Penulis: Busthomi
Proses transformasi digital di PT Bank Pembangunan Daerah Jambi (Perseroda) terus menujukan perkembangan positif. Beberapa aplikasi pun banyak dikembangkan dari tahun ke tahun. Kendati Bank Jambi tidak menasbihkan diri sebagai Bank Digital, namun digitalisasinya boleh dibilang bagus.
Apalagi memang, seperti disebutkan oleh Khairul Suhairi, SE selaku Direktur Pemasaran dan Syariah Bank Jambi, saat ini Bank Jambi sudah menerapkan open Banking berbasis API (Application Programing Interface). Open banking merupakan layanan keuangan yang menggunakan teknologi API. Sistem ini memungkinkan aplikasi pihak ketiga terintegrasi dengan layanan perbankan dan data nasabah secara aman.
“Dan ini (open banking API) menjadi salah satu kebanggaan kami. Dengan kami yang sudah mendapat open banking API ini, artinya kita bisa meng-create sendiri oleh tim IT kami dan tinggal bisa di-interface di system core banking kami. Dan itu luar biasa,” terang dia saat mengikuti proses penjurian TOP Digital Awards 2022 yang digelar Majalah IT Works, pada Selasa (1/11/2022) lalu secara virtual.
Dalam proses penjurian ini, dirinya ditemani oleh Nurhadi selaku Pemimpin Divisi Teknologi Informasi Bank Jambi, lalu Rangga Sasmita sebagai Kabid Operasional TI Bank Jambi dan Fardinal Maidoni sebagai Off. Senior Web Programing Bank Jambi.
Disebut Khairul, Bank Jambi bukanlah bank besar. Saat ini bank ini memiliki size yakni dengan modal inti di angka Rp1,8 triliun, asset mencapai Rp14 triliun, dan laba perseroan hingga Oktober 2022 lalu sebesar Rp365 miliar.
Kendati begitu, dia bilang “Kami tetap ingin menyejajarkan dengan bank-bank besar baik bank Himbara maupaun bank umum nasional dalam hal digitalisasinya. Kami memang bukan bank digital, namun kami berusaha menjadi hybrid bank. Yakni, kami masih ada layanan bank konvensional, namun kami juga menjalankan tranformasi digital dalam membantu layanan perbankan yang inklusif di Jambi. Terutama masyarakat yang berada di remote area.”
Untuk itu, disebutkannya, ada beberapa aplikasi yang dikembangkan Bank Jambi untuk mengarah ke implementasi hybrid bank tadi. Salah satunya Instan Loan.
“Menurut kami, Bank Jambi merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia dimana pinjaman ASN itu bisa diakses melalui mobile banking yang sudah terkoneksi ke system penggajian ASN. Jadi ini juga bentuk system layanan pinjaman dari debitur ASN yang mengurangi secara tatap muka,” jelas Khairul. “Jadi teman ASN itu bisa mengajukan kredit itu melalui aplikasi tadi tak lagi melalui tatap muka.”
Selanjutnya, Bank Jambi juga sudah mengembangkan CMS atau cah management system. Ini untuk membantu Pemda dalam rangka menyukseskan proram cashless yang selaras dengan program Bank Indonesia (BI). Melalui aplikasi CMS ini, jadi setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu dikasih aplikasi dengan fitur seperti mobile banking, sehingga mereka bisa melakukan transaksi pembukuan maupun transaksi pembayaran melalui aplikasi. “Yakni mereka (SKPD) itu bisa langsung mengakses di cash manajemen system tadi,” tuturnya.
Tata Kelola IT
Dalam hal tata kelola dan kebijakan IT di Bank Jambi ini, perusahaan sudah melakukan banyak hal. Antara lain memiliki IT master plan, kebijakan IT perusahaan, membangun digital culture di peruusahaan, hingga adanya manajemen pengembangan aplikasi atau solusi bisnis.
Terkait master plan IT, Bank Jambi membaginya dalam empat hal yakni, Foundation Building, dalam hal ini, membangun proses pendukung seperti Tata Kelola dan Pengendalian Internal, disertai dengan Kualitas SDM TI dan Perencanaan Infrastruktur yang baik.
