Jakarta. ItWorks- KemenPANRB Uji Coba SmartASN Libatkan 79 Kementerian/Lembaga Sebagai Pilot Project
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengembangkan platform media sosial yang diberi nama SmartASN. Melalui aplikasi ini, Aparatur sipil negara (ASN) selain bisa berinteraksi di ruang maya, juga bisa melakukan pembelajaran dan pengembangan diri.
Sebanyak 78 kementerian dan lembaga, serta Otorita Ibu Kota Negara (IKN) dijadikan pilot project untuk pemanfaatan aplikasi SmartASN. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengembangkan platform ini untuk menjadi wadah kolaborasi berbasis digital bagi seluruh ASN.
“Saat ini piloting dilakukan di 78 kementerian dan lembaga plus satu Otorita IKN. Tahun 2024 akan dilakukan piloting di pemerintah daerah,” jelas Asisten Deputi Percepatan Transformasi Digital Manajemen SDM Aparatur Kementerian PANRB Katmoko Ari Sambodo, dalam Bimbingan Teknis Platform Digital Pengelolaan ASN (SmartASN), secara daring, sebagai dirilis Humas KemenPANRB (20/11), di Jakarta.
Untuk saat ini, Kementerian PANRB bersama instansi terkait sedang mengumpulkan data yang nantinya akan masuk dalam SmartASN. Tampilan SmartASN diciptakan persis seperti media sosial pada umumnya sehingga mudah digunakan. Pengguna bisa menulis semacam status tanpa batasan karakter.
Ditambahkan, pengguna juga bisa melihat-lihat profil pengguna lainnya. Namun, setiap pengguna bisa memilih informasi apa saja yang ditampilkan dalam profil. “Sistematikanya sama dengan media sosial yang sering kita pakai. Kita bisa saling follow, saling ngobrol, dan lain sebagainya,” ungkap Ari.
Pengguna bisa menggunakan modul pembelajaran dalam beberapa bentuk. Pertama, adalah buku elektronik atau e-book. E-book ini juga bisa dibagikan ke pengguna lainnya. Kedua, adalah audio book. Ari menjelaskan, audio book ini berupa e-book yang sifatnya bisa didengar. Selain itu juga ada rekaman podcast dan talkshow. Jenis pembelajaran ketiga adalah informasi mengenai acara seperti webinar atau seminar. Sifatnya hanya sebagai informasi mengenai acara-acara yang akan datang.
Selain itu, SmartASN juga punya jenis pembelajaran sosial dengan membentuk kelompok belajar. Ada yang berperan sebagai pembelajar, ada juga pengguna yang berperan sebagai pakar. SmartASN juga memiliki fitur kuis yang waktunya bisa diatur oleh pengguna. “Misalnya ada kuis Bahasa Jepang, bisa kita atur pertanyaan itu muncul pada hari apa dalam satu minggu, dan jam berapa saja pertanyaan itu akan muncul,” jelas Ari.
Lebih dari itu, platform ini mempunyai fitur talenta. Para pengguna dapat menyampaikan rencana atau target pengembangan diri secara individu, dan juga menyampaikan aspirasinya terkait rencana posisi jabatan pada masa yang akan datang.
Di penghujung acara, Ari menjelaskan ada event SmartASN Phoria. ASN dari setiap instansi kementerian, lembaga, dan pemda bisa menunjukkan kontibusi aktif dalam berinteraksi dan berkolaborasi pada SmartASN. Terdapat sejumlah kategori, yakni Postingan Paling Inspiratif, Konten Pembelajaran Terbaik, Kontributor Pembelajaran Terfavorit, serta Instansi Piloting Terbaik. “Pemenang terpilih akan mendapatkan hadiah berupa smartwatch,” pungkasnyua. (AC)