 2019 didukung oleh beberapa faktor, utamanya pengembangan inovasi dan teknologi, kredibilitas yang semakin kuat, serta kondisi industri fintech yang semakin diminati di Indonesia. Memasuki 2020 ini, kami semakin siap dan optimis untuk mempercepat laju pertumbuhan bisnis hingga 2 kali lipat yang mana 30% diantaranya merupakan pinjaman produktif. Kami juga berencana mengembangkan layanan kami secara lebih luas mencakup dana pendidikan, kesehatan dan pinjaman syariah, tentunya dengan tetap mengutamakan user experience yang baik serta keamanan data pengguna.”
Tercatat, jumlah pinjaman dalam kategori produk pinjaman tunai Kredivo selama 2019 naik 100% dibandingkan 2018, seiring dengan jumlah pengguna aktif yang juga mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 50% y.o.y. Tahun ini, Kredivo menargetkan untuk menyalurkan Rp 4 Triliun untuk layanan pinjaman tunai.
Lebih lanjut, profil pengguna Kredivo Indonesia pada 2019 juga masih didominasi oleh 86% kalangan milenial di rentang umur 18-35 tahun. “Milenial tetap menjadi salah satu target pasar utama kami dan kedepannya kami juga akan terus aktif menggalakkan berbagai inisiatif guna mendukung terciptanya generasi milenial Indonesia yang melek keuangan,” tambah Alie.
Dari sisi industri, potensi perkembangan fintech lending di Indonesia pada tahun ini juga diperkirakan masih sangat besar. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memperkirakan, penyaluran pinjaman oleh fintech lending akan tumbuh 50% secara tahunan (y.o.y) pada 2020. Terlebih, Indonesia mulai menghadapi fase bonus demografi pada tahun ini, dengan populasi milenial mencapai sepertiga atau 34% dari total populasi, dengan basis pengguna fintech lending saat ini yang masih didominasi oleh milenial.
“Kami optimis akan perkembangan industri ini, di tengah infrastruktur telekomunikasi yang semakin memadai serta kesenjangan akses kredit di Indonesia. Sehingga ke depannya, peningkatan literasi keuangan juga akan tetap menjadi salah satu fokus utama Kredivo. Hal ini selaras dengan pemerintah dan asosiasi untuk menciptakan ekosistem fintech yang lebih kondusif dan berkelanjutan,” tutup Alie. (Fauzi)