Lalu Technology Enhancement (IT Infrastructure & Application), berupa menyediakan dan mengembangkan seluruh infrastruktur TI dan Aplikasi untuk meningkatkan kualitas layanan TI. Selanjutnya, Technology Enhancement (Service & E-Channel), yakni proaktif dalam memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah dan nasabah umum melalui pengembangan layanan dan Channel untuk kemudahan dalam bertransaksi dimana saja dan kapan saja.
“Dan keempat, Service Optimisation yakni peningkatan kualitas layanan teknologi informasi dengan menjaga konsistensi dari kualitas layanan,” tegas Nurhadi, menambahkan.
Lebih jauh Nurhadi menegaskan, dalam mengembangkan solusi bisnis IT tersebut, menurut dia, ada beberapa aplikasi yang sudah dikembangkan Bank Jambi. Antara lain, Mobile Banking Bank Jambi (2017), berupa layanan perbankan yang dapat di akses melalui device mobile yang bermanfaat meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan status Bank Jambi di mata nasabah.
Lalu ada juga Smart Branch System (2018). Ini berupa layanan mandiri untuk nasabah melakukan setor dan tarik tunai serta transfer. Dengan fitur unggulan bisa melakukan transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional (SKN). “Ini dapat mempercepat layanan dan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi,” katanya.
Selanjutnya, ada Channel 9 (2020) yakni program digitalisasi bagi individu, UMKM, & pelaku industri/bisnis di Provinsi Jambi. Dengan fitur unggulan berupa aplikasi pesantren, aplikasi warung (Mpos/Laku Pandai), koperasi. Sehingga dengan aplikasi ini perusahaan mendapatkan dana murah dari nasabah. Dan bagi nasabah tentu saja dapat membantu pera pelaku industri/UMKM dan pesantren dalam mengelola administrasi keuangan.
Kemudian, ada Agen 9 (2019) ini layanan inklusi Laku Pandai Bank Jambi (Program OJK) dengan fitur unggulannya adalah setor & tarik tunai, pembukaan Rekening BSA, pembayaran dan pembelian. Dan tentu saja bermanfaat berupa memberikan Fee Base Income bagi perusahaan serta bagi nasabah berupa mempermudah layanan tanpa harus datang ke kantor.
Membanggakan
Dalam transformas digital di Bank Jambi ini, kata Nurhadi, ada beberapa hal yang membanggakan, yakni:
- Branch Digitalization(Smart Branch System, KIOSK, Customer on Boarding) adalah kumpulan proses perbankan yang menggunakan proses digital dalam pengoperasiannya. Adanya SBS, COB, dan KIOSK.
- BOST : Bank Jambi Original Scoring Tools adalah aplikasi kredit untuk mendapatkan nilai scooring data debitur apakah dapat dipertimbangkan atau tidak dapat dipertimbangkan dalam proses pengajuan kredit baik konsumtif maupun produktif.
- SIMPEG : Sistem Informasi Manajemen Pegawai, merupakan aplikasi yang dikembangkan secara internal dan terintegrasi dengan aplikasi KPI (Key Performance Indicator) yaitu penilaian kinerja pegawai.
- FLPP Bank Jambi adalah aplikasi pengajuan dana KPR Subsidi ke PPDPP Kementerian PUPR secara Host to Host baik konvensional maupun syariah.
- Presensi 9 adalah aplikasi absensi secara digital berbasis mobile apps dengan menggunakan finger print dan face detection.
- Electronic Payment Solution (EPS) adalah aplikasi pembayaran PBB secara kolektor.
- Aplikasi Risk Based Bank Rating (RBBR) adalah aplikasi untuk mengukur tingkat kesehatan Bank.
- Aplikasi Safe Deposit Box (SDB) adalah Aplikasi untuk management SDB nasabah Bank Jambi.
- Aplikasi Daftar dan Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap adalah aplikasi untuk menghitung penyusutan aset tetap Bank.
- Aplikasi Collecting adalah aplikasi untuk mengumpulkan dana tabungan pedagang pada pasar tradisional secara door to door.
- Aplikasi Manajemen Surat Bank Jambi adalah aplikasi yang berfungsi untuk membantu dalam proses pembuatan surat menyurat dan pengarsipan secara elektronik.
- Virtual Account Bank Jambi adalah sistim yang membantu dalam proses pembayaran.