Standard Chartered Bank Indonesia (“Bank”) hari ini, 5/3, meluncurkan Program Youth To Work sebuah program pelatihan kaum muda dengan fokus pada pengembangan keterampilan Bahasa Inggris, ketrampilan komputer serta pemahaman dan ketrampilan mengenai pemasaran digital. Tujuannya untuk membangun kemampuan kerja/meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan khususnya bagi pelajar sekolah kejuruan.
Peluncuran program Youth to Work diadakan di SMK Negeri 14, dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, lima SMK Negeri di Jakarta yang terpilih untuk ambil bagian dalam proyek percontohan Youth to Work, ratusan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan, serta karyawan Bank.
Diana Mudadalam, Country Head of Corporate Affairs, Standard Chartered Bank Indonesia, mengatakan: “Standard Chartered telah hadir di Indonesia lebih dari 156 tahun dengan sejarah panjang dalam berkontribusi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan membantu komunitas di lokasi kami beroperasi. Kami melihat bahwa kelangsungan pembangunan di masa mendatang bertumpu salah satunya pada penciptaan sumber daya manusia Indonesia yang andal Itulah yang menjadi salah satu latar belakang diluncurkannya inisiatif the Futuremakers di Indonesia. Dan kini, di bawah payung the Futuremakers dan dengan fokus lebih khusus pada pemberdayaan kemampuan, progam Youth to Work kami mulai gulirkan di Indonesia.”
Dalam fase peluncuran ini, Standard Chartered bekerja sama dengan Yayasan Mitra Mandiri untuk memilih dan menjalankan program pelatihan dengan elemen program meliputi kurikulum 3L (literasi Bahasa Inggris, literasi pemasaran digital dan literasi keuangan) yang dilaksanakan dalam periode 6 bulan, serta kesempatan bagi 10 siswa unggulan dari 5 SMK untuk mengikuti program magang di divisi digital dan divisi komunikasi pemasaran di perusahaan rekanan. Materi dan fokus program juga secara unik dirancang agar sesuai dengan kebutuhan di era industry 4.0 yang menuntut para pencari kerja untuk terampil di bidang teknologi, pengelolaan informasi, kemampuan bahasa asing, kemampuan berpikir kritis, dan pengelolaan keuangan.
Program Youth to Work
Data dari International Labour Organization (ILO) mencatat sebanyak 64 juta anak muda di dunia menganggur, dan terus hidup dalam kemiskinan karena berpenghasilan rendah. Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2019 menunjukkan bahwa pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,8 juta dengan lulusan SMK sebagai kontributor terbesar. Situasi tersebut perlu ditangani dengan kontribusi dan kerja sama dari berbagai pihak, tidak hanya pihak sekolah dan pemerintah.
Untuk itu, Standard Chartered menjalankan inisiatif global yaitu Futuremakers dengan Youth to Work sebagai salah satu bagiannya. Tujuannya untuk mengatasi ketidaksetaraan dan mempromosikan inklusi ekonomi yang lebih besar, dengan penekanan utama dalam tiga hal: kemampuan kerja (employability), pendidikan (education), dan kewirausahaan (entrepreneurship).
Melalui Program Youth to Work, Standard Chartered menargetkan untuk dapat menjangkau 100.000 kaum muda usia 16-30 tahun secara global, antara 2019-2023. Prioritas akan diberikan kepada perempuan dan orang-orang dengan disabilitas.
Youth to Work juga selaras dengan komitmen Standard Chartered untuk berkontribusi ke Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) khususnya poin 8 yang mengkampanyekan penciptaan lapangan kerja yang produktif, berkesinambungan dan inklusif, untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan.
Baca: TOP DIGITAL AWARDS 2019: Ini Penerapan TI di Standard Chartered Bank