PT. Pertamina (Persero) telah menjalankan transformasi digital di seluruh proses bisnis mulai dari sektor hulu hingga hilir. Upaya itu untuk mendukung visinya menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.
“Bisnis Pertamina terintegrasi dari hulu ke hilir dan sebagai holding company di bidang energi, Pertamina fokus pada upaya menjamin ketersediaan energi nasional,” kata Taufiq Syofyan selaku Manager Non ERP Solution, dalam sesi Penjurian TOP Digital Awards 2023, secara daring, Kamis, 12/10/2023.
Pertamina telah memulai transformasi digital sejak tahun 2017, dengan jargon #digitalisus, artinya perusahaan ingin membawa transformasi digital ke seluruh karyawan.
“Dilakukan kick-off Pertamina Digital Transformation oleh Dewan Direksi Pertamina pada tahun 2018,” kata kata Fitria Lisdiyanti selaku Asistant Manager Enterprise Integration Development.
Sejak itu, setiap tahun steering committee Pertamina menetapkan sejumlah proyek sebagai pelaksanaan Transformasi Digital.
“Tahun 2023, ada 14 proyek Transformasi Digital yang kami jalankan, termasuk memperkuat Komite MITA,” imbuhnya.
Turut hadir dari Pertamina dalam penjurian Kaniadevi Permatasari selaku Analyst Digital Transformation.
Transformasi Digital Holistik
Kepada Dewan Juri TOP Digital Awards 2023, Fitria memaparkan sejumlah inisiatif transformasi digital yang telah dijalankan Pertamina di seluruh proses bisnis mulai dari sektor hulu hingga hilir.
Sektor Upstream, Pertamina telah melakukan transformasi digital dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti Cloud, IoT, AI, dan Machine Learning.
Manfaat yang diperoleh antara meningkatkan cadangan untuk produksi, meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja, mengurangi penghentian operasi atau produksi yang tak direncanakan, mengurangi hilangnya peluang produksi (Reduce Loss Production Opportunity), dan meningkatkan produksi sehingga optimal.
Pada sektor Refinery dan Petrochemical, transformasi digital memberikan manfaat lewat penerapan Prescriptive & Predictive Maintenance System (PPMS) di sejumlah kilang Pertamina.
“Penerapan PPMS membantu subholding R&P mendapatkan cost avoidance sebesar USD 2 juta tahun 2020, USD 3 juta tahun 2021, dan USD 6 juta tahun 2022,” ungkap Fitria.
Berikutnya di sektor Commercial & Trading, telah tersedia One Data Pertamina dengan dukungan teknologi Data Science & Data Analytic, serta IoT.
Menurut Fitri, teknologi tersebut membantu Pertamina dalam melayani penyaluran energi nasional lebih baik. Sehingga dapat memantau ketersediaan dan ketahanan pasokan BBM di setiap wilayah, stok dan penjualan BBM serta transaksi di SPBU sekaligus dapat meningkatkan pengawasan penyaluran BBM Penugasan dalam satu sistem monitoring dasboard
“Contohnya, digitalisasi SPBU dan Terminal BBM, serta aplikasi MyPertamina,” tuturnya.
Baca juga: Pertamina Raih Penghargaan Tertinggi Level Bintang 5 TOP Digital Awards 2022
Di subholding Integrated Marine Logistic, telah ada aplikasi Smartship untuk memantau pengelolaan armada kapal secara fleksibel. Sehingga mengefektifkan dan mengefisienkan operasi bisnis perusahaan.
“Outputnya, Live Dashboard berbasis web dan Mobile Apps atau Live Chat Notification yang menampilkan laporan trend analysis untuk mengetahui kondisi setiap kapal,” jelas Fitria.
Transformasi digital Pertamina juga menyentuh Korporat antara lain: Office Automation, Digital Travel, Digital Procurement, Monitoring Project, Joint Operation Dashboard, Digital Signature, Corporate Dashboard, dan Big Data Tax bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pajak.
“Kami juga telah membuat Mobile Super Apps untuk kalangan internal Pertamina,” tutur Fitria.
People atau Sumber Daya Manusia juga mendapat perhatian dalam transformasi digital Pertamina.
“Tahun 2022, kami meluncurkan MITA Community, Pertamina Community, yaitu wadah kolaborasi untuk meningkatkan kapabilitas digital seluruh pekerja dari semua fungsi,” kata Fitria.
Kegiatan yang telah dijalankan di komunitas Perwira Pertamina terkait aspek People ini antara lain: Training, Sharing Session, Pengembangan produk atau Bootcamp, dan Hackathon.
Bertindak selaku Dewan Juri Dewan Juri TOP Digital Awards 2023, Kamis, 12/10/2023: Anshari Abidin, Subandi, Nurul Y Setyabudi, Nina Kurnia H., dan Benyamin De Haan.
TOP Digital Awards merupakan kegiatan pembelajaran bersama sekaligus pemberian penghargaan tahunan tingkat nasional yang diberikan kepada korporasi, kementerian/lembaga terkait pemanfaatan teknologi-informatika dan solusi digital untuk meningkatkan kinerja, daya saing, layanan kepada pelanggan dan masyarakat.
Ajang ini diselenggarakan Majalah It Works bekerja sama dengan sejumlah asosiasi dan lembaga konsultan TI dan Telco terkemuka di Tanah Air.
Tema yang diangkat dalam TOP Digital Awards 2023 adalah “IT Governance and Cyber Security in Innovation of Business and Services”.
Penulis: Teguh IS.
Baca juga: TOP Digital Awards 2022: Pertamina Jadikan Transformasi Digital Sebagai Agenda Strategis Perusahaan