ItWorks- Pelantikan kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat pada Januari 2025 membawa angin segar sekaligus tantangan baru bagi industri kripto. Keputusan ini diprediksi akan mempengaruhi dinamika regulasi dan kebijakan ekonomi yang berdampak luas, termasuk pada sektor mata uang digital.
Terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, diprediksi akan memberikan dampak signifikan bagi industri kripto, termasuk di Indonesia. Upbit Indonesia, salah satu platform kripto, memberikan pandangan tentang dampak pelantikan Trump terhadap pasar kripto, baik di AS maupun di Indonesia.
Upbit melakukan analisis mendalam mengenai implikasi kebijakan ekonomi dan regulasi yang akan muncul. Pelantikan ini dapat memicu perubahan kebijakan yang lebih pro-bisnis, serta menciptakan peluang untuk inovasi dalam sektor kripto. Namun, ada juga potensi pengawasan yang lebih ketat, yang bisa menjadi tantangan bagi industri.
Dalam konteks ini, sentimen investor juga akan terpengaruh. Meskipun ada kepercayaan terhadap kebijakan Trump, ketidakpastian mengenai regulasi kripto dapat membuat investor lebih berhati-hati.
Pelantikan Trump memicu spekulasi mengenai arah kebijakan yang akan diterapkan terkait regulasi kripto. Selama masa pemerintahannya sebelumnya, Trump cenderung lebih mendukung kebijakan ekonomi yang bersifat pro-bisnis. Meskipun begitu, di sisi lain terdapat kekhawatiran bahwa kebijakan tersebut dapat memicu pengawasan lebih ketat terhadap industri kripto, ada kemungkinan Trump akan memperkenalkan regulasi yang lebih terbuka untuk teknologi baru, namun dengan lebih banyak pengawasan untuk mencegah potensi penyalahgunaan.
Adposi Blockchain Meluas
Upbit Indonesia memiliki pandangan bahwa perubahan kebijakan ini dapat membawa dampak positif bagi industri kripto untuk jangka panjang, karena adanya potensi adopsi teknologi blockchain yang lebih luas dan penerimaan yang lebih besar dari lembaga keuangan tradisional. Namun, Upbit juga menekankan pentingnya kesiapan industri dalam beradaptasi dengan kemungkinan adanya regulasi yang lebih ketat terkait perlindungan investor dan transparansi transaksi.
“Dengan kebijakan yang lebih terbuka terhadap teknologi baru, kami melihat ada peluang besar bagi inovasi di industri kripto. Namun, regulasi yang ketat juga dapat menjadi tantangan bagi industri kripto, terutama bagi yang belum siap dengan standar pengawasan yang lebih tinggi,” ujar Resna Raniadi, Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia melalui rilis pers (24/01/2025), di Jakarta .
Di Indonesia, Upbit mencatat bahwa meskipun pasar domestik lebih terpengaruh oleh tren global, banyak investor yang melihat potensi pertumbuhan kripto yang kuat, meskipun ada ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pelantikan Trump. Hal ini juga didorong oleh semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang semakin mengenal dan tertarik untuk berinvestasi di kripto.
Menurut Resna, pelantikan kembali Donald Trump membuka babak baru bagi kebijakan ekonomi dan regulasi kripto. Kemungkinan besar ada potensi positif terkait kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi, yang diiringi dengan adanya regulasi yang lebih ketat. Perkembangan kebijakan yang dikeluarkan dapat membuat keputusan investasi pengguna lebih terinformasi dan strategis.
Upbit Indonesia juga menekankan pentingnya edukasi bagi investor Indonesia dalam menghadapi potensi perubahan yang akan datang. “Mengikuti perkembangan regulasi di AS dan dampaknya terhadap industri kripto sangat penting untuk memahami arah pasar global. Kami akan terus memberikan informasi dan analisis yang transparan untuk membantu para pengguna membuat keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi di kripto,” pungkasnya. (AC)