YouTube Music akan hadir menggantikan Google Play Music pada Desember 2020, demikian mengutip YouTube melalui unggahan di blog-nya, 5/8.
Pengguna akan memiliki kesempatan untuk men-transfer library musik mereka dari Google Play Music ke YouTube Music dalam jangka waktu hingga akhir tahun ini.
Mulai akhir Agustus, pengguna tidak akan bisa membeli dan melakukan pre-order lagu/album atau mengunggah dan mengunduh musik dari Google Play Music melalui Music Manager.
Kemudian, pada September 2020 di Selandia Baru dan Afrika Selatan, serta pada Oktober untuk semua pasar global lainnya, pengguna tidak lagi dapat melakukan streaming dari atau menggunakan aplikasi Google Play Music.
Namun, YouTube tetap akan menyimpan hal-hal seperti daftar putar, unggahan, pembelian, likes, dan lainnya hingga Desember 2020 untuk mempermudah transfer lagu-lagu ke YouTube Music. Setelah Desember 2020, library musik pengguna tak lagi tersedia.
Untuk mendorong pengguna melakukan transfer data, YouTube Music telah meningkatkan fitur-fiturnya dalam beberapa bulan terakhir. Fokusnya ke fungsi-fungsi pembuatan daftar putar, konektivitas dengan perangkat Android dan Google, dan tab discovery baru.
Untuk para pengguna yang memutuskan untuk tidak mentransfer akun Google Play Music mereka ke YouTube Music, YouTube akan akan membatalkan langganannya di akhir siklus penagihan mereka sehingga tidak perlu membayar untuk berlangganan.
YouTube Music adalah layanan streaming musik dan aplikasi seluler yang dikembangkan oleh YouTube; itu menyediakan antarmuka yang disesuaikan untuk layanan yang berorientasi pada streaming musik, memungkinkan pengguna untuk menelusuri lagu dan video musik di YouTube berdasarkan genre, daftar putar, dan rekomendasi. Layanan ini juga menawarkan tingkat premium, yang memungkinkan pemutaran bebas iklan, pemutaran latar belakang hanya audio, dan mengunduh lagu untuk pemutaran offline.
Baca: Siap Hadang Tiktok, Youtube Siapkan Fitur Video Pendek