Kementerian Keuangan mengungkap mitra Kartu Prakerja yakni Ruangguru menjadi kanal digital yang paling banyak dipilih peserta program tersebut mencapai 62.184 pelatihan hingga gelombang kedua.
“Bukan platform yang dibayar tapi kontennya yang dipakai atau yang diakses oleh peserta,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan pers daring di Jakarta, Selasa (19/5).
Mitra Kartu Prakerja lainnya yakni Sisnaker dari Kementerian Ketenagakerjaan menjadi platform atau kanal digital yang berada di posisi kedua terbanyak dipilih peserta mencapai 11.169 pelatihan.
Kemudian, disusul Bukalapak (8.466), Pintaria (6.529), Sekolahmu (6.337), Tokopedia (6.356), PintarMahir (3.206) dan Mau Belajar Apa (2.665). Hingga 28 April 2020, pemerintah sudah mencarikan dana Kartu Prakerja mencapai Rp1,62 triliun kepada 456.265 peserta terdiri dari gelombang pertama sebanyak 168.111 peserta dan 288.154 peserta gelombang kedua.
Menteri Keuangan mengungkapkan harga pelatihan termurah adalah sebesar Rp24.000 yang dibeli oleh 42 orang.
Harga pelatihan termahal yakni sebesar Rp1 juta dibeli oleh 22 ribu orang dan pelatihan yang paling diminati adalah bahasa Inggris yakni untuk kelas tata bahasa dan tes untuk kemahiran berbahasa Inggris atau TOEFL yang dibeli oleh 6.834 peserta.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menegaskan jika peserta memilih pelatihan dengan harga di bawah Rp1 juta, maka sisa uang pelatihan tersebut tidak lenyap melainkan kembali masuk ke kas negara.
“Kalau dia tidak klaim, dia tidak hilang. Kalau biaya pelatihan hanya Rp300 ribu, maka Rp700 ribu tetap kembali ke pemerintah,” katanya.
Sejak diluncurkan 11 April 2020, kata dia, sebanyak 9,4 juta peserta mendaftar dalam program Kartu Prakerja. Sebagai informasi, tiap peserta mendapatkan dana Rp3.550.000 terdiri dari pagu biaya pelatihan sebesar Rp1.000.000, kemudian biaya survei untuk tiga kali total Rp150.000 dan insentif sebesar Rp600.000 per bulan selama empat bulan yang diberikan setelah peserta menuntaskan pelatihan.