Jakarta, ItWorks- Mengawali transformasi digital tahun 2018 dengan meluncurkan mobile banking dan internet banking, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar), kini bisa terus meningkatkan kinerja bisnis maupun layanan nasabah. Meneruskan kesuksesanannya untuk layanan perbankan modern, BPD Sulselbar, terus berkomitmen mengembangkan produk dan layanannya berbasis teknologi digital, termasuk penguatan aspek keamanannya (cyber security).
Ada beberapa hal yang menjadi trigger atau pemicu untuk akselerasi transformaso digital bank ini. Pertama karena adanya kebutuhan nasabah dan masyarakat, terlebih kalangan millenial yang menjadi potensi pasar yang cukup besar ke depan, di mana tuntutan kemudahan layanan berbasis digital banking juga makin tinggi. Kedua, digitaliasi juga untuk meningkatkan performa dan kinerja pada setiap unit manajemen yang ada di Bank Sulselbar. Ketiga, meningkatkan layanan terbaik dalam tata kelola dana-dana Pemerintah Daerah Sulselbar, sebagai stake holder pemegang saham terbesarnya.
Dalam upaya mewujudkannya, IT Master Plan Bank Sulselbar pun diarahkan pada beberapa aspek untuk mendukungnya. Pertama, penyediaan fitur digital banking dengan berbagai konsep, termasuk strategic partner, seperti bekerja sama dengan bank besar atau penyedia fintech. Kedua, menerapkan digitalisasi proses kerja di setiap unit. Dan ketiga, melakukan proses elektronifikasi tata kelola penerimaan dan pengeluaran bagi Pemda.
Dengan Pemda telah dilakukan sistem elektronifikasi dana yang sudah terkoneksi dengan sistem TI, baik untuk penerimaan maupun pengeluaran dana pemda. Hal ini tak hanya untuk mempermudah layanan menjadi lebih efektif dan efisien, sekaligus juga untuk mempermudah mitigasi risiko layanan. Inovasi sistem TI Bank Sulselbar yang sudah diintegrasikan di program Pemda antara lain: Program Transaksi Non Tunai (Sistem Pembayaran), Program Optimalisasi Penerimaan Daerah (Sistem Penerimaan), Program Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (eSamsat Lokal Sulselbar), Hospital Billing (sistem pembayaran/keuangan RS Daerah), Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan beberapa payment system lainnya. Dalam kaitan ini, Bank Sulselbar memiliki aplikasi SIMPADA (Sistem Informasi Manajemen Pajak Dan Retribusi Daerah). SIMPADA adalah sebuah platform sistem yang mengelola Sistem Manajemen Pajak dan Retribusi Daerah yang diluncurkan pada awal Juni 2021 lalu.
Digitalisasi Tingkatkan Kinerja Bisnis
Sebagai entitas bisnis perbankan, inovasi produk Mobile Banking Bank Sulselbar juga jadi kebanggaan. M-Banking sebagai solusi bisnis yang dikembangkan mulai tahun 2018, terus ditingkatkan menjadi Sulselbar (SuperApps) yang hingga kini kian berdampak besar bagi peningkatan daya saing di sistem manajemen, maupun layanan bagi para nasabah. Terlebih saat terjadi pandemi covid-19, di mana sistem aplikasi layanan berbasis digital menjadi tumpuan utama layanan Bank Sulselbar, temasuk dalam mendukung berbagai bertransaksi perbankan.
Bahkan digitalisasi juga mampu menghadirkan produk dan layanan baru perbankan berbasis teknologi digital, seperti mobile loan atau fasilitas dalam mengajukan pinjaman dan kredit melalui Mobile Banking. Sehingga nasabah yang mau mengajukan permohonan fasilitas kredit, tak harus datang ke kantor, namun bisa via Mobile Banking. Dengan solusi ini, aktivitas perbankan tetap bisa berjalan dengan baik, di tengah adanya kebijakan pembatasan jaga jarak sosial (social distancing) selama pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Sehingga kinerja dan performa usaha dari perbankan ini, tetap terjaga baik.
