Reporter: Nurdian Akhmad
Editor: Teguh IS.
Tak bisa dipungkiri, peran Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar di masa pandemi Covid-19 ini begitu signifikan. Berbagai aplikasi teknologi Teknologi Informasi (TI) yang dibesut instansi tersebut menjadi solusi bagi Pemerintah Kota Denpasar sehingga pelayanan publik tetap berjalan di masa pandemi.
Berkat penggunaan aplikasi berbasis online itu, mobilisasi masyarakat juga bisa diminimalkan sehingga angka kasus Covid-19 di Kota Denpasar dapat ditekan. Saat ini, status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bali, khususnya Kota Denpasar sudah turun ke level 2.
Dengan status tersebut, Bali saat ini sudah bisa menerima kedatangan turis asing, meski dengan protokol kesehatan yang ketat. Tempat-tempat wisata di Bali juga sudah terbuka untuk dikunjungi. Ini artinya implementasi berbagai solusi TI membantu pengendalian virus Covid sekaligus juga mendorong pemulihan pariwisata Bali yang sangat terpukul akibat pandemi.
Dalam penjurian TOP Digital Awards 2021 yang dilakukan secara online, 21/10/2021, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar I Dewa Made Agung SE, MSi mengatakan pandemi Covid-19 ini mengakselerasi pelaksanaan Program Smart City di Kota Denpasar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar sejatinya sudah memiliki rencana Induk atau master plan Pengembangan Teknologi Informasi Komunikasi Terpadu tahun 2016-2020. Pada 2017, Walikota Denpasar menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor 188.45 /1038/HK /2017 tentang Pembentukan Tim Akselerasi atau Percepatan, Evaluasi dan Kelompok Kerja Pelaksanaan Program Smart City di Kota Denpasar.
Pemkot juga mengeluarkan Peraturan Walikota Denpasar Nomor 49 tahun 2019 tentang Rencana Induk Pengembangan Smart City Tahun 2019-2023.
“Upaya untuk membangun budaya digital ini, kami di Diskominfo dari pimpinan mendorong dalam kegiatan sehari-hari, juga layanan publik diusakan memanfaatkan teknologi digital semaksimal mungkin. Kita menyiapkan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Karena pandemi ini, kita branding Denpasar Smart City,” tutur Dewa yang membawakan materi presentasi berjudul ‘Smart City sebagai Solusi dalam Menghadapi Pandemi’.
Baca: DIVOS dan e-Sewaka Dharma Solusi Inovasi Digital Denpasar di Tengah Pandemi
Rencana Induk Smart City
Sesuai rencana induk, menurut Dewa, Program Denpasar Smart City tersebut diwujudkan dalam lima hal yakni Smart Mobility, Smart Living, Smart Government, Smart People, dan Smart Economy.
Terkait pelaksanaan Smart Government, menurut Dewa, instansi-instansi di lingkungan Pemkot Denpasar sudah menerapkan sistem pelayanan online, misalnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) sudah memiliki layanan online melalui web https://taringdukcapil.denpasarkota.go.id. “Layanan permohonan KTP, KK (Kartu Keluarga) sudah bisa dilakukan secara online,” kata dia.
Pemkot Denpasar juga memiliki aplikasi e-pajak untuk pelaporan pajak hotel dan restoran (PHR) yang digunakan oleh Badan Pendapatan Daerah. Aplikasi lainnya adalah Damamandala. Istilah ini berasal dari kata Dama (Denpasar Mantap) dan Mandala yang berarti ruang.
“Dama Mandala merupakan aplikasi portal berbasis website untuk rekomendasi izin usaha jasa konstruksi, informasi tata ruang untuk publik,sistem informasi jalan, drainase, irigasi, kontrol banjir, dan penumpukan sampah perairan,” ujar Dewa.
Pemkot juga memiliki web portal resmi dengan nama https://www.denpasarkota.go.id/home. Webportal ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat untuk memudahkan masyarakat dalam mencari informasi terkait Kota Denpasar.
Pemkot Denpasar juga memiliki aplikasi perizinan online berbasis web dengan alamat di http://perijinan.denpasarkota.go.id/online. Aplikasi ini digunakan oleh masyarakat untuk mempermudah pengurusan izin-izin di Kota Denpasar secara online dan diaplikasikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Sebagai bentuk pelaksanaan Protokol Kesehatan di masa pandemi ini, kata Dewa, gedung pelayanan publik dan perangkat daerah sudah memiliki fasilitas scan barcode PeduliLindungi.
Pada masa pandemi ini, Pemkot Denpasar juga mengembangkan sendiri aplikasi DIVOS atau Denpasar Integrated Virtual Office System. DIVOS merupakan portal internal untuk para pegawai atau aparatur sipil negara (ASN). “Ini sebagai ruang kerja di dunia maya (virtual), yang tidak memiliki ruang kerja fisik, sehingga pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar dapat bekerja dari manapun dengan menggunakan teknologi seperti PC, laptop, ponsel, dan akses internet,” tutur Dewa.
Ada 12 aplikasi internal yang terintegrasi di dalam DIVOS, yakni e-Surat, Pusat Data, SI Dokumen (Sidok), Monev Karma Simansi, Pengaduan online Prodenpasar, Portal Bank Sampah Sidarling, Simpeg, Layanan-e-KIR, Portal Desa Kelurahan e-Sewaka Dharma, Peta Rawan Bencana dan Covid-19 (Safe City), dan Lowongan Kerja. Untuk aplikasi Simpeg sudah menggunakan teknologi Single Sign On (SSO).
