Penulis: Nurdian Akhmad
Beragam inovasi digital dibesut PT BPR Bank Djoko Tingkir (Perseroda) alias Bank Djoko Tingkir guna mendukung kinerja bisnis dan layanan dari bank BUMD milik Pemerintah Kabupaten Sragen tersebut. Salah satu aplikasi unggulan Bank Djoko Tingkir yang baru diluncurkan tahun 2022 ini adalah Djuara Mobile.
“Dengan aplikasi Djuara Mobile, nasabah Bank Djoko Tingkir dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan android smartphonenya tanpa harus datang ke kantor kami. Layanan tersebut mampu menjawab tantangan BPR yang wajib go digital,” kata Titon Darmasto. Direktur Utama Bank Djoko Tingkir dalam sesi presentasi penjurian TOP DIGITAL Awards 2022 yang dilakukan secara daring, Rabu (2/11/2022).
Hadir pula dalam penjurian ini, Agung Prabowo (Kabag Pemasaran dan Pelayanan), Yonatan Prakosa H (Kasub Kepatuhan, Manajemen Risiko dan APU-PPT), Edi Kurniawan (Kabag IT), Haryanti (Komisaris Utama), dan Suharno (Komisaris). Tim dari Bank Djoko TIngkir ini membawakan materi presentasi berjudul “The Strategic Impact of Digital Transformation in Business & Government”.
Sejalan dengan visi perusahaan yakni mewujudkan PT BPR Bank Djoko Tingkir sebagai Lembaga keuangan daerah yang handal dan mampu menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sragen.
Titon menjelaskan, aplikasi Djuara Mobile dikembangkan oleh developer internal dan eksternal guna menjadikan Bank Djoko Tingkir sebagai bank yang agile dan adaptif dengan selalu mengedepankan service excellent bagi seluruh nasabah.
“Kami sedang menunggu persetujuan dari OJK terkait penggunaan Djuara Mobile ini untuk mempercepat dan memudahkan nasabah kami dalam melakukan transaksi di Bank Djoko Tingkir,” kata Titon.
Fitur-fitur yang ada di Djuara Mobile antara lain cek tabungan, transfer antarbank, pembukaan rekening online, pengajuan pinjaman online, pembayaran angsuran online, pembayaran PPOB (PBB, retribusi pasar, retribusi parkir). Sistem ini juga dapat digunakan untuk Siskude, BLUD Puskesmas dan RSUD, Sistem penggajian untuk ASN, top up saldo, pengecekan saldo rekening, dan QRIS.
Titon menjelaskan, risk management account di Djuara Mobile menggunakan nomor ponsel nasabah dan Google Account nasabah, karena penggunaan password rentan di-decrypt.
“Nomor ponsel akan mengirimkan OTP ke nomor yang telah didaftarkan Google Account, jadi memiliki two factor authentication,” ujarnya.
Inovasi produk selanjutnya terkait pengembangan bisnis adalah layanan PPOB (Payment Point Online Bank). Ada beberapa pembayaran tagihan yang bisa dilakukan melalui sistem PPOB seperti PLN, PDAM, BPJS Kesehatan, PT KAI, Telkom Indonesia, Indihome, Indovision, BIG, FIF, MAF, OVO, Dana, LinkAja, TapCash, e-money, GrabPay, GoPay, Samsat, SIM Online, Shopee, Telkomsel, Tri, Smartfren, Indosat.
Inovasi digital selanjutnya terkait peningkatan layanan konsumen, yakni Virtual Account (VA) yang sudah diimplementasikan Bank Djoko Tingkir sejak 2018. VA diimplementasikan untuk memudahkan dalam transaksi antarkantor cabang dan antarbank.
Bank Djoko Tingkir sudah menjalin kerja sama dengan Bank Permata dan Bank Mandiri. Sesuai ketentuan, kedua bank nasional tersebut menyediakan web CMS. Kemudian, Bank Djoko Tingkir input data nasabah. “Biaya dipotong dari giro Bank Djoko Tingkir di bank tersebut. VA ini tidak menggunakan house to house karena terkait dengan keamanannya,” tutur Titon.