Tercatat, meskipun terjadi Pandemi Covid-19, Bank Sulselbar mencatat kinerja yang positif dengan pencapaian laba yang menin gkat. Berdasarkan laporan keuangan Bank Sulselbar, tahun 2020 perusahaan mencatat laba Rp 620,93 miliar naik dari tahun sebelumnya (2019) sebesar Rp 616,6 miliar. Sedangkan tahun 2021 Bank Sulselbar mencatat kenaikan laba menjadi sebesar Rp854 miliar dari target Rp850 miliar atau terealisasi sebesar 100,43%.
Pencapaian laba tersebut tumbuh sebesar 4,0 % dibanding tahun sebelumnya. Total aset Bank Sulselbar juga meningkat mencapai Rp27,7 triliun, melampaui target Rp27,4 triliun atau terealisasi sebesar 101,3%. Secara YoY, aset Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar tumbuh dua digit, yakni senilai 11,9%. Dari 24 Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia, aset Bank Sulselbar menempati urutan ke-11 terbesar. Dan jika dilihat dari posisi labanya, menempati urutan kelima terbesar. Tercatat total aset hinmgga tahun 2022 mencapai Rp29 Triliun.
Kinerja yang tetap terjaga, di antaranya tak lepas dari digitalisasi yang terus ditingkatkan himngga saat ini. Sejak Mobile Banking (m-Banking) Bank Sulselbar diluncurkan pada tahun 2018 yang berbasis aplikasi smartphone, kini terus ditingkatkan dengan berbagai fitur dan aplikasi digital terintegrasi untuk lebih memudahan nasabah atau konsumen dalam melakukan transaksi perbankan dengan Bank Sulsel. Termasuk upaya peningkatan dari aspek perlindungan keamanan siber (cyber security), infrastruktur (Network & Application Protection) dan aspek pendukung lainnya.
Demikian beberapa point yang terungkap dari presentasi dan wawancara penjurian “Top Digital Awards 2023” Bank Sulselbar dengan Dewan Juri yang diselenggaran Majalah ItWokrs berkerja dengan Sejumlah Asosiasi TI & Telco Indonesia yang dilakukan pada (08/11/2023), secara virtual melalui aplikasi zoom meeting. Presentasi dan wawancara Bank Sulselbar disampaikan oleh Moch Zikir Junapa, Programmer Departemen Perencanaan dan Pengembangan TI , Aiman Nuraddin, Senior Assisten Infrastruktur TI, serta Ismunandi, Cyber Security Engineer. PT. Bank Sulselbar.
“Digitaliasi Bank Sulselbar ini sangat dirasakan manfaat dan dampaknya bagi peningkatan layanan maupun kinerja usaha. Karena itu, perusahaan berkomitmen untuk terus melanjutkan digitaliasi dengan inovasi baru sesuai tentutan perkembangan teknologi baru, termasuk aspek penguatan sistem keamanan siber (IT security-nya),” ujar Moch Zikir Junapa.
Menurutnya, sejauh ini respons masyarakat atau nasabah terhadap produk dan layanajn digital Bank Sulselbar, terus meningkat. Hal ini terlihat dari makin tingginya berbagai transaksi perbankan yang menghasilkan fee based income cukup besar. “Kami merasa bangga lantaran inovasi dan pengembangan sistem digitalisasi bank yang dikembangkan oleh Tim TI, dapat berkontribusi dan berdampak besar bagi peningkatan kinerja usaha perusahaan. Karena itu, ke depan 2025, Bank Sulselbar berkomitmen untuk terus mengebangkan digitaliasi ini. Selain mengembangkan aplikasi-aplikasi layanan, kami juga berkomitmen meningkatkan keandalan sistem keamanan digital (It Security), apalagi dengan makin tingginya tingkat ancaman kejahatan siber yang juga banyak menyasar sektor financial, seperti perbankan ini” ujarnya.
Upaya untuk terus melakukan pengembangan digital bank ini juga selaras dengan tuntutan dalam mengembangkan produk atau layanan dari Bank Sulselbar yang ditujukan bagi kalangan milenial yang cukup besar jumlahnya sebagai calon nasabah potensial. Di harapkan bank ini bisa menjadi pilihan kalangan kaum muda dan bisa menyaingi layanan bank-bank besar nasional yang ada di Sulselbar.
