Reporter: Abdullah Suntani
Editor: Teguh IS.
Kehadiran Teknologi Informasi (TI) salah satu kunci keberhasilan bisnis. Transformasi pun menjadi amat vital dalam mendukung kelangsungan sebuah perusahaan, tak terkecuali Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tarum Karawang.
Sebagai perusahaan penyedia layanan air minum, perusahaan ini memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mencapai target perusahaan sekaligus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.
Demikian pernyataan Muhammad Sholeh selaku Direktur Utama Perumdam Tirta Tarum Karawang dalam acara wawancara penjurian TOP DIGITAL Awards 2021 yang diselenggarakan Majalah IT Works bekerjasama dengan beberapa asosiasi di bidang TI, Jumat (15/10/2021).
Dalam presentasinya berjudul Transformasi Sistem Informasi Teknologi Perumdam Tirta Tarum, dirut yang baru menjabat lebih kurang tiga tahun ini menuturkan bahwa transformasi digital menjadi aspek mendasar dalam memberikan layanan terbaik yang mampu mendongkrak kinerja perusahaan termasuk meningkatkan jumlah pelanggan.
“Grafik pertumbuhan kami memang ada kenaikan dibanding sebelum estafet kepemimpinan kami, saat ini, (sambungan baru) hampir 1.500 pertahun,” ungkap M. Sholeh.
“Sejak kami menjabat kami tingkatkan sambungan baru mencapai minimal 6.000 hingga 8.000 pertahun. Insya Allah, Akhir tahun ini mencapai 100 ribu pelanggan sebagai kriteria masuk PDAM besar di Tanah Air,” lanjutnya.
Baca: TOP Digital Awards 2021: Ini Sederet Inovasi Digital PDAM Tirtanadi
Transformasi SiKompak ke SiPakar
Masih menurut M. Sholeh, untuk menunjang performa bisnis perusahaan langkah nyata yang dilakukannya adalah transformasi teknologi dengan memperbarui sistem dan perangkat kerja teknologi informasi lama dengan versi yang terbaru sesuai dengan tuntutan zaman.
“Kita menggunakan aplikasi dari BPKP, Ini sudah lama belum ada pembaruan, bagus di masanya. Jadi ibaratnya kami masih pentium dua, sementara kita sekarang sudah core, core i7 plus bahkan lebih. Ini (sistem BPKP) akuntingnya terbatas,” paparnya.
Oleh sebab itu, Perumdam Tirta Tarum menggunakan sistem terbaru yang mendukung kinerja perusahaan dan memenuhi tuntutan layanan yang maksimal. Sistem yang dimaksud yakni SiPakar, Sistem Informasi Pelayanan Air Karawang.
“Jadi kami akan menyelesaikan transformasi baik SOP maupun kegiatan lainnya termasuk dalam TI. Sebelumnya masih server biasa, kami perbarui dengan yang lebih tinggi lagi dengan yang baru, yang cukup tinggi. Kami tidak hanya mengandalkan server yang fisik saja, kami juga pakai cloud,” terangnya.
Sebelumnya, lanjut M. Sholeh, Perumdam Tirta Tarum juga sudah menggunakan sistem TI. Namun cara kerja sistem tersebut masih cenderung manual, belum mendukung transformasi digital berbasis android yang dapat dilakukan secara otomatis dan real time.
“Kenapa kita transformasi dari SiKompak ke SiPakar? Karena setelah perbaikan dari aplikasi SiPakar ini sama menggunakan billing system, tetapi lebih otomatis. Contohnya untuk baca meter air. Baca meter air dari SiKompak itu manual. Ada kemungkinan terjadi beberapa kali salah, baik pembacaan, pencatatan kemudian salah dalam hal pengisian atau input. Inilah yang kemudian kami rubah jadi SiPakar,” tandasnya. Selain itu, cara kerja SiPakar tersebut sudah berbasis android termasuk water mater reading.
Bahkan transformasi sistem IT tersebut telah menggunakan GPS dan GIS (Grafik Information System) yang bisa dipantau dimanapun dan kapanpun.
“Water meter reading sudah menggunakan sistem android, semuanya sudah kita kunci by name, by addres, by foto. Jadi kalau rumah itu terkunci dan tertutup, kita juga semuanya bisa difoto. Dan lebih kuat lagi, kita menggunakan GPS dan GIS. Kita dapat pantau real time, detik ini juga,” tegasnya.
Sedangkan untuk pembayaran, Perumdam Tirta Tarum juga sudah menggunakan sistem terbaru menggunakan perbankan, aplikasi dompet digital dan market place. Meski demikian, perusahaan daerah tersebut masih membuka layanan kasir yang nantinya akan ditiadakan.
“Untuk tagihan menggunakan perbankan. Nanti kita akan tutup kasir karena kami bukan tupoksi-nya untuk menerima uang. Sehingga ke depan tahun 2023, kita akan tutup kasir itu dan tenaga kerjanya kita alokasikan ke sektor-sektor lainnya,” tutup M. Sholeh.
Baca: Top Digital Awards 2021: Inovasi ICT Diskominfo Jawa Barat Jadi Solusi Cerdas Di Tengah Pandemi