ID FOOD, BUMN yang bergerak dalam bidang pangan, telah merealisasikan praktik pertanian cerdas dengan fokus pada peningkatan produksi pangan domestik untuk mengantisipasi krisis pangan global.
ID FOOD telah menerapkan aplikasi e-farmer, sistem digitalisasi pendaftaran mitra petani, pendaftaran kebun hingga pemantauan digital kebun atau lahan petani.
“Perbaikan hulu pangan bersama petani secara berkelanjutan merupakan cara ID FOOD dukung pemerintah untuk kedaulatan pangan,” kata Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 02/07/2022
Langkah ini untuk meningkatkan produksi pangan di dalam negeri dengan tujuan agar Indonesia tidak lagi bergantung terhadap produk pangan impor.
Frans menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan inovasi pada sektor hilir pangan menjaga keseimbangan hulu dan hilir pangan, di antaranya menghadirkan variasi produk ritel pangan pokok memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kegiatan peluncuran produk varian beras dengan merek Rania, produk gula kristal putih bermerek Raja Gula, pendistribusian ritel juga direalisasikan dengan peningkatan kolaborasi ritel daring, seperti warung pangan dan e-commerce lainnya.
“Kami melihat peluang pada tahun 2022 cukup besar pada sektor ritel pangan, terbukti pembukuan penjualan pangan ritel tahun buku 2021, perseroan menopang pendapatan sebesar Rp8 triliun atau meningkat 15 persen year on year,” ungkap Frans.
Sebagai langkah awal, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berperan sebagai BUMN induk pangan pada tahun 2022. Perseroan telah mengimplementasikan teknologi informasi terintegrasi BUMN klaster pangan yang mengintegrasikan lima BUMN pangan dengan induk pangan RNI.
Baca: Melalui Platform Digital Warung Pangan, ID Food Distribusikan Migor Curah ke Masyarakat