“Mau tidak mau untuk menggarap pasar milenial, Bank Sulselbar juga harus bisa terus mengikuti derap langkah digitaliasi sesuai tren kaum millennial. Termasuk juga dengan produk yang inovatif sesuai segmen millennial. Digitalisasi ini juga sudah menjadi komitmen besar pucuk pimpinan (Direktur Utama) yang menekankan pentingnya transformasi peningkatan TI di Bank Sulselbar. Komitmen mulai dari saat proses menyusun, mengomunikasikan, dan menerapkan visi, misi, serta dapat menentukan kemana arah yang akan ditempuh oleh perusahaan untuk menciptakan industri perbankan yang kuat dan berdaya saing tinggi melalui kebijakan pengembangan teknologi informasi ini. Hal ini juga diperlkuat dengan struktur organisasi, di mana Bank Suilselbar kini menetapkan Jabatan Direktur Operasional dan TI tersendiri,” ungkapnya.
Upaya yang akan dilakukan Perseroan dalam pengembangan teknologi informasi kedepannya antara lain, dengan melakukan pengadaan dan pengembangan system & infrastruktur IT yang terukur dan terencana agar tepat guna. Tak hanya mencakup mobile banking dan internet banking, namun dikembangkan untuk layanan dan aplikasi digital banking yang lebih luas untuk berbagai layanan masyarakat, mitra bisnis, maupun pihak Pemda (Pemerintah Daerah).
Upaya peningkatan IT, antara lain Data Warehouse, peningkatan aplikasi e-Office, Aplikasi HRIS, Aplikasi Enterprise Risk Management System, Mobile Banking, Internet Banking, Internet Base Case Management, Executive Information System hingga menerapkan SLA proses kerja penting bidang IT khususnya yang berhubungan dengan pelayanan nasabah dan pemenuhan regulasi, serta peninkatan aspek IT security.
Terkait IT security, Bank Sulsebar juga terus bertekad meningkatkan kehandalannya. Dari sisi security, kini diperkuat dengan menerapkan standar ISO 270001 yang merupakan standar Internasional dalam menerapkan sistem manajemen keamanan informasi atau Information Security Management Systems (ISMS). Dikatakan, komitmen terkait aspek keamanan ini sejalan dengan tuntutan transformasi digkital, di mana ancaman kejahatan siber juga makin besar. Dengan ISO 27001 yang merupakan suatu standar Internasional dalam menerapkan sistem manajemen kemanan informasi, akan membantu perusahaan bisa membangun dan memelihara sistem manajemen keamanan informasi yang makin kuat. Terutama untuk melindungi serta menjaga kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity) dan ketersediaan (availability) informasi, termasuk data-data dan informasi dari para nasabah untuk kenyamanan mereka.
“Kami memastikan sistem TI Bank Sulselbar terus di-back up cyber security-nya untuk menghalau segala bentuk serangan cyber crime. Berdasarkan Laporan Re-Verivikasi Cyber Security Maturity 2023 yang dikeluarkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara, Bank Sulselbar memperoleh Level / Indeks Kematangan CSM 4,35 Level 4 Implementasi Tata Kelola. Sehingga operasional bank biss terus terjaga dan dapat berjalan baik dan aman,” tandasnya.
Langkah-langkah strategis di bidang pengembangan teknologi informasi yang diterapkan Perseroan dilakukan untuk terus mempertahankan market share-nya dan memperluas pangsa pasar, daya saing bisnis aghar makin berdaya saing tinggi. Apalagi strategi tersebut, sejauh ini ternyata ampuh dalam menjaga pertumbuhan Bank Sulselbar yang kian berperan dalam memajukan ekonomi, termasuk para UMKM yang ada di Sulselbar, serta menjadikan Bank Sulselbar menjadi Top of Mind di Sulawesi Selatan dan Barat.
Dengan berbagai capaian dan inovasi yang dihasilkan, tahun ini Bank Sulselbar kembali masuk kandidat untuk penghargaan“Top Digital Awards” 2023. Kegiatan tahunan yang dihelat Majalah ItWorks ini sudah helatr sejak 2016, bekerja sama serta didukung beberapa asosiasi dan Lembaga konsultan Information and Communication Technology (ICT) di Tanah Air. Sedangkan Tim Dewan Juri terdiri : Dr. Sofi Suryasnia (akademisi dan praktisi bisnis), Ben Dee Haan (Senior Advisor MSI Group), Febrizal Efendi (Aspiluki), Subandi (DBC Consulting & Akademisi Universitas Budi Luhur) yang dimodertori Ahmad Chury (Managing Editor Editor Majalah ItWorks). AC)