BlackBerry secara resmi menunda peluncuran aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) untuk aplikasi iPhone dan Android setelah versi tak resmi BBM dirilis di jaringan internet.
Seperti dilaporkan CNET, Selasa (24/9). versi tak resmi itu sempat disaksikan 1,1 juta pengguna aktif dalam delapan jam pertama. Namun perusahaan menyatakan versi tidak resmi itu menyebabkan masalah dan hal itu harus diatasi sepanjang hari. Mereka juga tidak menjelaskan alasan atau penyebabnya.
“Segera setelah kami mampu, kami akan mulai rilis BBM untuk Android dan melanjutkan merilis BBM untuk iPhone,” kata perusahaan dalam siaran persnya.
Menurut pihak perusahaan, versi tak resmi aplikasi BBM untuk Android akan dinonaktifkan. Mereka yang tertarik dalam aplikasi Android resmi dapat mengunjungi situs BBM.com untuk mendaftar update pada ketersediaan atau ikuti @ BBM di Twitter.
Versi BBM untuk Android yang rupanya belum pernah dirilis itu bocor di internet sebelum pihak BlackBerry meluncurkan versi resminya. Namun aplikasi BBM tak resmi itu sudah diunduh lebih dari 1,1 juta pengguna hanya dalam waktu delapan jam yang pertama. Tapi BlackBerry menyatakan akan mencoba untuk memecahkan masalah akibat aplikasi tak resmi itu.
Sebuah versi dari BBM untuk iOS juga diluncurkan di negara-negara tertentu, seperti India dan Malaysia. Tetapi sebagaimana versi prematur itu, BlackBerry menyatakan rencana peluncuran BBM untuk Android dan iPhone ditunda.
Orang-orang yang sudah menggunduh BBM untuk iPhone dapat terus menggunakannya. Tetapi perusahaan mengatakan itu menarik aplikasi BBM Android tak resmi yang sudah terlanjur keluar dan menyarankan pengguna Android untuk mengunjungi situs Web BBM untuk update Android. Pelanggan juga dapat memantau di Twitter BBM milik BlackBerry.
“Tim kami terus berpacu dengan waktu untuk menyuguhkan BBM di Android dan iPhone, tapi itu hanya dilakukan jika sudah siap. Kami beritahu tahu bahwa BBM akan memenuhi harapan Anda,” tambah BlackBerry.
Pada Jumat lalu, Blackberry mengumumkan bahwa mereka memperkirakan kerugian US$ 950 juta hingga US$ 995 juta pada kuartal kedua. Perusahaan berencana untuk memangkas 4.500 pegawai karena pergeseran fokus kepada pasar “prosumer” . Langkah itu juga termasuk mengurangi jajaran smartphone dari enam perangkat menjadi empat model: dua perangkat kelas premium dan dua model untuk kelas menengah. (endy)