Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) bekerjasama dengan pelaku ekosistem digital nasional meluncurkan produk DigiKU atau Digital Kredit UMKM di Jakarta, 17/7. DigiKU merupakan gerakan bersama antara Pemerintah, Himbara, dan pelaku ekosistem digital sebagai bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk menyediakan produk pinjaman digital bagi UMKM.
Himbara, beranggotakan Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank BTN, terus berupaya mendorong UMKM tetap tumbuh ditengah kondisi pandemi saat ini. Caranya dengan membuka akses pengajuan modal lewat channel online agar mereka yang saat ini terdampak pandemi bisa mengajukan pinjaman modal untuk kelangsungan usaha.
Pelaku UMKM dapat mendapatkan pinjaman modal dengan proses yang cepat dan fully digital. Untuk besarannya sendiri, para merchant bisa memperoleh tambahan modal hingga Rp 20 juta dengan tenor atau jangka waktu pinjaman mulai dari 1 hingga 12 bulan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, “Melalui inovasi program ini, bantuan modal finansial senilai Rp 4,2 triliun akan disalurkan bagi satu juta unit UMKM yang ada dalam ekosistem digital.”
“Program ini akan menyelaraskan basis data mitra UMKM pada ekosistem digital dengan basis data nasabah yang dimiliki Himbara. Keselarasan data ini akan memudahkan dan mempercepat proses pengajuan dan persetujuan kredit bagi UMKM hanya dalam waktu 15 menit,” jelasnya.
Dari sisi pelaku UMKM, dapat dibantu bermigrasi ke area digital dengan pola one stop service, mulai dari permodalan, pemasaran, hingga tata kelola keuangan yang terintegerasi pada platform ekosistem digital dan Bank.
Mengutip data dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, saat ini terdapat lebih dari 8 juta atau 13% UMKM yang telah terkoneksi digital dari total 64 juta pelaku UMKM di Indonesia.
“Para pelaku UMKM ini membutuhkan kemudahan akses modal perbankan untuk ekspansi bisnis. Melalui kerjasama dengan platform ekosistem digital, Perbankan sangat terbantu untuk mendapatkan data transaksional dan finansial yang dibutuhkan guna analisa menyalurkan kredit bagi para merchant yang terdapat di platform ekosistem digital,” ungkap Ketua Himbara, Sunarso.