Penulis: Busthomi
Bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), rata-rata digitalisasi yang mereka lakukan belum terlalu maju. Namun tidak bagi PDAM Tirta Merapi Klaten, Jawa Tengah ini. Ternyata transformasi digital ini BUMD milik Pemerintah Kabupaten Klaten ini sudah dinilai sangat bagus. Sebab beberapa aplikasi yang dikembangkan pun relatif bagus, sehingga bisa menunjang kinerja perusahaan menjadi lebih baik.
Salah satu yang menjadi andalannya dan sangat diapresiasi oleh Dewan Juri adalah Sistem Pemantauan Kualitas Air Berbasis IoT (Internet of Things). Solusi bisnis yang dikembangkan pada tahun 2019 lalu ini cukup maju, sehingga secara real time perusahaan mengetahui kondisi kualitas air PDAM yang digunakan pelanggan.
Kehebatan transformasi digital yang dilakukan oleh PDAM Tirta Merapi itu terkuak dalam proses penjurain TOP Digital Awards 2022 yang digelar Majalah It Works. Direktur Teknik PDAM Tirta Merapi, Sigit Setyawan B., S.T., M.Si. memaparkan terkait keberhasilan proses transformasi digital yang dilakukan oleh PDAM yang dikelolanya di depan Dewan Juri, pada Selasa (25/10/2022) lalu secara virtual.
Dijelaskan Sigit, ada tiga inovasi digital yang sudah dilakukan oleh PDAM Tirta Merapi selama ini. Pertama, Aplikasi Geographic Information System (GIS) yang dikembangkan pada tahun 2015 lalu. Kedua, Sistem Pemantauan Kualitas Air Berbasis IoT (Internet of Things) yang diimplementasikan pada tahun 2019 lalu. Dan ketiga, Aplikasi Mantap PDAM Klaten yang dikembangkan tahun 2022 ini dan bisa diunduh di PlayStore maupun di AppStore.
Ternyata, implementasi system pemantauan kualitas air berbasis IoT mengundang ketertarikan Dewan Juri dan terjadi banyak diskusi di sana. Kata Sigit, “Aplikasi ini berisi informasi secara riil time kualitas air di pelanggan yang meliputi parameter: DO (Dissolved Oxygen), pH, ORP (Oksidasi Reduksi Potensial), TDS (Total Dissolved Solid), dan Temperatur.” Dengan fitur unggulannya adalah berupa Data Riil Time kualitas air di pelanggan.
Solusi bisnis ini memiliki manfat dan dampak positif ke perusahaan. Karena, memiliki beberapa keunggulan berupa, pertama, memberikan data secara cepat tentang kualitas air pada pelanggan; kedua, mempercepat antisipasi dan penanganan apabila terjadi penurunan kualitas air; ketiga, membantu petugas laboratorium di dalam pemantauan kualitas air secara berkala kepada pelanggan; dan keempat, memberikan pemahaman dan menambah keyakinan pelanggan atas kualitas air yang disalurkan PDAM karena pelanggan bisa langsung mendapatkan informasi kualitas air secara mandiri.
Dari solusi bisnis ini, pihak PDAM memasang tiga alat untuk mengetahui kualaitas air yang berbasis IoT tersebut yakni electronic control unit, local monitor display, dan water quality sensors.
“Jadi dengan peralatan yang berbasisi IoT yang kita pasang di pelanggan, kami koneksikan dengan sensor tersebut. Hasilnya akan dikirim ke kantor PDAM dan bisa termonitor dan terekam langsung oleh pelanggan dari alat tersebut. Berapa pH-nya, berapa kadar eco-nya, ORP-nya, dll, kalau melebihi dari batas itu akan muncul warna merah dari aplikasi. Parameter itu semua terdata di dashboard kami. Dan kami bisa mengeceknya secara real time lewat ponsel kami,” beber Sigit.
Lebih jauh dijelaskannya, kendati memang kualitas air baku di wilayah Klaten yang salah satunya berkat dengan adanya Gunung Merapi itu dinilai cukup bagus, namun lewat teknologi ini tetap bisa membantu masyarakat untuk mengedukasi pentingnya penggunaan air yang berkualitas bagus, sekaligus juga dengan alat ini bisa menarik pelanggan baru. Sehingga berdampak positif ke kinerja bisnis.
