PT BPR Bank Jombang Perseroda di usianya yang menginjak 20 tahun pada 2023 ini terus melakukan inovasi dan transformasi bisnis agar tetap bisa bersaing dan dipercaya stakeholder. Ini tentu sesuai dengan corporate value perusahaan yakni terwujudnya PT BPR Bank Jombang yang sehat, berdaya saing, aman dan terpercaya.
“Dari tahun 2003 sampai sekarang kami terbukti bisa bersaing dengan BPR lain dengan peningkatan aset mulai Rp 28 miliar saat itu hingga sekarang hampir mencapai Rp 1 triliun,” kata Arif Widodo, Kasubag Manajemen Risiko dan APU-PPT Bank Jombang dalam penjurian TOP Digital Awards 2023 yang dilakukan secara daring, pekan lalu.
Dalam penjurian ini, Arif didampingi Rahmat Agung Setiawan (Kasie IT Operasional), M. Imam Julianto (Staf IT Development), Arrairi Ansari (Staf IT Development), dan M. Angga Dwi Cahyo (Staf Manrisk dan APU-PPT).
Dalam presentasinya, Arif memaparkan berbagai solusi bisnis terkait teknologi informasi (TI) yang sudah dilakukan Bank Jombang. Pertama adalah Cardless ATM. “Kami mulai proses ini dari tahun 2019, tapi baru dapat izin dari Bank Indonesia tahun 2022. Dampaknya luar biasa, nasabah semakin yakin bahwa Bank Jombang ini beneran bank. Sebelumnya mereka bertanya-tanya, kok bank tidak punya ATM. Setelah ada ini kami lebih percaya diri untuk melakukan pemasaran dan ada peningkatan tabungan yang lumayan tinggi setelah adanya Cardless ATM ini,” ujar dia.
Beberapa fitur unggulan dalam mesin ATM tanpa kartu ini antara lain tarik/setor tunai, cek saldo, dan pemindahbukuan. Hal ini mempermudah nasabah melakukan transaksi tabungan di luar jam operasional bank.
Solusi bisnis lainnya adalah Loan Originating System (LOS) dan Persetujuan Pengajuan Kredit Online. Solusi yang sudah diimplementasikan sejak 2020 tersebut saat ini sudah dipadukan dengan artificial intelligence (AI). “LOS yang konvensional hanya melakukan scoring, tapi kami padukan dengan AI,” ucapnya.
Ada solusi tersebut, proses pengajuan dan persetujuan kredit bisa dilakukan secara online serta pemberian putusan kredit diperkuat dengan analisa AI. “Tujuannya memberikan penguat dari scoring yang sudah dilakukan oleh LOS. Itu semua jadi bahan pertimbangan oleh yang memberikan persetujuan kredit,” ujarnya.
Hebatnya lagi, pengembangan LOS ini sepenuhnya dilakukan oleh tim IT internal Bank Jombang, dan tidak melibatkan tim luar.
Tak hanya itu, Bank Jombang juga sudah memiliki aplikasi Jombang Kita Pay yang berbasis android. Nama aplikasi tersebut kemudian diubah menjadi Jombang Kita, karena ada ketentuan dari BI agar kata Pay dihilangkan.
“Ini merupakan solusi bisnis untuk mengembangan DPK (dana pihak ketiga) kami, plus nasabah bisa melakukan penarikan dana langsung di ATM Cardless Bank Jombang,” kata Arif.
Beberapa fitur unggulan dalam Jombang Kita antara lain bayar tagihan, transfer ke bank Lain, dan pembelian.
Manfaat aplikasi ini ke perusahaan adalah adanya peningkatan tabungan nasabah karena mereka bisa transfer langsung ke tabungan Bank Jombang atau melalui pembayaran QRIS.
“QRIS ini banyak dimanfaatkan oleh para UMKM. Di Jombang ini sekarang ada kebijakan cashless city, jadi UMKM-UMKM yang menjadi binaan Bank Jombang kami beri fasilitas QRIS. Jadi kalau ada pembayaran di outlet, dana akan langsung masuk ke Bank Jombang,” tuturnya.