“Sebanyak 5.272 ASN di lingkungan Pemkot Denpasar terhubung aplikasi ini. Ini juga mendukung work frome home (WFH) di era pandemi.,” ucap Dewa.
Untuk Smart Living, Pemkot Denpasar meluncurkan layanan Desac atau Denpasar Siaga Covid-19. Desac merupakan layanan berbasis chatbot WhatsApp (WA) yang digunakan untuk menghubungkan langsung antara pemerintah dan warga terkonfirmasi positif yang bersumber dari Dinas Kesehatan. Di dalamnya terdapat fitur broadcast sapaan harian, fitur telekonsultasi, dan sebagainya.
Terkait Smart Living juga, Pemkot mendirikan Dapur Umum Gotong Royong Kota Denpasar untuk masyarakat terdampak Covid-19.
Bangkitkan Ekonomi Lewat TI
Untuk yang terkait Smart Economy, upaya yang dilakukan antara lain pembuatan aplikasi Paon. Ini merupakan sistem jual beli online dan pesan antar antara penjual (pelaku UMKM) dan pembeli berbasis mobile dan website di Kota Denpasar.
“Sistem ini mempertemukan penjual dan pembeli di dunia maya menggunakan media aplikasi dan internet,” tutur Dewa.
Guna membangkitkan perekonomian masyarakat, Pemkot Denpasar menggelar Denpasar Festival ke-14 Tahun 2021 yang bertumpu pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara daring dan luring. Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan 5M dan CHSE yang baik. “Ini merupakan program padat karya berbasis seni budaya dan pemberdayaan UMKM di Kota Denpasar,” ujarnya.
Pada Oktober 2021 lalu, Pemkot Denpasar juga mengadakan acara D’Youth Fest 2021. Ada berbagai lomba dan pameran seni dalam acara festival tersebut, seperti lomba tari tradisional, lomba lagu pop, lomba gong suling virtual, lomba kostum carnaval dan festival, lomba video creative media TikTok, Denpasar Barber Fiesta, dan Student Band Battle.
“Tahun 2020, acara ini murni digelar secara online, tapi sekarang karena Denpasar sudah masuk PPKM level 2 sehingga kita lakukan secara hybrid,” kata Dewa.
Selanjutnya untuk pengembangan Smart People, upaya yang dilakukan antara lain dengan penandatanganan letter of intent antara pemerintah Kota Denpasar dengan Kota Darwin-Australia pada 28 Juni 2021. Kerja sama dua pemerintah daerah ini terkait pengembangan kapasitas SDM, sertifikasi kualitas dan kompetensi calon pekerja migran Indonesia.
Kerja sama ini juga untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan kompetensi kerja calon pekerja migran Indonesia. “Kerja sama ini juga untuk mengimplementasikan kemampuan dan kompetensi kerja calon pekerja migran Indonesia sesuai dengan bidangnya masing-masing,” tutur Dewa.
Selain kerja sama dengan Darwin, Pemkot juga memiliki Program Pandemic Incubation yaitu program bantuan stimulus produktif untuk masyarakat Kota Denpasar. Dalam program ini ada pelatihan-pelatihan untuk memunculkan ide kreatif usaha mikro yang memungkinkan dijalankan oleh peserta sebagai alternatif memperoleh penghasilan.
Dalam program inkubasi ini, peserta diberikan motivasi kewirausahaan. Workshop sharing pengetahuan teknis produksi atau operasional dari usaha yang akan digeluti bersama praktisi di bidangnya. Peserta akan dibagi berdasarkan bidang usaha yang dipilih: kuliner, fashion-garmen, kerajinan, perdagangan/reseller, IT, design dan multimedia, pertanian dan jasa.
Selain pengetahuan teknis produksi, peserta diberikan pelatihan pemasaran atau marketing. Ada workshop terkait social media, marketing, desain dan foto produk. Selain dari praktisi, narasumber juga dari pihak pengguna produk.
“Jadi ini untuk anak-anak muda yang tertarik di bidang kreativitas atau ekonomi kreatif dan industri kreatif, mereka bisa ikut program ini. Kami menyiapkan mentor dan sebagainya. Kita lakukan ini selama pandemi,” ujar Dewa.
Meskipun anggaran Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Denpasar tahun 2021 menurun, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menyukseskan program-program Pemkot berjalan dengan baik. Tahun 2021, instansi ini mendapat anggaran Rp 15,324 miliar, turun dibandingkan 2020 sebesar Rp 19,95 miliar.
Sementara itu, total karyawan Diskominfo dan Statistik Kota Denpasar pada 2020 sebanyak 82 orang, terdiri atas 64 karyawan tetap dengan 32 di antaranya karyawan bidang TI. Ada juga karyawan TI tidak tetap yang berjumlah 18 orang.
Pencapaian yang ditorehkan adalah Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Pemerintah Kota Denpasar pada 2019 berada di 3,33 atau berpredikat BAIK. “Ke depannya kita berharap bisa lebih lagi,” ucap Dewa.
Baca: Kominfo akan Latih 50 Ribu Talenta Digital di Denpasar, Makassar, Medan, Semarang, dan Solo