“Saat ini kami sudah memasang tiga di pelanggan di wilayah atas, tengah dan bawah. Dan ini bagus serta bermanfaat karena ada parameter yang menjadi tuntutan warga yaitu terkait ORP. Sebab selama ini banyak terjadi kasus diare dan sakit perut karena penggunanaan air yang tak berkualitas. Tapi dengan alat ini, kita langsung tahu, kalau ORP di bawah batas syarat kami bisa langsung eksekusi,” cerita dia.
“Makanya, dengan bukti ini, kami bisa langsung jelaskan ke pelanggan dan bisa mendekati mereka untuk menjadi pelanggan, termasuk juga mengedukasi mereka,” katanya. “Saat ini, cakupan kami hanya sebanyak 23% dari total 1,4 juta penduduk. Ini bagus, karena rata-rata cakupan PDAM itu antara 20-30%.”
Selanjutnya, pengembangan aplikasi GIS juga sangat bermanfaat untuk PDAM ini. Alat ini digunakan untuk mengdentifikasi dan menginventarisasi jaringan perpipaan dan sambungan rumah. Dengan fitur unggulannya adalah data-data jaringan perpipaan yang meliputi: Diameter, Panjang, Jenis Pipa dll.
“Ini bermanfaat bagi kami sebagai kelengkapan data asset perusahaan, mempercepat dalam perencanaan pengembangan wilayah pelayanan, mempercepat dalam proses pemasangan sambungan baru, dan membantu di dalam penanganan kerusakan/kebocoran jaringan,” katanya.
Lalu, aplikasi yang baru saja dikembangakan adalah Aplikasi Mantap PDAM Klaten. Ini aplikasi untuk pelayanan sambungan baru, informasi tagihan, pengaduan, informasi gangguan, dan lainnya. Ini sangat bermanfaat karena memberikan kemudahan pelanggan untuk mendapatkan informasi tagihan atau rekening; memberikan kemudahan pelanggan atau masyarakat umum untuk menyampaikan aduan atau informasi atas pelayanan PDAM ataupun kerusakan sarana atau prasarana PDAM.
“Juga mempercepat penanganan atau perbaikan atas kerusakan jaringan perpipaan, sambungan rumah ataupun prasarana PDAM lainnya, serta mempercepat penyampaian informasi kepada pelanggan baik gangguan pelayanan maupun informasi lainnya,” jelas dia.
Disebutkan Sigit, ketiga aplikasi itu sangat membanggakan. Lantaran berdampa postif terhadap perusahaan dan bisa diterapkan oleh perusahaan lain. Melalui aplikasi Geographic Information System (GIS), sangat dibanggakan karena: pertama, data-data tentang asset khususnya jaringan perpipaan telah tersimpan secara digital, karena selama ini baru tersimpan dalam bentuk As Build Drawing atau bahkan hanya tersimpan dalam ingatan pegawai senior.
Kedua, mempercepat didalam pelayanan pemasangan sambungan baru; ketiga, sangat membantu di dalam evaluasi gangguan aliran, penanganan perbaikan kebocoran; dan keempat, menjadi dasar dalam pemetaan dan pengembangan wilayah pelayanan yang baru.
Adapaun untuk aplikasi Mantap PDAM Klaten, sangat dibanggakan karena: pertama, pelanggan dan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi dan pelayanan PDAM baik tagihan rekening, penyampaian informasi dan keluhan serta pelayanan pasang baru. Dan kedua, memudahkan dan mempercepat penyampaian informasi kepada pelanggan.
Serta untuk pemantauan kualitas air Berbasis IoT, sangat dibanggakan karena: pertama, data tentang kualitas air yang didistribusikan kepada pelanggan dapat terpantau secara riil time; kedua, akan mempercepat penanganan dan perbaikan jika muncul data kualitas air di luar ambang batas yang telah ditentukan; dan ketiga, memudahkan dan mempercepat penyampaian informasi kepada pelanggan.