ItWorks- Di tengah meningkatnya tuntutan digitalisasi untuk kesiapan memasuki era industri keempat (Industri 4.0) dan society 5.0, solusi layanan IT (information technology) berbasis cloud, kian diminati para pelaku usaha maupun organisasi untuk akselerasi transformasi digital. Menyikapi hal ini, PT Sigma Cipta Caraka (TelkomSigma) juga terus meningkatkan kapasitas & kapabilitas ekosistem solusi cloud, sekaligus sebagai strategi untuk new growth engine (mesin pertumbuhan baru) bagi pengembangan bisnis perusahaan ke depan.
Cloud computing yang dalam bahasa Indonesia berarti komputasi awan, merupakan layanan solusi IT yang memungkinkan pengguna mengakses sumber daya komputasi dari mana saja, kapan saja. Pengguna juga bisa mengkonfigurasikan sendiri kebutuhan sesuai yang diperlukan dengan cepat dan mudah.
Sumber daya komputasi tersebut bisa berupa perangkat komputasi (CPU, memory, storage, network, dsb), atau bisa juga berupa perangkat lunak (software), seperti lingkungan untuk berjalannya aplikasi (platform) ataupun aplikasi itu sendiri. Layanan cloud computing bias diakses lewat jaringan, baik melalui jaringan intranet ataupun jaringan internet kecepatan tinggi.
Dengan keunggulan dan kelebihan yang ditawarkan, solusi pengembangan IT berbasis cloud ini, juga kian diminati para pelaku usaha, industri, maupun institusi, termasuk dari lembaga kepemerintahan. Apalagi dengan adanya jaminan keamanan (IT Security) dari solusi cloud ini yang juga makin bisa diandalkan.
Banyak organisasi bisnis, perusahaan atau institusi yang telah mengadopsi layanan cloud yang kian merasakan manfaat dan kemudahan dalam melakukan pengelolaan sumber daya IT secara professional dan efisien, berkat adanya layanan cloud ini. Baik untuk meningkatkan daya saing di sistem manajemen, proses produksi, hingga layanan pelanggan.
Kian banyak pengguna IT termasuk para IT Leader, maupun CTO yang mempertimbangkan pengembangan kapasitas IT-nya melalui sistem cloud ini. Adopsi cloud menjadi solusi yang kian efektif dan efisien karena bisa mengubah capek menjadi opex, serta bisa disesuaikan dengan requirement dan kebutuhan dari masing-masing perusahaan.
Apalagi opsi yang ditawarkan penyedia cloud juga makin beragam dengan sistem implementasi yang cepat dan mudah. Bahkan saat ini juga tersedia semacam cloud service brokerage (CSB) yang merupakan sub-layanan dari mitra layanan cloud yang menghubungkan dan mengelola kebutuhan antara klien dan penyedia layanan cloud ini. Sehingga makin memudahkan pengguna melakukan migrasi atau proses adopsi sistem IT-nya dari konvensional ke cloud, termasuk hybrid cloud.
Tak pelak jika dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama sejak pandemi covid-19, solusi cloud kian mengalami peningkatan permintaan dari berbagai kalangan pengguna, temasuk dari pelaku usaha UMKM. Dengan meningkatnya tuntutan sistem kerja dengan perangkat digital dan sistem online, hal ini juga berdampak positif bagi peningkatan adopsi sistem IT maupun ingfrastruktur pendukung.
Peningkatan ini sejalan dengan aktivitas digital, seperti work form home (WFH), teleworking, atau work from anywhere dengan mengandalkan jaringan internet dan perangkat digital. Termasuk untuk media penyimpanan melalu data center untuk selanjutnya disimpan dan diproses untuk mendukung operasional perusahaan, institusi atau pun industri.
“Dengan adanya tren peningkatan adopsi cloud computing ini, PT Telkomsigma juga terus meningkatkan kapasitas & kapabilitas solusi cloud, mulai data center, layanan infrastruktur, software bisnis, termasuk aspek It security-nya. Terkait IT security, Telkomsigma menghadirkan solusi Garuda Cyber Security yang memiliki kapabilitas teknologi cyber security dengan teknologi threat intelligence yang diwujudkan melalui Threat Hunting Framework (THF) yang menawarkan kapabilitas proteksi secara proaktif dari ancaman siber melalui aktivitas monitoring, detecting, dan analyzing secara terus menerus. Peningkataan kapabilitas ini juga untuk lebih memberikan kenyaman bagi para pengguna,” ungkap Direktur Business & Sales Telkomsigma, Tanto Suratno saat presentasi dan wawancara penjurian “Top Digital Awards 2022” di depan dewan juri yang diselenggarakan Majalah ItWorks bekerjasama dengan sejumlah Asosiasi TI & TELCO dan Konsultan Independent, yang berlangsung beberapa waktu lalu secara virtual, melalui aplikasi video conference (vidcon).