Solusi bisnis lainnya adalah Bank Jombang Mobile Banking (BJ Mobile) yang berbasis android. Solusi bisnis itu saat ini masih proses perizinan di Bank Indonesia. “Namun kami terus mengembangkan fitur-fiturnya, yang sekarang ada cek saldo, cek mutasi, dan pemindahbukuan,” ujar Arif.
Menurut Arif, implementasi BJ Mobile ini berdampak pada peningkatan dana tabungan serta kenaikan pengguna di kalangan remaja dan usia produktif.
Bank Jombang saat ini juga sudah memiliki Whatsapp Bot (Mas BJo) yang diimplementasikan pada 2022. Aplikasi yang dikembangkan pihak eksternal ini memiliki fitur unggulan antara lain cek saldo, mutasi, dan informasi layanan nasabah melalui Whatsapp.
“Ini merupakan mesin penjawab otomatis untuk setiap produk Bank Jombang serta menyediakan informasi layanan nasabah khusus bagi yang telah melakukan aktivasi ATM Cardless,” kata dia.
Untuk mempermudah deposan, Bank Jombang sejak tahun 2023 ini mengimplementasikan eBilyet atau bilyet elektronik untuk nasabah deposito.
Sebagai pengganti bilyet fisik, eBilyet memberikan kemudahan bagi deposan dalam mendapatkan bilyet (melalui email dan whatsapp) dengan aman. “Alhamdulillah deposan sudah bisa menerimanya, bahkan senang sekali. Untuk pengamanannya terlindungi oleh password yang hanya diketahui oleh pengguna,” tutur Arif.
Solusi bisnis lainnya yang juga diimplementasikan pada 2022 adalah HR Manajemen Si Begawan yang merupakan aplikasi manajemen sumber daya manusia. “Kami menggandeng vendor untuk pengembangan aplikasi ini,” ucapnya.
Ada beberapa fitur unggulan dalam HR Managemen Si Begawan antara lain absensi wajah, perizinan, tracking marketing dan collection, KPI, gaji, dan tunjangan. “Dengan aplikasi ini, absensi karyawan sekarang bisa secara realtime online menggunakan pengenalan wajah, serta pelaporan absensi yang juga realtime online,” kata dia.
Untuk keamanan data, kata Arif, seluruh server ada di gedung kantor Bank Jombang. “Semua layanan mobil banking, layanan LOS, ataupun pengajuan kredit, semua data yang dikirim dari provider kami enkripsi sebelum masuk ke server kami. Tapi ini juga tidak langsung masuk, tapi masuk ke midleware kami dulu. Jadi core banking kami benar-benar terbebas koneksinya selain dari kantor pusat atau lokal,” paparnya.
Selain itu, menurut Arif, setiap kantor Bank Jombang sudah memakai radio pemancar. “Kami tidak memakai internet maupun VPN, tapi langsung dari radio pemancar yang semuanya langsung terhubung ke kantor pusat,” kata dia.
Berbagai solusi bisnis dan inovasi yang dilakukan Bank Jombang sehingga membuat bank BUMD ini meraih kinerja bisnis yang cukup baik. Total aset Bank Jombang per 2022 mencapai Rp 750,09 miliar, meningkat dibandingkan pada 2021 sebesar Rp 608,71 miliar.
Demikian pula pendapatan Bank Jombang pada 2022 sebesar Rp 79,74 miliar, naik dari tahun 2021 sebesar Rp 66,38 miliar. Sedangkan total laba Bank Jombang meningkat dari Rp 7,65 miliar menjadi Rp 9,34 miliar.
Sementara itu, total biaya TI Bank Jombang pada 2022 mencapai Rp 150 juta dengan jumlah karyawan TI sebanyak enam orang yang terdiri atas tiga orang karyawan tetap dan tiga orang karyawan tidak tetap.
Penulis: Nurdian Akhmad