Pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) merupakan upaya melakukan efisiensi pengelolaan data center yang kini tersebar hingga mencapai 2.700 data center. Saat iuni, setiap lembaga pemerintah telah menyiapkan fasilitas data center sendiri sehingga terjadi pemborosan.
“Kami melakukan assessment. Semua instansi berlomba-lomba untuk menyiapkan komputerisasi dan digitalisasi akhirnya menyiapkan ruangan server, jadilah data center. Oleh karena itu, Kominfo melakukan penyederhanaan sistem ini, menjadi satu pusat data,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Panitia Kerja Kebocoran Data Komisi I DPR RI, di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (12/06/2023).
Lokasi PDN yang sudah ditetapkan ada empat lokasi, bertempat di Cikarang (Bekasi), Batam (Kepulauan Riau), Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Labuan Bajo (NTT).
Sembari menunggu pembangunan PDN selesai, Dirjen Semuel Pangerapan menyatakan Kementerian Kominfo menggunakan PDN Sementara bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia.
“Dari sisi penggunaan, tercatat ada 75 kementerian dan lembaga, 20 provinsi, 169 kabupaten dan 59 kota yang menggunakan,” ujarnya.
Menurut Dirjen Aptika Kementerian Kominfo lembaga dan pemeritah daerah yang sudah memiliki data center tetap masih bisa digunakan namun harus tersambung dengan sistem PDN.
Ia memastikan bahwa data center tersebut sesuai dengan kriteria standar yang telah Kominfo tetapkan bersama Badan Siber dan Sandi Negara agar bisa tetap terhubung dengan PDN secara nasional.
“Harus tetap tersambungkan dengan sistem PDN yang sudah dibangun supaya tadi integrasi semua data itu bisa kita capai melalui Satu Data Indonesia, bahwa membutuhkan data tidak lagi mencarinya tercecer,” tegasnya.
Dirjen Semuel menyatakan sejauh ini kebutuhan kapasitas data center cenderung meningkat signifikan. “Karena memang kebutuhan kita besar juga. 2.700 square data center. Kita waktu itu menghitungnya tahun 2018 yang lalu, hitungannya masih 70.000 Cores dan kebutuhan storages-nya sebesar 140 Pentabytes, kebutuhan elektriknya 80 Mbps,” ungkapnya.
Baca juga: Pusat Data Nasional di Bekasi Ditargetkan Selesai 2024