Jakarta, ItWorks – Memasuki era new normal (kenormalan baru), para pelaku UMKM di Asia Tenggara menghadapi tantangan besar menyusul tingginya ancaman kejahatan siber yang menyasar pelaku usaha ini. Kaspersky labs., berhasil mencegah lebih dari 1,7 juta upaya luar biasa penambangan kripto dari perangkat keras dan system bisnis UKM di wilayah tersebut dari Januari hingga Juni 2020.
Selama dekade terakhir konektivitas internet di negara-negara Asia Tenggara telah meningkat signifikan. Di sisi lain, potensi ancaman keamanan yang bersembunyi di balik dunia maya juga terus mengikutinya. Di antara seluruh ancaman yang ada, terutama pada sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah Asia Tenggara adalah penambangan kripto atau dikenal juga sebagai cryptomining.
Selama dekade terakhir konektivitas internet di negara-negara Asia Tenggara telah meningkat signifikan. Sehingga, potensi ancaman keamanan yang bersembunyi di balik dunia maya juga terus mengikutinya. Di antara seluruh ancaman yang ada, terutama pada sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah Asia Tenggara adalah penambangan kripto atau dikenal juga sebagai cryptomining.
Menurut laporan terbaru Kaspersky, perusahaan keamanan siber global telah mendeteksi sebanyak 1.726.799 upaya penambangan pada paruh pertama tahun ini yang menargetkan UKM di Asia Tenggara (SEA). Meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019, upayac ryptomining mencatat yang tertinggi untuk sektor UKM di wilayah tersebut dibandingkan dengan phishing dengan 1.602.523 deteksi dan ransomware dengan 504.304 deteksi selama periode Januari hingga Juni 2020.
Data Kaspersky juga menunjukkan bahwa empat dari enam negara Asia Tenggara berada di 15 besar dunia dalam hal upayacryptomining. Indonesia merupakan negara dengan jumlah deteksi cryptomining tertinggi terhadap UKM untuk paruh pertama 2020, meskipun terjadi penurunan sebesar 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di peringkat global, Rusia merupakan negara dengan jumlah cryptomining terbanyak yang dicegah oleh perusahaan keamanan siber global pada kuartal ke-dua tahun 2020, diikuti oleh China, India, Indonesia dan Vietnam.
“Ancaman ini jelas tidak sepopuler phishing dan ransomware, terutama karena kehadirannya biasanya tidak disadari. Dengan situasipandemi yang secara tidak langsung mendorong perkembangan transformasi digital di kawasan Asia Tenggara, sudah selayaknya para pelaku bisnis memahami potensi risiko cryptomining. Ancaman ini hadir secara diam-diam, tersembunyi di dalam perangkat dan jaringan yang kemudian perlahan-lahan menyedot bandwidth, listrik, hingga merusak perangkat keras yang semuanya jelas merugikan dan memakan biaya dimana bisnis sangat tergantung akan seluruh operasi tersebut,” kata Yeo Siang Tiong General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam press release yang diterima redaksi ItWorks pada (21/09/2020), di Jakarta.
Disebutkan, penambangan kripto adalah penggunaan akses tidak sah dari komputer orang lain untuk menambang mata uang kripto (cryptocurrency). Ini juga dikenal sebagai penambangan berbahaya (malicious mining). Para pelaku kejahatan siber menggunakan berbagai cara rahasia untuk menginstal program penambangan di komputer pengguna dan mengambil semua keuntungan dari penambangan kripto.
Malware cryptomining dapat membanjiri sistem, menyebabkan masalah kinerja yang parah, dan akan berdampak sangat cepat pada jaringan bisnis hingga terpenting, yaitu pelanggan mereka. Apa yang membuat penambangan kripto menjadi ancaman yang bisa berbahaya bagi bisnis adalah bahwa matau angkripto masih menjadi bentuk pembayaran tebusan yang lebih mudah untuk dianonimkan. Kesimpulannya, para pelaku kejahatan siber seperti penambang kripto sangat mampu melakukan aktivitasnya selama bertahun-tahun tanpa menarik perhatian, sehingga tidak terdeteksi untuk jangka waktu cukup lama.
Dalam kaitan ini, kata Yeo Siang Tiong, Kaspersky menawarkan Pelatihan Kesadaran Keamanan Otomatis gratis selama tiga bulan yang bertujuan membantu perusahaan kecil dan menengah untuk meningkatkan pengetahuan keamanan siber para karyawan mereka. Program ini tersedia hingga akhir September 2020 dan dapat bekerja hingga 500 pengguna. Para pemilik bisnis yang tertarik dapat mengunjungi tautan berikut: http://www.k-asap.com/untuk informasi lebih lanjut. (AC)