Kegiatan TOP Digital Awards 2022, yang diselenggarakan oleh majalah It Works, sangat selaras dan mendukung kebijakan Presiden RI, yakni percepatan transformasi digital, baik di instansi pemerintahan, korporasi bisnis, maupun institusi lainnya.
Kegiatan ini sejak awal diselenggarakan dirancang sebagai kegiatan penilaian untuk pemberian penghargaan bidang implementasi teknologi digital dan pembelajaran bersama. Hal itu terlihat di setiap sesi akhir wawancara penjurian, dewan juri selalu memberikan pendapat, saran dan masukan kepada para peserta yang diharapkan menjadi feedback untuk mendukung inovasi digitalisasi peserta ke depan.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Juri TOP Digital Awards 2022, Prof. Dr.-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng., dalam laporannya dalam acara puncak Penghargaan TOP Digital Awards 2022 yang berlangsung, Kamis, 15/12/2022, di Dian Ballroom, Raffles Hotel, Jakarta.
Dikatakannya, transformasi digital umumnya dijalankan dalam upaya suatu organisasi mendongkrak efektivitas dan efisiensi dalam memberikan layanan publik, kinerja bisnis dan operasional, serta layanan kepada pelanggan.
Menurut Prof. Muli, agar sukses mewujudkan transformasi digital maka harus fokus pada, pertama, kualitas digitalisasi, bukan sekedar kuantitas; kedua, integrasikan upaya transformasi digital dengan seluruh aktivitas organisasi; ketiga, memperhatikan kondisi eksternal, seperti ekonomi, pasar, kompetisi, dan perkembangan teknologi serta kebutuhan masyarakat/konsumen; serta keempat, menerapkan manajemen keamanan informasi.
Baca: TOP Digital Awards 2022 Semakin Meraih Kepercayaan dan Berkualitas
Temuan Penting TOP Digital Awards 2022
Dari proses presentasi dan wawancara penjurian para peserta TOP Digital Awards 2022, Prof Muli memaparkan bahwa dewan juri memperoleh sejumlah temuan penting terkait implementasi solusi digital di perusahaan dan instansi pemerintahan.
Pertama, pengukuran dampak atau manfaat dari solusi bisnisnya. Walaupun belum semuanya, namun saat ini semakin banyak korporasi bisnis dan instansi pemerintahan, yang secara telah melakukan pengukuran dampak atau manfaat dari solusi bisnis yang dikembangkan dan diimplementasikannya. Hal ini menjadi penting, untuk mengukur keberhasilan dari pengembangan dan implementasi solusi digitalnya.
Kedua, peningkatan tata kelola TI atau IT Governance. Pengelolaan sistem TI harus didasarkan pada platform tata kelola TI yang baik serta berstandard nasional atau internasional, agar pengelolaan dan pengembangannya dapat bersifat terstruktur dan sistematis, serta berkelanjutan. Aspek-aspek pengelolaan aset-aset TI dan aspek manajamen risiko dalam bidang TI, juga perlu dikelola dengan sebaik-baiknya.
Ketiga, keamanan TI atau cyber security. Di banyak perusahaan dan organisasi, IT Security sudah mulai menjadi perhatian yang lebih serius dari tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas adanya tren peningkatan serangan siber yang cenderung meningkat di tengah pandemi Covid-19. Bagaimanapun juga, ancaman serangan terhadap keamanan sistem IT harus diwaspadai. Jangan sampai aktivitas operasional terganggu atau bahkan berhenti, karena sistem keamanan IT yang masih lemah. Kami menyarankan ada SDM TI yang dikembangkan untuk mendapatkan Sertifikasi IT Security/Cyber Security.
Keempat, rating kepuasan pengguna solusi. Baru sebagian peserta, yang mulai memberikan fasilitas penilaian atas solusi/aplikasi yang digunakan. Jika masing-masing pengguna solusi/layanan, selalu diberikan opsi pemberian rating nilai atas sebuah layanan, seperti kepuasan Bintang 5 atau 1, maka unit terkait akan terpacu untuk terus meningkatkan layanannya. Jadi, penggunaan aplikasi/solusi digital akan menigkatkan budaya layanan yang lebih baik.
Kelima, digital culture dan literasi digital. Perusahaan dan instansi pemerintahan, harus membangun digital culture serta literasi digital agar pemanfaatan solusi digitalnya menjadi maksimal. Jangan sampai, fitur-fitur canggih dari sebuah aplikasi digital/solusi bisnis yang sudah dikembangkan, tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, hanya karena kurangnya edukasi dan literasi terkait teknologi digital bagi masyarakat/penggunanya.
Kriteria Peraih Penghargaan TOP Digital Awards
Lebih lanjut Prof. Muli menjelaskan, 4 kriteria utama dalam menentukan para Finalis atau calon peraih penghargaan TOP Digital Awards.
Pertama, Perusahaan/Instansi yang berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan Teknologi Digital dalam meningkatkan kinerja, daya saing, operasional, dan layanannya.
Kedua, Perusahaan/Instansi yang memiliki sistem, tata kelola, dan infrastruktur Teknologi Digital yang baik, serta memperhatikan sungguh-sungguh aspek keamanan informasi.
Ketiga, Perusahaan/Instansi yang memiliki Solusi Teknologi Digital Unggulan/yang dinilai membanggakan.
Keempat, Perusahaan/Instansi yang implementasi dan solusi Teknologi Digitalnya terkait dengan Tema TOP Digital Awards 2022, yakni solusi digital yang memiliki dampak maksimal terhadap peningkatan kinerja bisnis dan instansi pemerintahan.
Untuk peserta yang masuk kategori peraih penghargaan TOP Digital Implementation, setelah dikelompokkan berdasarkan sektor usaha dan klasifikasi lembaganya, maka berdasarkan penilaian dari dewan juri, mereka mendapat penilaian dalam bentuk Level Star atau Level Bintang 1 sampai dengan 5.
Kriteria yang digunakan, untuk menentukan raihan level Star/level Bintang tersebut meliputi: Tata kelola TI (Kebijakan, Organisasi, Penerapan sistem dan prosedur) sudah baik dan telah dijalankan secara konsisten, dengan perbaikan yang berkesinambungan; Implementasi teknologi digitalnya sudah berhasil dan penggunaannya terpadu di semua divisi/unit kerja serta berdampak terhadap kinerja, daya saing, dan layanan pelanggan/masyarakat; Infrastruktur pendukung teknologi digital tersedia sesuai dengan kebutuhan saat ini dan dapat dikembangkan terus untuk kebutuhan di masa mendatang;dan Implementasi/pemanfaatan teknologi digital atau solusi bisnisnya cukup menonjol, atau yang layak untuk dicontoh atau direkomendasikan kepada instansi/perusahaan lainnya.
“Proses penilaian dan penetapan peraih penghargaan, dilakukan secara obyektif, dan independen oleh Dewan Juri. Penilaian dan penjurian yang telah dilakukan, didasarkan pada informasi yang diperoleh dari jawaban kuesioner, wawancara penjurian, dan sumber informasi lain yang relevan, selama proses penilaian berlangsung,” tutur Prof. Muli.
Baca: Acara Puncak Penghargaan TOP Digital Awards 2022 Digelar Hari ini