Laporan Google Year in Search 2022 memperlihatkan saat ini masyarakat banyak mencari nilai dan pengetahuan ketika berbelanja. Orang Indonesia semakin memperhatikan faktor biaya, lingkungan dan kepercayaan terhadap sebuah merek.
Laporan itu didasarkan data Google Trends (September 2021-September 2022, Desember 2021-Desember 2022) dan laporan e-Conomy SEA 2022.
“Misalnya penelusuran untuk kata kunci “bandingkan dengan” naik 50 persen secara year-over-year (YoY) karena pembeli meluangkan waktu untuk membandingkan produk sebelum membuat keputusan pembelian,” kata Kepala Pemasaran Iklan Google Indonesia Yolanda Sastra dalam keterangannnya, Kamis, 16/02/2023.
Google Indonesia melihat penelusuran untuk “review konsumen” naik 60 persen YoY; penelusuran untuk “buffet restaurant” meningkat 60 persen YoY; serta peningkatan minat penelusuran sebesar 20 persen YoY untuk “produk original”.
“Brand harus peka dengan keadaan bahwa setelah pandemi yang panjang dan kini dihadapkan dengan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, banyak orang Indonesia mengajukan sejumlah pertanyaan mendalam kepada Google seperti “kenapa harga naik” dan “apa itu inflasi”,” jelas Yolanda.
Laporan itu juga memperlihat bahwa penelusuran untuk “remote work” (pekerjaan dari jarak jauh) naik 60 persen YoY, dengan 42 persen responden survei mengatakan bahwa mereka akan menolak pekerjaan jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.
Berikutnya, penelusuran untuk “financial freedom” (kebebasan finanansial) naik 50 persen YoY, sementara penelusuran untuk “work life balance” (keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi) naik 100 persen YoY.
Penelusuran untuk “side hustle” (pekerjaan sampingan) naik 50 persen YoY, sementara penelusuran untuk “hybrid learning” (pembelajaran hibrid) naik 200 persen YoY.
“Mengingat hal yang telah kita lalui selama beberapa tahun terakhir, dapat dimengerti jika orang-orang lebih reflektif dan memikirkan masa depan,” kata Yolanda.
Seperti dalam laporan serupa tahun lalu, orang Indonesia kini juga menjadi lebih sadar lingkungan. Terlihat dengan penelusuran untuk “kendaraan listrik” naik 80 persen YoY. Lalu, penelusuran untuk “keberlanjutan” naik 60 persen YoY.
Penelusuran untuk “jejak karbon” naik 50 persen YoY dan penelusuran untuk “sampah makanan” pun naik 40 persen YoY.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa orang Indonesia mencari cara yang terjangkau untuk memanjakan diri seperti penelusuran untuk restoran “Michelin star” naik 30 persen YoY.
Penelusuran untuk “pijat terdekat” naik 70 persen YoY, penelusuran untuk “Omakase” naik 100 persen YoY, pencari “glamping”, naik 40 persen YoY.
Penelusuran untuk kata kunci “berdandan” meningkat 210% persen YoY. Penelusuran untuk “pakaian formal untuk pria” naik 50 persen YoY.
Google juga mencatat tren untuk pembayaran nontunai seperti “dompet digital” naik 20 persen YoY dan “digital banking” naik 30 persen YoY.
Pengguna internet juga mencari “e-wallet”, yang meningkat tajam 190 persen YoY dan “QRIS”, yang meningkat 140 persen YoY.
Baca: Perkuat Ekosistem Ekonomi Digital, Kemendag Jalin Kerjasama dengan Google