Adapun tim juri terdiri, Garuda Sugardo (Dewan TIK Nasional), Nurul Yakin Setyabudi (Indonesia Telecommunication User Group -IDTUG), Melani K Harriman (Melani K Harriman & Associate), Lim Kurniawan (Awesome Consulting), Subandi (Konsultan IT dan Akademisi Universitas Budhi Luhur) yang dipandu moderator Ahmad Chury (Managing Editor ItWorks).
Berkat inovasi dan terobosan yang dilakukan untuk mendukung akselerasi digitalisasi di Tanah Air, tahun ini Telkomsigma kembali terpilih dan masuk di tahap wawancara penjurian untuk poenghargaan TOP Digital Awards 2022. Top Digital Awards merupakan ajang penilaian untuk penghargaan tertinggi bidang inovasi TI & Telco yang diselenggarakan Majalah ItWorks, bekerja sama serta didukung oleh beberapa asosiasi dan Lembaga konsultan IT & TELCO di Indonesia ini. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan/ instansi pemerintahan yang dinilai berhasil dalam hal implementasi dan inovasi pemanfaatan teknologi digital. Terutama dalam upaya meningkatkan kinerja, daya saing, layanan pelanggan, maupun peran untuk mendukung akselerasi transformasi digital di Tanah Air.
Diakui, tingginya pengguna layanan digital selama masa pandemi telah mendorong kenaikan permintaan layanan komputasi awan. Guna mengimbangi peningkatan tersebut, Telkomsigma mengusung inovasi -Multi Cloud Management Platform (MCMP). Dengan MCMP, pelanggan dapat dengan mudah memilih dan mengoperasikan layanan yang mereka miliki hanya dengan melalui satu papan dashboard yang tersentralisasi, sehingga pengelolaan komputasi awan dapat lebih efisien.
Memiliki sarana pra sarana infrastruktur dan data center (pusat data) yang kian mumpuni, Telkomsigma bertekad untuk terus memperkuat layanan cloud computing berkelas global. Telkomsigma menyediakaan ekosistem teknologi informasi berbasis cloud Computing secara terintegrasi. Tidak hanya menyasar enterprise (perusahaan besar), dengan mengusung Multi Cloud Management Platform (MCMP), layanan ini juga diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan juga startup dengan solusi lengkap – end to end ICT Solution.
Adapun solusi layanan cloud yang dihadirkan mencakup Infrastructure as a Service (IaaS), Software as a Service (SaaS), serta Platform as a Service (PaaS). Bahkan juga telah dikembangkan lebih luas sebagai professional cloud services, termasuk layanan sistem integration, virtual data center, Dedicated Private Cloud, hingga terkait layanan It security, yakni security as a services.
Salah satu keunggulannya, Telkomsigma memiliki layanan keamanan data yang didukung oleh ketersediaan data center lokal yang beroperasi selama 24 x 7 di Indonesia. Data center lokal tersebut menjadi benefit bagi pelanggan dibandingkan dengan pemain komputasi global yang rata-rata tidak memiliki dukungan tim support lokal selama 24 x7 khususnya di Indonesia. “Memang besarnya potensi pasar cloud ini juga menjadi incaran pemain global. Namun, TelkomSigma sebagai penyedia komputasi yang memiliki data center local, menjadi kekuatan tersendiri yang terus kita perkuat,” ungkap Tanto yang juga didampingi M. Arif Adiningrat, Vice President (VP) Marketing & Customer Relation, PT TelkomSigma.
Tim Telkomsigma lainnya yang juga ikut hadir secara virtual dalam sesi prsesentasi dan wawancara penjurian ini, di antaranya Adryan Almahedy-POH Head of Marketing Channel, M. Reza Pahlevi- Head of Marketing Strategic & Planning, Andri Pranolo- DC Product Head at Telkomsigma, Denis Darmawan Corporate Sekretary Telkomsigma, dan tim lainnya (Fahrurhozy, Yusuf, Dicky, Dimas Napitupulu, serta Damara).
