Nokia, produsen asal Finlandia ini tak henti-hentinya berupaya untuk mewujukan harapan untuk kembali menduduki tahta tertinggi di industri mobile setelah posisinya diambil alih Samsung beberapa tahun yang lalu. Mereka pun mendeklarasikan strategi baru. Mengangkat dua pasukan inti yaitu Lumia dan Asha. Lumia adalah hasil aliansi dengan raksasa teknologi Microsoft, sedangkan Asha murni dikembangkan sendiri. Itulah mengapa Asha begitu istimewa. Bahkan nama Asha memiliki arti yang mendalam yaitu harapan atau asa yang diambil dari bahasa Hindi (Sanskrit). Maka Asha pun dilahirkan di India, negara dengan populasi terbesar kedua di dunia dengan jumlah penduduk 1,2 miliar jiwa.Asha menyasar segmen menengah ke bawah, di mana pasarnya sangatlah besar karena India termasuk negara berkembang. Jajaran ponsel di seri ini kemudian masuk ke negara-negara berkembang lainnya termasuk Indonesia. Harapan itu terus menunjukkan kenyataannya. Asha menuai sukses di emerging country. Karena di tempat lahirnya dinilai paling berhasil, maka India dipilih sebagai tempat global launch untuk produk terbarunya pada Mei silam.
Selain produk baru Nokia Asha 501, ada yang lebih menarik lagi dari event bertajuk “Time to shift gear” ini yaitu Nokia mengumumkan lahirnya sistem operasi New Asha Platform. Elop menandaskan bahwa seluruh platform ini merupakan kerangka dari Smarterphone dirancang dengan tujuan untuk membawa pengalaman high-end dengan poin pada perangkat keras dan harga yang lebih rendah.
Platform ini diklaim membuat pengalaman yang lebih cepat dan responsif dibanding sebelumnya. Meski demikian, Asha tidak akan keluar dari ‘khittah’-nya yaitu akan dipakai di produk Nokia yang murah di level harga Rp 1 jutaan. Ini karena di segmen yang lebih tinggi, Nokia masih cinta mati dengan platform Windows Phone yang dibuktikan lewat seri Lumia. Platform Asha juga bukanlah sistem operasi yang benar-benar baru, melainkan evolusi dari Series 40 (S40).
Fitur unggulan Platform Asha antara lain:
Swipe, pengoperasian menu yang lebih atraktif dengan akses ke berbagai fitur dan aplikasi menjadi lebih cepat. Sekilas mengingatkan elemen Swipe UI di platform Meego yang dimiliki Nokia, namun kini sudah tidak dikembangkan lagi.
Fastlane, homescreen yang terintegrasi dengan berbagai fitur dan aplikasi yang sering digunakan. Seperti kontak yang baru saja diakses, aplikasi, social media, dan aktivitas lainnnya. Fastlane menyediakan rekaman bagaimana ponsel dipergunakan, memberikan kepada pengguna sekilas kegiatan di masa lalu, sekarang, dan kemungkinan di masa yang akan datang.
Nokia Xpress, browser yang mampu mengkompress data internet hingga 90%. Tujuannya untuk membuat mobile browsing lebih cepat dan terjangkau. Peramban ini pada dasarnya sudah ada di ponsel Asha sebelumnya, sehingga di platform ini hanya peningkatan performa.
Nokia Xpress Now, sebuah aplikasi web yang merekomendasikan konten berdasarkan lokasi, preferensi, dan trending topics. Nokia Xpress Now bukan aplikasi native, melainkan web apps yang terintegrasi dengan web browser. Sehingga yang dipelajari hanya aktivitas pengguna saat menjelajah web.