Jakarta, ItWorks- Di tengah pandemi Covid-19, PT Wika Realty menghadirkan sederet inovasi baru berbasis digital sebagai media dan tools untuk mendukung sistem kerja perusahaan, baik di sistem manajemen maupun dalam kaitan hubungan klien atau pelanggan. Melalui inovasi digital ini, perusahaan tetap bisa berkinerja optimal di tengah pandemi hingga memasuki era new normal (kenormalan baru) ini.
Beberapa aplikasi yang dikembangkan, di antaranya sengaja dikembangkan sebagai solusi terjadinya pandemi Covid-19, baik dalam kaitan sistem manajemen, hubungan pelanggan, penanganan SDM, sistem pelaporan keuangan, dan lainnya.
Sebagai respons terhadap pandemi ini, Wika Realty di antaranya membangun aplikasi Building Access Management System (BAMS), Mobile Absencem yang sangat bermanfaat untuk mendukung aktivitas perusahaan, terutama pengelolaan gedung perkantoran selama masa pandemi dan era kenormalan baru.
Building Access Management System (BAMS) merupakan aplikasi berbasis teknologi informasi untuk sistem pengelolaan dan pengaturan akses masuk dalam sebuah gedung dengan mensyaratkan adanya batasan jumlah populasi karyawan tiap tenant dan hasil test COVID-19. Aplikasi ini terutama untuk sistem pengendalian populasi karyawan dalam gedung sebagai respons atas peraturan Pemerintah Terkait Penanganan Covid- 19 di area perkantoran.
Sistem ini dibangun oleh tim internal bekerja sama dengan pihak luar (exsternal) dan mulai diimplementasikan tahun 2020. Fitur unggulannya meliputi: QR Code access, monitoring masa berlaku 14 hari hasil rapid/PCR test Covid -19. Manfaat atau dampak bagi Perusahaan, tenant gedung mendapatkan rasa aman karena akses ke dalam gedung dilakukan secara lebih ketat dan taat regulasi.
“Aplikasi BAMS dibangun untuk merespons regulasi protokol Covid-19, terutama untuk mendukung sistem pengelolaan gedung kantor secara efektif melalui aplikasi ini yang bisa sistem pengaturan & memonitor populasi orang setiap tenant dan lalu lintas akses ke dalam gedung. Salah satu fitur unggulannya yakni QR Code access, serta monitoring masa berlaku 14 hari hasil rapid/PCR test COVID19. Manfaat bagi perusahaan, akan memberikan kenyamanan karena ada sistem pengendalian akses ke dalam gedung yang lebih ketat sesuai ketentuan regulasi,” ujar Direktur Teknik dan Pengembangan PT Wika Realty, Prata Kadir saat presentasi dan wawancara penjurian “Top Digital Awards 2020” yang berlangsung melalui video coference, di Jakarta, belum lama ini.
Kegiatan Top Digital Awards merupakan kegiatan rating atau penilaian tahunan untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan atau institusi yang dinilai berhasil dalam hal inovasi, implementasi IT dan Telco atau teknologi digital, baik di sistem menajemen maupun dalam kaitan layanan pelanggan atau masyarakat. Kegiatan ini diselenggarakan oleh majalah ItWorks bekerjasama serta didukung oleh beberapa asosiasi dan lembaga konsultan IT TELCO di Indonesia. Metode penilaian Top Digital Awards 2020, menggunakan 3 metode, yakni melalui kuesioner & wawancara penjurian, rekomendasi user atau masyarakat, serta melalui market research. Tahun ini mengusung tema “Top Digital Innovation & Implementation in New Normal”.
Dalam paparannya, Prata Kadir menyampaikan banyak hal tentang inisiasi transformasi digital di masa pandemi. Mulai dari sistem aplikasi untuk mendukung operasional, seperti mobile absence, aplikasi untuk virtual meeting dan lainnya.
Dijelaskan, aplikasi mobile absence dibangun untuk memudahkan sistem absensi karyawan secara mobile melalui perangkat smartphone.
Aplikasi ini terintegrasi dan terpusat yang mampu melaporkan kehadiran karyawan melalui perangkat smart phone dengan menangkap foto muka, titik koordinat lokasi saat melakukan absensi. Dalam aplikasi ini, ada fitur untuk monitor kehadirannya dan terpantau kondisi fisiknya melalui form self assessment, terkait dengan regulasi pandemi Covid-19 ini. Fitur unggulan, terdapat platform mobile app (Android & iOs), photo capture, serta GIS untuk menankap titik lokasi karyawan. Melalui aplikasi ini, karyawan melakukan bisa lebih mudah melakukan absensi dari manapun, termasuk pada saat Work From Home (WfH).
“Hal ini juga sesuai dengan aturan perusahaan mengenai larangan bepergian keluar kota selama pandemi ini. Sehingga memudahkan perusahaan melakukan sistem monitoringnya,” ujar Prata Kadir didampingi Manajer TI, Teguh Martono di hadapan dewan juri, terdiri ,” ujarnya di depan lima dewan juri terdiri Benyamin De Haan (Advisor ItWorks), Melani Harriman (Melani K Harriman Associate), Prof. Satya Arinanto (Anggota Dewan Pakar I-Otda), serta Dwinda Ruslan (Konsultan Mikro Finance dan Advisor It Works).
Aplikasi Keuangan Self Assesment GCG
Ditambahkan, di samping aplikasi tersebut, Wika Realty juga membangun dan mengembangkan aplikasi lain, yakni Realty Information System (RIS) dan Sistem Self Assesment GCG. Aplikasi RIS merupakan aplikasi sistem manajemen keungan yang dikembangkan melalui kerjasama antara tim internal dan eksternal. Aplikasi ini menggantikan sistem keuangan sebelumnya dari pihak luar (outsource), termasuk untuk perlindungan data konsumen dan transaksi semua perusahaan.
Dengan membangun aplikasi ini, penanganan sistem pelaporan keuangan bisa dihandle sendiri, sehingga sistem operasional dan pelaporan keuangan lebih efektif dan efisien. Proses analisa dan konsolidasi laporan keuangan juga bisa lebih cepat dan real time.
Sedangkan aplikasi Self Assesment GCG untuk sistem penilaian penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan. Sistem aplikasi ini dikembangkan oleh internal perusahaan di tahun 2018 dengan inobvasi baru. Sistem ini sudah mendapat rekomendasi layak benchmark oleh tim assessor BPKP dan juga sudah diadopsi atau diimplemetasikan oleh WIKA grup.
Inovasi lainnya yakni solusi “ Infrastruktur Big Data”, terutama untuk mengantisipasi kian besarnya data informasi digital yang makin banyak untuk mulai diarahkan pada sistem pengelolaan dan analyticnya untuk menunjang kegiatan perusahaan. Di antara mulai dilakukan dengan membuat infrastruktur data warehouse yang difungsikan sebagai sumber bank data dan menyediakan bridge aplikasi berupa API (Application Programming Interface) yang dapat mensuplai data ke semua aplikasi yang ada di perusahaan.
“Kita menyadari big data ini akan sangat penting. Mau tidak mau harus mulai dikelola dengan baik, supaya menjadi asset berharga untuk mendukung strategi bisnis dan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat,” tandasnya. (AC)