Dalam presentasi berjudul “Building Up Digital Transformation Capabilities to Support Industry Digital Business Growth”, Tim Telkomsigma selain menyajikan inovasi digital untuk meningkatkan sistem kerja dan operasional di internal, juga banyak memaparkan solusi dan inovasi ICT berbasis cloud, terutama untuk mendukung akselerasi transformasi digital bagi pengguna atau perusahaan pelanggan.
Tanto mengatakan bahwa komitmen kuat Telkomsigma di solusi cloud, karena telah memiliki infrastruktur cloud yang andal. Didukung oleh keberadaan data center berstandar Tier III dan Tier IV dari Uptime Institute. Selain itu, solusi Telkomsigma kian memiliki reputasi yang besar dengan tingkat kepercayaan pelanggan yang baik seiring dengan catatan layanan yang makin baik dan mampu mendukung pertumbuhan bisnis yang konsisten bagi pelanggan.
Dengan dukungan digital talent yang kini lebih dari 40% dari kaum muda di bawah usia 40 tahun, Telkomsigma optimistis terus meningkatkan pangsa pasar dengan inovasi-inovasi baru yang tak kalah dengan pemain global.
Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan banyak hal terkait inovasi dan solusi terbaru Telkomsigma. Terutama dalam menyikapi situasi pandemi Covid-19, baik solusi di internal untuk peningkatan kinerja dan operasional perusahaan, maupun solusi bisnis untuk layanan pelanggan, baik pelaku usaha maupun institusi.
Solusi Andalan
Beberapa inovasi dan solusi yang dihadirkan, salah satu yang jadi andalan yakni antaranya FLOU Cloud sebagai layanan komputasi awan (cloud services) yang telah didukung oleh teknologi dari Telkom Group. Mulai dibangun tahun 2019, FLOU Cloud dihadirkan 2021 dan terus dilakukan inovasi yang kini juga mendapat respons makin besar dari pengguna. Dengan total penjualan lebih dari US$ 2 Juta dalam 1 tahun setelah grand launching.
Flou Cloud dengan spirit “Cloudnya Orang Indonesia”, menyasar segmen pasar yang beragam. Mulai dari enterprise (perusahaan besar), usaha mikro kecil menengah (UMKM), bahkan juga startup yang dilengkapi solusi lengkap – end to end ICT Solution.
Solusi bisnis lainnya yang jadi unggulan yang dikembangkan selama dua tahun terakhir yakni digiX yang merupakan Digital Banking Solutions. Terutama dalam mendukung industri perbankan bersiap untuk melakukan transformasi pembayaran digital sesuai regulasi Bank Indonesia terkait BI Fast Payment (BI-Fast) sebagai sistem yang dipersiapkan mengganti metode pengiriman uang Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Insiatif tersebut didukung TelkomSigma melalui DigiX.
Dengan BI-Fast, sistem transfer akan beroperasi selama 24 jam sehingga bank bisa menjalankan kliring secara non-stop jika dibutuhkan. BI-FAST merupakan salah satu wujud dari implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Sistem baru ini akan diproyeksikan sebagai alat pembayaran ritel nasional bagi para pelaku industri, ritel, dan UMKM melalui transaksi secara online.
“DigiX menganut Open API dan mengikuti standard open banking architecture dari regulator, sehingga perbankan dengan mudah dapat mengintegrasikan diintegrasikan dengan aplikasi apapun dengan cepat. Seperti Bank dan fintech, serta aplikasi lainnya. Selain itu dengan adanya teknologi Artificial Intelligent dan Machine Learning ini akan meningkatkan value bagi Bank dalam memberikan layanan sesuai dengan tuntutan customer experience yang makimn tinggi di era digital ini,” ujarnya.
Sederet inovasi ini membuat Telkomsigma kian optimistis. Apalagi dengan di dukungan dengan fasilitas andal yang dimiliki. Selain menyediakan layanan cloud, juga data center premium dengan berstandar Tier 4 Facility. Saat ini Telkomsigma juga menyediakan pilihan ICT solustion end-to end, termasuk manage services yang lengkap untuk beragam kebutuhan ICT untuk mengakomodir kebutuhan berbagai industri dan institusi secara lebih luas. Terutama untuk akselerasi transformasi digital untuk kesiapan memasuki era industri 4.0. (AC)