Bank Djoko Tingkir juga memiliki inovasi digital atau solusi bisnis untuk mendukung operasional perusahaan, bernama Electronic Data Capture (EDC) dan Corporate Debit Card (CDC). Aplikasi yang diimplementasi Bank Djoko Tingkir sejak 2020 ini dikembangkan tim IT internal dan eksternal atau kombinasi. Solusi bisnis ini untuk memudahkan dalam transaksi antar kantor cabang dan antarbank.
Titon menjelaskan, Bank Djoko Tingkir memfasilitasi nasabah untuk dapat melakukan pembayaran dengan lebih mudah melalui mesin EDC. Selain itu, Bank Djoko Tingkir juga menerbitkan kartu khusus yang terhubung pada rekening dan dapat digunakan untuk pembayaran menggunakan mesin EDC di toko/merchant.
Inovasi digital selanjutnya yang dilakukan Bank Djoko Tingkir adalah Program Internet Milik Desa yang dijalankan sejak 2022. Dalam program ini, Bank Djoko Tingkir memberikan kemudahan kepada masyarakat di desa untuk mengakses internet.
Program ini merupakan kolaborasi antara BUMN yang merupakan representasi pemerintah pusat, BUMD representasi Pemkab Sragen, dan BUMDes sebagai representasi pemerintah desa.
Menurut Titon, Program Internet Milik Desa saat ini dijalankan oleh 17 BUMDes di Kabupaten Sragen. Total jumlah pembiayaan untuk Program Internet Milik Desa ini mencapai Rp 2,47 miliar dengan jumlah pelanggan sebanyak 1.651 pelanggan.
Program Internet Masuk Desa ini termasuk menjadi program yang paling dibanggakan Bank Djoko Tingkir karena perusahaan bisa berperan dalam program pemerintah untuk mewujudkan program internet masuk desa. Program tersebut memberikan peluang bagi pemerintah desa untuk meningkatkan pendapatan desa.
Program ini juga meningkatkan pendapatan perusahaan dari pendapatan bunga pinjaman atas pembiayaan dari desa. “Program ini juga sudah di-cloning dan implementasi di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah,” ucap Titon.
Guna mendukung pencapaian level Industry 4.0 atau Society 5.0, selain pengembangan berbagai aplikasi tersebut, Bank Djoko Tingkir juga meningkatkan infrastruktur dan keamanan TI.
Untuk yang terkait infrastruktur, Bank Djoko Tingkir melakukan peningkatan dan penambahan perangkat yang digunakan seperti PC, Laptop, Server, Switching, router, jalur komunikasi privat. Sedangkan untuk meningkatkan security, upaya yang dilakukan perusahaan adalah menggunakan anti antivirus dan firewall router serta keamanan akses internet.
Bank Djoko Tingkir juga mengimplementasikan teknologi Big Data/IoT yang selalu ditingkatkan dalam pengolahannya. “Kami juga sudah menerapkan Cloud App dan kemungkinan akan semakin banyak migrasi seluruh akses ke Cloud App,” kata Titon.
Tak hanya mengembangkan berbagai solusi bisnis, Bank Djoko Tingkir juga berupaya membangun digital culture di perusahaan. Adapun persiapan digital culture yang dilakukan dilingkungan bank BUMD ini adalah dengan mengubah kinerja internal ke arah digital sebelum meluncurkan fasilitas ke eksternal.
Beberapa aplikasi digitalisasi dikembangkan untuk memudahkan operasional seperti aplikasi Tanda Tangan Elektronik ( TTE ), EDC dan CDC, Virtual Account dan aplikasi diskbook untuk memudahkan seluruh pegawai berinteraksi mengenai pekerjaan sehari-hari.
Komitmen tinggi manajemen Bank Djoko Tingkir pada pengembangan digital di perusahaan terbukti dari anggaran teknologi informasi (TI) yang meningkat, dari Rp 80 miliar pada 2021 menjadi Rp 100 miliar pada 2022. Sementara itu, jumlah karyawan tetap bidang TI di Bank Djoko Tingkir saat ini ada dua orang, dari total karyawan sebanyak 54 orang.