Pertukaran data yang massif pada era digital seperti saat ini, menjadikan keamanan siber sesuatu yang sangat krusial. Hal itu lantaran tidak semua data yang berseliweran itu merupakan data yang baik, karena ada juga data yang bertujuan jahat.
“Jadi, setiap hari, setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik pertukaran data itu terjadi. Skalanya pun massif sekali sebenarnya,” ujar Adrian Sutikna, Managing Director PT Alfa Siber Teknologi dalam paparannya di acara Webinar ‘The Innovator of Open XDR Stellar Cyber’, Selasa, 31/08/2021.
Adrian tak menampik bahwa pertukaran data yang massif itu sebenarnya hal yang baik. Karena menurutnya pertukaran data itu sebenarnya bisa membuat bisnis tumbuh main besar, makin cepat, dan makin fleksibel.
“(Pertukaran data yang massif) ini sebenarnya hal yang baik, tapi kita harus ingat juga (dari lalu lintas data yang ada) terdapat data yang baik, ada juga data yang bertujuan jahat. Ada data yang maksudnya mau berbisnis dengan Anda, tetapi ada juga data yang ingin menghancurkan perusahaan atau instansi,” ungkapnya.
Memang seiring perkembangan ancaman kejahatan siber pun ikut kian meningkat, begitupun dengan resiko yang ditimbulkan. Adrian mengatakan, saat ini cyber crime tidak hanya mencuri (data) dan memeras Anda, tetapi juga bisa membunuh bahkan menimbulkan peperangan.
“Jadi, dari situ, dari massif-nya infrastruktur yang dibangun Indonesia seharusnya keamanan pun mengikuti ke depannya,” tandasnya.
Lebih jauh Adrian menegaskan bahwa sebenarnya metode kejahatan siber itu sudah canggih, sangat canggih, dan jauh lebih rumit. “Mereka yang melakukan cyber crime ini benar-benar orang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi dan mereka bisa melakukan apa saja. Karena sekarang dunia ini, asset yang paling berharga adalah data,” jelasnya.
Baca: Sediakan Keamanan Siber Komprehensif, Alfa Siber Teknologi Pilih Platform Stellar Cyber
Pada kesempatan yang sama, Adrian kembali menegaskan bahwa serangan hacker itu bisa secara brutal menyebabkan kerugian yang sangat besar, bisa bikin perusahaan bangkrut, bisa menyebabkan peperangan antarnegara, bisa menimbulkan konflik horizontal, mengobrak-abrik integritas suatu negara.
“Jadi, hal ini harus kita antisipasi dari awal,” ungkapnya.
Sayangnya di tengah ancaman (serangan siber) yang makin banyak, di sisi lain Adrian mengatakan bahwa perusahaan yang berspesialisasi dan berfokus di sini jumlahnya masih bisa dibilang sedikit. “Jadi, sebenarnya that’s why kami (PT Alfa Siber Teknologi) ada, untuk mengisi gap ini dan untuk meng-educate market. (Serta) mau membantu mengamankan negara kita dan perusahaan-perusahaan dari customer-customer kita sekalian,” kata Adrian.
Sebagai perusahaan perusahaan distributor IT security, Adrian mengatakan bahwa pihaknya sangat beruntung karena bisa berpartner dengan berbagai macam system cyber security yang sudah world class.
“(Dan) yang best of the best (adalah) Stellar Cyber menurut kami. Karena Stellar Cyber itu memiliki SOC yang sangat lengkap, dari ujung ke ujung ada di solusi mereka. Mereka punya machine learning, buat bantu tim keamanan mengindentifikasi ancaman-ancaman yang terjadi secara akurat. Mereka bisa berkomunikasi dengan banyak instrumen keamanan. Jadi, mereka itu bisa kolaborasi bila ancaman terjadi, mereka akan ngobroldengan berbagai macam system, jadi mereka bisa colab untuk mengantisipasi ancaman tersebut. Mereka juga (memiliki) laporan yang sangat komprehensif untuk dipelajari oleh IT Security Analis di masing-masing perusahaan,” tandas Adrian.
Jadi, singkatnya, kata Adrian, (platform Stellar Cyber) itu sangat komplet dan mereka itu penemu pertama dari sistem yang sangat komplet ini, mereka sangat inovatif untuk hal ini.
“Jadi, kami bersyukur dan bangga untuk bisa berkolaborasi dengan Stellar Cyber dan menghasilkan beberapa proyek dengan kelas yang tinggi dan dengan tingkat kepuasan yang sangat tinggi di Indonesia,” tutupnya.