Meskipun PT Pan Brothers Tbk berdiri sejak tahun 1980, transformasi digital di perusahaan garmen terbesar di Indonesia ini sejatinya baru dilakukan sejak akhir 2022. Artinya, proses digitalisasi ini baru intens dilakukan setahun terakhir.
“IT (informasi dan teknologi) Pan Brothers ini baru reborn, ibarat bayi yang masih berusia setahun kan baru bisa menangis. Tahun depan diharapkan mulai bisa merangkak dan tahun ketiga sudah bisa lari cepat,” ujar Anton Suwoto, General Manager Information & Technology (GM IT) PT Pan Brothers Tbk dalam presentasi penjurian Top Digital Awards 2023 yang dilakukan secara daring, pekan lalu.
Menurut Suwoto yang baru bergabung di perseroan setahun ini, transformasi digital ini diperlukan supaya IT lebih agile atau lincah dalam mendukung bisnis PT Pan Brothers Tbk. Gebrakan yang dilakukan manajemen yang pertama adalah restrukturisasi organisasi IT perusahaan.
Struktur organisasi IT sebelumnya cukup gemuk, sehingga manajemen melakukan perombakan agar lebih efisien. Saat ini, GM IT dibantu deputy GM IT hanya punya lima divisi yaitu IT operation, IT Security, IT business intelligence, IT development dan IT SAP.
“Struktur IT dulu mengikuti apa yang perlu dibikin. Sekarang tidak, sistem IT Pan Brothers kita lebih agile dan lebih fokus, jadi kami merombak total,” tuturnya.
Strategi baru IT Pan Brother lainnya adalah cost optimization. Perusahaan harus fokus pada core businessnya di industri garmen dan menyerahkan hal-hal lain pada pihak ketiga. Sebagai contoh, Pan Brother sekarang sudah tidak lagi menggunakan data center sendiri, tapi sudah memakai data center pihak ketiga yakni AWS.
“Karena core business Pan Brothers ini adalah garmen bukan infrastruktur IT atau data center, sehingga kita outsource ke pihak ketiga. Untungnya kita disupport oleh AWS dan sekarang kita sedang melakukan berbagai POC aplikasi, data analytic, business intelligence dan aplikasi juga sudah dipindah ke cloud,” tutur Anton.
Untuk mendukung digitalisasi ini, menurut Anton, Pan Brothers terkait implementasi SAP tahun depan akan fokus pada MRP. Tahun 2023, untuk SAP masih fokus ke interface. “Kami juga akan mengimplementasi seperti ITIL dan ISO 27001,” ucap dia.
Deputy GM IT Everit Frisiandi menambahkan, PT Pan Brothers sejauh ini memiliki beberapa solusi bisnis unggulan baik untuk peningkatan layanan, penunjang operasional perusahaan dan juga solusi untuk eksternal atau mitra perusahaan. Solusi tersebut pertama adalah Amazon Web Services (AWS) yang diimplementasikan sejak 2021.
AWS merupakan layanan Cloud Services dengan fitur unggulan computing yang flexible, high availability dan security. Sedangkan manfaat bagi perusahaan adalah flexibility, efficiency dan strategic value.
Sedangkan solusi bisnis untuk internal atau operasional perusahaan, PT Pan Brothers sejak 2017 menggunakan modul SAP sebagai ERP (Enterprise Resource Planning). Memiliki fitur unggulan logistic dan FICO, implementasi SAP memiliki manfaat antara lain meningkatkan konsistensi dari setiap aktivitas bisnis yang berjalan. “Manfaat lainnya adalah meningkatkan kualitas bisnis dengan meningkatkan kualitas informasi,” kata Everit.
Solusi bisnis unggulan lainnya untuk mitra perusahaan atau konsumen adalah Web Supplier & Forwarder yang diimplementasikan 2023. Ini merupakan portal komunikasi antara perusahaan dengan supplier dan forwarder yang dibangun tim TI internal Pan Brothers.
Portal ini memiliki fitur material shipment tracking yang bisa untuk seamless communication dengan supplier dan forwarder. “Kita usahakan agar tidak lagi menggunakan banyak email dan telepon, semua di satu frameworks portal yang kita buat sendiri. Selain itu juga untuk akurasi data,” tutur dia.
Dalam presentasinya, Everit menyinggung peran penting Anne Patricia Sutanto sekalu vice CEO PT Pan Brothers Tbk dalam keberhasilan implementasi TI di perusahaan. Anne adalah sosok yang memiliki inisiatif untuk menggunakan SAP.
“Awalnya kita buat ERP talent mate, kita buat sendiri untuk mendukung sales, kemudian dikembangkan untuk warehouse, logistik , produksi sampai shipping. Tapi karena ERP yang dikembangkan tidak menggunakan FICO, sehingga tidak bisa untuk akunting dan finansial, maka tahun 2017, Bu Anne inisiatif menggunakan SAP,” tuturnya.
Menurut Everit, SAP yang diimplementasikan PT Pan Brothers saat ini sudah end to end atau seluruh proses bisnis manufacturing garmen menggunakan SAP. “Ke depan Bu Anne juga mendorong untuk memanfaatkan teknologi AI (artificial intelligence) untuk mendukung proses bisnis Pan Brothers,” ujar dia.
PT Pan Brothers Tbk merupakan perusahaan garmen terbesar di Indonesia yang memiliki lebih dari 20 fasilitas produksi yang tersebar di seluruh Pulau Jawa, antara lain di Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kapasitas produksi garmen PT Pan Brothers Tbk saat ini mencapai 117 juta pcs per tahun dengan total karyawan lebih dari 28.000 orang.
Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 1990 ini telah mengekspor produk garmen dengan brand global ke lebih dari 50 negara di Asia, Amerika, Eropa, Australia dan Selandia Baru.
Penulis: Nurdian Akhmad