Jakarta, Itech – Perusahaan perlengkapan jaringan internet, Cisco Systems Inc menarik semua iklan dari layanan video YouTube karena banyaknya konten-konten sensitif di platform tersebut walaupun Cisco akan tetap menggunakan YouTube untuk membagikan konten video-video Cisco.
“Kami tidak ingin iklan kami muncul di tempat yang salah seperti video streaming yang memuat konten sensitif,” kata Karen Walker (Pimpinan Pemasaran Cisco) dalam blog resminya seperti dikutip Reuters.
Tindakan Cisco itu merupakan langkah reaktif terhadap laporan CNN pada April lalu bahwa ada ada lebih 300 iklan perusahaan termasuk Cisco, berada di saluran ekstrim YouTube.
Alphabet Inc, perusahaan induk Google yang memiliki YouTube telah bekerja sama dengan pemasang iklan untuk membuat perubahan.
“Kami bemitra dengan pemasang iklan untuk membuat perubahan signifikan untuk memonetisasi YouTube dengan kebijakan yang lebih ketat, pengawasan yang lebih baik dan transparansi yang lebih luas,” kata Google.
Dalam sebuah laporan, YouTube telah menghapus sekitar 5 juta video yang melanggar kebijakan konten sebelum penggunanya melihat video-video tersebut pada kuartal keempat tahun lalu.
Hingga kini pihak Cisco maupun YouTube tidak memberikan jawaban atau komentar terkait masalah ini.