Ketua Umum Lembaga Kajian Nawa Cita (LKN) Ir. Samsul Hadi mengatakan lembaga yang dipimpinnya akan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan enam lembaga untuk menjalankan berbagai program kerja yang sudah dirancangnya.
“Penandatanganan MoU itu akan dilaksanakan di Jakarta pada hari Jumát, 14 Februari 2020. Selama ini, kami sudah menjalin hubungan dengan berbagai institusi pemerintah dan lembaga penelitian,” kata Samsul Hadi di Jakarta, 13/2.
Samsul Hadi, yang didampingi Ir. Singgih Supriyanto, menerangkan bahwa Lembaga Kajian Nawa Cita merupakan lembaga independen sebagai wadah profesional, mensinergikan semua institusi, profesional, organisasi, asosiasi, non partisan dan individu untuk melanjutkan implementasi Program-Program Strategis Nasional Nawa Cita. Lembaga ini juga mengajukan solusi dari berbagai isu strategis di bidang SDM, kelembagaan, ekonomi, sosial dan budaya masyarakat.
“Lembaga Kajian Nawa Cita memiliki visi memberi solusi berbagai masalah dalam implementasi kebijakan pembangunan nasional, regional dan daerah yang dihadapi pemerintah. Dan memberi dukungan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan kebijakan dan implementasi pembangunan nasional,” tegas Samsul Hadi.
“Tujuan hakiki kami adalah membantu pemerintah menjalankan program nasional guna mewujudkan kemandirian yang mensejahterakan masyarakat yang berkeadilan,” tambahnya.
Enam lembaga yang akan bekerjasama dengan Lembaga Kajian Nawa Cita dalam menjalankan Program Strategis Nawa Cita, yaitu:
Pertama, Geonusa, bekerjasama dalam merancang Kawasan Ibukota Baru untuk Provinsi, Kabupaten dan Kota, mulai dari interior, ornamen arsitektur maupun bangunan berbudaya daerah.
Kedua, Robotic Explorer, untuk membudayakan dan mengembangkan anak-anak millenial dalam berkarya dan inovasi menciptakan kreasi berbasis informasi teknologi dan industri.
Ketiga NGINGU-KOIN, mengerjakan pilot project pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam bentuk koperasi untuk mengembangkan dan peningkatan nilai tambah dari budi daya peternakan daerah.
Keempat, KunMap GIS Indonesia, bekerjasama menyediakan teknologi berbasis Geospasial untuk pemantauan wilayah berbasis teknologi informasi. Ini berguna untuk percepatan, pemantauan dan pengendalian dalam perencanaan pembangunan masyarakat di daerah.
Kelima, IGGI, untuk pendekatan manajemen keuangan untuk pelaksanaan yang efisien dan efektif bagi penggunaan pendanaan serta anggaran pemerintah agar tepat guna, sehingga cepat tercapai sasaran menuju kesejahteraan masyarakat.
Terakhir, Nusantara Semesta, untuk memberikan pemahaman tentang sistem pengelolaan organisasi yang berlandasan budaya dan tujuan kehidupan yang bermaslahat bagi nusa dan bangsa, seluruh bumi nusantara.
Hadi dan Singgih menambahkan, semua kerjasama yang dijalin itu merupakan upaya sinergitas memberikan dukungan bagi pemerintah dalam menjalankan program-program yang berkeadilan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia.
Baca: http://Ingin Indonesia Maju, Forum Doktor Multidisiplin Memberikan Sejumlah Rekomendasi